slidegossip.com - Sungguh pilu nasib seorang gadis cantik berinisial FS yang jadi korban perkosaan bergilir. Gadis remaja 17 tahun itu hanya bisa tertunduk, seakan tak sanggup melihat orang sekitarnya saat ditemui di rumahnya di salah satu desa di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, pada Senin (9/11/2020) lalu.
Seperti dilansir dari tribunnews.com (10/11/2020), korban FS menceritakan, awalnya pria kenalannya datang bersama seorang teman dengan mengendarai kendaraan roda dua pada Sabtu (7/11/2020) malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Pria kenalan FS itu berinisial DH alias Cogan yang baru dikenalnya selama 2 minggu lalu. "Saya baru berteman dengannya (pelaku) itu baru dua minggu. Kami chattingan dan dia ajak saja jumpa. Kami jumpanya di depan Gereja HKBP Dusun Sihobuk itu, lalu dibawalah aku ke kafe," cerita korban yang masih duduk di bangku SMK itu sambil menangis di kediamannya pada Senin (9/11/2020).
Lalu DH dan temannya membawa FS ke salah satu cafe di Kecamatan Laguboti. Di cafe itu, korban diberikan minum sprite. Tak lama kemudian, korban merasakan sakit kepala. Lalu, korban dibawa ke rumah kakaknya di Tambunan. Di rumah itu, kata FS, ada kakak DH dan keluarganya.
Kemudian, DH mengajak FS ke kamar biar lebih enak berbincang-bincang. Di dalam kamar, FS ngotot ingin pulang. Namun DH tak mengizinkan korban pulang. DH menjawab jam 4 pagi saja baru pulang, dengan alasan agar tidak dilihat orang lain.
Kemudian, DH pun menca*uli korban di kamar. Setelah puas melampiaskan nafsu bejatnya, korban diantar pulang oleh DH, tapi diturunkan di tengah jalan. "Saat diperkosa, saya tidak berani teriak karena ketakutan dan setelah itu dia membawa saya pulang, tapi diturunkan di tengah jalan tepatnya di Simpang Gob," kenang FS.
Saat korban berjalan kaki menuju rumahnya, di situ berhenti 4 sepeda motor dengan jumlah 8 orang pemuda. Ketika korban sedang berjalan, lalu sekumpulan pria itu bertanya; "Mau kemana?" Lalu korban menjawab, "Mau pulang".
Mereka pun meminta korban agar mau diantar pulang ke rumahnya. Setelah korban diboncengi salah satu motor, mereka terduga pelaku bukannya mengantar pulang, tapi membawa korban ke arah Porsea. Alasannya untuk makan.
Selesai makan, mereka berputar balik. Mereka membawa korban ke salah satu SD Negeri di Laguboti. Korban pun dibawa ke salah satu ruangan kelas. Lalu tiga orang masuk dan memperkosa korban secara bergantian. Sedangkan yang lainnya berjaga di luar. Setelah diperkosa bergilir, korban dibiarkan pulang jalan kaki.
"Saya dibawa ke sana sudah pagi-pagi itu. Ada 8 orang membawa saya, empat sepeda motorlah. Saya dibawa ke kelas IA. Ada tiga orang yang melakukannya sama aku," ujarnya saat disambangi di rumahnya pada Senin (9/11/2020).
Bercak darah yang ada di lokasi gedung sekolah diakui korban merupakan hasil perbuatan bejat ketiga orang tersebut. "Bajuku pun berdarah-darah. Tiga oranglah yang memaksaku. Aku merasa malu sama teman-teman di sekitar ini," ujarnya sambil tertunduk dan menahan tangis.
Hingga saat ini, korban masih terlihat lemas dan mengatakan bahwa dirinya masih trauma dan takut melihat orang lain, apalagi lelaki yang belum dikenalnya. "Masih takut, apalagi lelaki yang belum kukenal," pungkasnya.
Di rumah korban terlihat sejumlah warga tengah berkumpul memberikan semangat kepada korban FS. Ibu korban, M boru Siagian (40) mengatakan, putrinya memang dikenal sebagai sosok pendiam dan masih polos sehingga tidak ada pikiran negatif. "Dia ini pendiam, dia ini tidak tahu apa-apa. Makanya kami kaget," ungkap M boru Siagian dengan raut kesedihan saat ditemui di rumahnya.
"Saya mau mereka dihukum seberat beratnya. Jujur kami sekeluarga sangat terpukul dengan peristiwa ini. Anak saya ini anak baik, jarang keluar malam dan selalu pulang tepat waktu. Tolong pelaku dihukum mati," lanjutnya.