slidegossip.com - Saat ini sosok Donald Trump mungkin dianggap yang paling ditakuti dan menyusahkan China, namun nyatanya China justru merasa kebijakannya masih dinilai wajar.
Seperti dilansir dari tribunnews.com (5/11/2020), entah Donald Trump atau Joe Biden yang menjadi Presiden Amerika Serikat, keduanya akan memberikan dampak besar pada kebijakan Amerika.
Tentu saja hal itu akan berpengaruh terhadap musuh bebuyutan AS yaitu China. Sikap Amerika yang dipandang Anti-China tampaknya tidak akan berubah. Namun, ternyata bukan Joe Biden ataupun Donald Trump yang dianggap membahayan China, tetapi sosok yang diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai Presiden AS 2024 ini yang dipandang paling berbahaya.
Menurut South China Morning Post, para pemimpin China sudah mempertimbangkan jauh ke depan, bahwa sosok ini akan menjadi mimpi buruk China jika ia mencalonkan diri menjadi presiden AS tahun 2024.
Sosok yang dimaksud ternyata adalah Mike Pompeo yang saat ini tengah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat di bawah rezim Donald Trump. Bagi Beijing, Mike Pompeo adalah mimpi buruk dan sudah diprediksi akan menjadi kandidat teratas dalam perebutan kursi kepresidenan Amerika berikutnya.
Pada pemilihan presiden AS 2024, kemungkinan kemenangan yang dinilai sangat tinggi bagi Pompeo akan menjadi 'mimpi buruk' bagi pemerintah Beijing. Sebagai orang yang konservatif, tidak seperti Trump, Menteri Luar Negeri Pompeo bertugas di militer, jadi dia pasti akan mengambil pendekatan politik yang lebih ketat dan lebih tepat.
Mantan kepala Badan Intelijen Pusat sebelum menjadi Menteri Luar Negeri AS, Pompeo dikenal sebagai sosok yang menentukan dalam kebijakan luar negeri anti-China-nya. Dialah yang menganalisa dan memberikan tuduhan dan kritik yang membuat para diplomat China sulit merespon.
Perjalanan terakhir Pompeo ke Asia Selatan dan Asia Tenggara pada akhir Oktober lalu dipandang sebagai tindakan mengekang pengaruh Beijing di wilayah tersebut. Hal itu dilihat sebagai bukti potensi kepemimpinan Pompeo.
Menurut banyak pengamat, mulai dari teknologi hingga persenjataan, area apa pun dibutuhkan China untuk mengejar ketertinggalannya dengan AS. China harus melakukannya dengan cepat dalam empat tahun ke depan. Beijing perlu bersiap untuk sesuatu yang jauh lebih buruk yang dapat muncul dari Washington.