slidegossip.com - Pengadilan ibu kota Malawi, Lilongwe, telah memerintahkan untuk menangkap para petugas polisi yang memperkosa dan melecehkan 18 wanita dan gadis saat terjadinya protes anti-pemerintah pada tahun lalu.
Ilustrasi perkosaan (suara.com)
Seperti dilansir dari suara.com (16/8/2020), hakim Pengadilan Tinggi Kenyatta Nyirenda mengatakan dalam putusan yang dikeluarkan pada Kamis, disadur dari News Zimbabwe. "Penting agar para petugas… yang melakukan pelecehan seksual dan pemerkosaan terhadap semua perempuan dan gadis lainnya… ditangkap dan diadili," ujarnya.
Tujuh belas polisi dituduh telah memperkosa dan melakukan pelecehan terhadap 18 perempuan dan gadis dalam operasi pembubaran demonstran pada Oktober 2019 di tiga distrik. Tiga dari korban diketahui masih berusia di bawah 18 tahun.
Asosiasi Pengacara Wanita, yang mewakili para wanita di pengadilan memuji putusan tersebut sebagai preseden kemenangan. "Efek dari kasus ini akan jauh lebih luas daripada hanya di Malawi," kata presiden asosiasi, Tadala Chimkwezule. "Sistem peradilan tidak buta dan putusan ini sangat penting dalam wacana HAM," tambahnya.
Sebuah laporan yang dikumpulkan oleh Komisi Hak Asasi Manusia Malawi berfungsi sebagai bukti dalam gugatan. Sementara jumlah kompensasi untuk masing-masing korban akan ditentukan oleh pengadilan dalam waktu 21 hari.
Belakangan ini, memang sering terjadi aksi protes di Malawi yang menentang pemerintahannya, tak jarang demonstrasi tersebut diwarnai aksi kekerasan. Awal tahun ini, puluhan ribu warga Malawi mengambil bagian dalam aksi protes atas dugaan kasus suap yang menimpa hakim yang mengawasi gugatan hukum untuk pemilihan kembali Presiden Peter Mutharika tahun lalu.
0 Comments
