slidegossip.com - Seorang ibu yang malang, sebut saja si Mbok, menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan anak kandungnya sendiri. Entah apa yang merasuki putranya, Sul hingga tega memperkosa sang ibu yang sudah berusia 60 tahun. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 2005 silam.
Seperti dilansir dari liputan6.com (21/3/2005), malam itu, pada akhir Februari 2005, Sul bersiap-siap pergi ke tempatnya nongkrong. Sebelum pergi, Sul sempat berpesan pada ibunya agar pintu rumah jangan di kunci. Tak berselang lama, Sul pun sampai di tempat yang dituju.
Kebetulan, di tempat tersebut ada tukang jamu yang sedang menggelar dagangannya. Sul pun dibujuk seorang temannya untuk meminum jamu yang dapat meningkatkan vitalitas tubuh. Sul menuruti saja.
Belakangan, jamu tersebut diketahui ternyata membuat Sul terbawa nafsu. Sul yang tak bisa mengerem gejolak nafsunya akhirnya langsung pulang. Sesampai di rumah, Sul berusaha menekan rasa tak tertahankan itu dengan beberapa batang rokok.
Namun nafsunya malah terus memuncak. Ayah dua anak itu kemudian menyelinap dan masuk ke kamar untuk menyatroni ibunya yang tengah tertidur pulas. Sul membangunkan si Mbok. Tetapi, betapa tiba-tiba si Mbok seperti disambar gledek. Sang anak tanpa sungkan mengajak berhubungan intim. "Jangan, Nak. Saya yang lahirin kamu. Nyebut Tuhan, Nak," tolak si Mbok, mengenang.
Sayangnya, keinginan Sul sudah tak bisa dibendung lagi. Si Mbok tak bisa melawan. Batinnya hanya bisa menjerit ketika Sul memperkosanya. Kepedihan si Mbok berlipat-lipat karena yang memperkosanya adalah darah dagingnya sendiri.
Seusai melakukan perbuatan bejatnya, Sul sempat mengancam ibunya agar tidak melaporkan perbuatannya. Untuk menjaga aib di mata keluarga, si Mbok pu merahasiakan serta memaafkan perbuatan anaknya. Sesudah itu, Sul tak jelas lagi rimbanya.
Namun, satu bulan kemudian Sul datang kembali ke rumah ibunya. Mendengar Sul datang, si Mbok jadi sangat ketakutan dan mengungsi ke rumah tetangga. Setelah merasa aman si Mbok kembali ke rumah. Tetapi Sul ternyata masih ada di rumah. Perbuatan amoral itu pun terulang untuk kedua kalinya.
Si Mbok sudah tak bisa lagi memendam kelakuan anaknya. Ia juga sudah tak tahan lagi menanggung aib keluarga sendirian. Si Mbok kemudian melaporkan perbuatan anak laki-lakinya itu kepada Supriyatin, anak perempuannya. Rumah Supriyatin bersebelahan. Mendengar pengakuan sang ibu, Supriyatin langsung melaporkan kasus itu ke polisi.
Tim Reserse Kriminal Polres Kediri yang mendapat laporan itu segera turun ke lapangan. Saat itu juga Sul diringkus dalam persembunyiannya di kebun tebu. Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kediri Ajun Komisaris Sudarto, awalnya Sul tak mengakui perbuatannya. Sul juga memberikan keterangan yang berbelit-belit.
Namun, saat dipertemukan dengan ibunya, Sul tak bisa mengelak. Sul menuturkan, saat itu ia tak kuasa menahan keinginannya setelah tiga tahun lebih pisah ranjang dengan istrinya. "Saya nggak tahu kalau (yang diperkosa) ibu sendiri," ucap Sul.
Sul masih ingat, perkosaan pertama dilakukan pada 27 Februari dan yang kedua 9 Maret 2005 silam. Sul adalah anak kelima dari delapan bersaudara buah cinta almarhum Mat Kari dengan si Mbok. Sejak kecil Sul menjadi anak yatim karena ditinggal mati ayahnya sejak usia empat tahun. Hilangnya tulang punggung ekonomi keluarga membuat sang ibu harus banting tulang.
Sang ibu pun harus pontang-panting mengais rejeki. Segala macam pekerjaan seperti buruh tani atau menyiram tanaman dilakoni demi menghidupi anak-anaknya. Namun, setelah renta, anak laki-laki yang ia besarkan bukan malah berbakti tetapi malah memperkosanya. "Saya ikhlas dan tega anak itu dihukum mati," kata si Mbok.
Sul pernah meninggalkan rumah, saat ia menikah dengan Mariyani, sang pujaan hati yang kemudian menjadi istrinya. Namun, selang enam tahun kemudian Sul pulang kembali ke rumah sang ibu karena pisah ranjang dengan sang istri.
Selama tiga tahun tinggal bersama ibunya, Sul sering menujukkan sifat kasar dan pemarah. Sering kali masalah kecil saja bisa berbuntut ancaman membunuh baik kepada ibunya atau saudara-saudaranya. "Kalau saya nggak sembunyi pasti saya mati sejak dulu," kata si Mbok.
Sang ibu lebih senang bila anaknya betah di tempat PSK daripada tidur di rumah. "Saya kasih semampunya dua atau tiga ribu," tutur si Mbok.
Di mata keluarga, Sul adalah seorang pemalas. Pria yang tak tamat sekolah dasar itu tidak pernah bekerja dengan orang lain, melainkan bekerja dengan saudaranya sendiri. Itu pun dengan upah yang berlipat. "Minta upahnya selalu dobel," kata Supriyatin.
Bukan hanya keluarga, para tetangga juga geram dengan perbuatan bejat Sul. Seorang ibu yang mestinya disayangi dan dibahagiakan di usianya yang semakin senja, malah dilukai hatinya. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Sul mendekam di Mapolres Kediri dan diancam hukuman 12 tahun penjara.