slidegossip.com - Keponakan Prabowo Subianto yang mencalonkan diri jadi Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menerima 'serangan' di media sosial yang menggunakan foto kehamilannya.
Seperti dilansir dari detik.com (26/10/2020), pihak Gerindra pun mendukung keponakan Prabowo Subianto itu untuk menempuh jalur hukum. "Kami mendukung jika kali ini Mbak Sara akan menempuh jalur hukum," ungkap Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, kepada wartawan, Minggu (25/10/2020).
Habiburokhman menegaskan bahwa serangan tersebut sangat tidak bermoral dan merendahkan seorang ibu. Ia merasa khawatir serangan itu merupakan lanjutan dari serangan sebelumnya yang juga terjadi kepada Rahayu.
"Serangan tersebut sungguh tidak bermoral dan merendahkan kaum Ibu. Kami khawatir ini merupakan sekuel dari serangan sebelumnya, dimana ada narasi pelecehan terhadap beliau," ujarnya.
Menurutnya, meskipun Rahayu secara terus-terusan diserang, hal itu tidak akan menyurutkan perjuangannya. Bahkan Habiburokhman mengatakan Rahayu akan tetap teguh berjuang, apalagi untuk membela hak perempuan.
"Para penyerang itu sungguh memalukan, sepertinya ada pihak yang menghalalkan segala cara hanya karena nggak suka dengan sosok Mbak Sara," ucapnya.
"Kepada para penyerang saya ingatkan bahwa Mbak Sara nggak akan pernah ciut. Beliau cucu pejuang dan beliau sendiri juga pejuang hak-hak perempuan dan anak," lanjutnya.
Sebelumnya, calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sempat menerima komentar yang menyinggung fisiknya. Setelah cuitan 'paha mulus', kini Sara diserang lewat foto maternity atau kehamilan yang memperlihatkan perutnya yang membesar.
Dilihat di akun Twitternya, Sara mengomentari unggahan yang menyertakan foto dirinya saat tengah hamil. Dalam unggahan itu, ada narasi 'coblos udelnya'. Foto itu memang menunjukkan Sara yang sedang memegang perutnya yang membesar dan memperlihatkan bagian pusarnya.
Menurut Sara, kata-kata yang digunakan si pengunggah yang mengomentari foto kehamilannya itu tidak bisa ditolerir. Sara pun menyebut si pengunggah sengaja mencari-cari foto lamanya untuk dijadikan sebagai bahan serangan.
"Terlepas keyakinan setiap pribadi masing-masing dan cara pandang kita tentang cara berbusana yang layak, kata-kata yang digunakan jelas bentuk pelecehan dan ini tidak bisa ditolerir," tegas Sara, Minggu (25/10/2020).
"Foto tersebut adalah foto dari 5 tahun lalu, artinya pun yang mengunggah dengan sengaja mencari foto sampai ke 5 tahun lalu yang bisa digunakan untuk menyerang secara sadar," imbuhnya.
0 Comments
