slidegossip.com - Nama Habib Rizieq Shihab hingga kini masih jadi perbincangan hangat di kalangan publik. Apalagi baru-baru ini 6 laskar FPI tewas ditembak saat sedang mengawal Habib Rizieq di tengah jalan tol.
Bicara soal sosok Habib Rizieq Shihab, Syahganda Nainggolan pun ikut angkat suara. Seperti terlihat dalam postingan video di akun TikTok @slidegossipchannel (9/12/2020), Syahganda mengungkapkan pernyataan mengejutkan tentang Habib Rizieq.
Menurut Syahganda, dirinya tahu betul bahwa seorang Habib Rizieq pernah ditawari uang dalam jumlah yang fantastis, yakni Rp 1 Triliun. Namun ternyata Habib Rizieq menolaknya.
"Ini sebenarnya off the record. Saya tahu betul kalau Habib Rizieq pernah ditawari uang Rp 1 Triliun. Itu saya tahu 1 Triliun. Saya tahu siapa yang nawarin. Di rumah siapa? Saya tahu di rumah siapa. Tapi Habib Rizieq menolaknya," ungkap Syahganda.
"Ditolak sama Habib Rizieq. Jadi dia sudah menolak satu kemewahan. Tapi dia juga mendapatkan penderitaan. Nah kita harus menjaga dia," lanjut Syahganda.
Syahganda Nainggolan sendiri dikenal sebagai Sekretaris Komisi Kerja Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Syahganda juga baru saja ditetapkan sebagai tersangka oleh Mabes Polri, Rabu, 14 Oktober 2020. Ia dijerat dengan Pasal 45 ayat 2 Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan atau Pasal 160 KUHP tentang Penghasutan.
Syahganda Nainggolan diketahui memiliki jejak panjang sebagai seorang aktivis. Pria kelahiran Medan, 27 November 1965 itu sempat mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) sebelum akhirnya drop out karena aktivitas politiknya menentang Orde Baru kala itu.
Pada era reformasi, Syahganda menjadi motor Partai Daulat Rakyat (PDR). Namun, ia pertama kalinya menjadi caleg dari Partai Merdeka dari Dapil Tangerang. Ia kemudian pindah ke Partai Golkar, dan menjadi calon Partai Golkar untuk daerah Jawa Barat V pada tahun 2009 silam.
Nama Syahganda Nainggolan kembali mencuat pada tahun 2007. Saat itu ia menjadi salah satu Tim Sukses dari Pasangan Presiden dan Wakil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono - Jusuf Kalla. Hal itu disebut-sebut membawanya mendapat posisi Komisaris PT Pelindo.
Pada akhir era kepemimpinan SBY, Syahganda sempat dihubungkan dengan akun twitter @triomacan2000. Ia disebut-sebut sebagai salam satu admin bersama Abdul Rasyid, Staf Khusus Menteri Koordinator Perekonomian dan Raden Nuh.
Syahganda kemudian mendirikan Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle pada tahun 2010. Di tahun 2015, Syahganda berhasil meraih gelar doktoralnya di Universitas Indonesia. Di era kepemimpinan Jokowi periode kedua, Syahganda muncul kembali setelah ia menyatakan dukungan dan ikut hadir dalam deklarasi KAMI pada Agustus 2020 lalu. Bersama Din Syamsuddin hingga Gatot Nurmantyo, ia kemudian aktif di koalisi tersebut dan didapuk sebagai Sekretaris Komisi Kerja (Komja).