slidegossip.com - Netizen banyak yang merasa kecewa berat dengan aksi Presiden Jokowi bagi-bagi nasi kotak hingga menciptakan kerumunan massa. Para netizen menuding Jokowi tidak bisa memberikan contoh yang baik kepada rakyat Indonesia.
Seperti dilansir dari suara.com (22/1/2021), pasalnya Jokowi dianggap seperti sengaja menciptakan kerumunan massa demi pencitraan. Massa yang saling berdempetan berebut 3 nasi kotak yang diberikan Jokowi.
Video momen ketika Jokowi membagikan nasi kotak kepada warga itu diunggah oleh akun Twitter @cybsquad_. Netizen langsung meradang membalas video yang disebar itu.
"Dugaan pencitraan yang semu dan tidak produktif! Ada yang kebagian, ada yang gigit jari, melanggar prokes, gimana seorang presiden tidak memberi contoh yang baik?," ujar seorang netizen.
"Duh padahal pemerintah yang minta tidak boleh ada kerumunan, tapi pemerintah juga yang melanggar," sahut netizen yang lain.
Nasi kotak tersebut diambil Jokowi dari dalam mobil hitam. Mobil Jokowi sengaja berhenti hingga membuat warga berusaha mendekatinya.
Momen bagi-bagi makanan tersebut telah menyebabkan kerumunan hingga dinilai melanggar protokol kesehatan di kala pandemi seperti saat ini.
Video tersebut diduga diambil saat Jokowi sedang meninjau lokasi banjir di Kalimantan Selatan beebrapa waktu lalu. Dalam video singkat itu, tampak mobil yang ditumpangi Jokowi dikerubungi warga.
Para warga langsung berdesakan meminta nasi kotak yang dibagikan oleh Jokowi. Sementara Petugas Paspampres terlihat berjaga mengelilingi mobil Jokowi agar warga tak mendekati sang presiden. "Pak Jokowi, pak Jokowi, mau, pak. Satu lagi," teriak warga.
Jokowi sendiri terlihat beberapa kali masuk ke dalam mobil mengambil nasi kotak kemudian membagikannya kepada warga yang berteriak meminta nasi kotak.
Warga juga terlihat terus berdesakan berebut mendapatkan nasi kotak yang diberikan oleh Jokowi. Momen Jokowi membagikan nasi kotak itu pun menimbulkan kerumunan yang dianggap melanggar protokol kesehatan hingga jadi viral di media sosial.
Beragam komentar dari warganet langsung membanjiri kolom komentar akun tersebut. Banyak pihak menyayangkan kegiatan membagikan makanan kepada warga justru bisa berpotensi menjadi klaster penularan virus covid-19.
"Pemimpin harus memberi contoh yang baik, tegakkan aturan prokes. Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi," tutur seorang netizen. "Ini bukan kerumunan tapi orang-orang berkumpul dan berebut," ujar netizen lainnya.
Kalau tidak sanggup bertindak lebih baik diam
Diam itu lebih baik daripada bertindak buruk yang rusak dan merusak, apa Tuhan suka perbuatan rusak dan merusak, atau murka? Kalau Tuhan murka hanya menunggu siksa-Nya, pikirkan dengan akal sehat, akal sehat