slidegossip.com - Memilih agama untuk diyakini adalah hak setiap orang di dunia ini. Seperti halnya yang dilakukan oleh seorang pria Muslim yang akhirnya memutuskan pindah agama Kristen usai mengalami koma dan sembuh dari sakitnya.
Karim Shamsi-Basha (ohenryscoffees.com)
Pria tersebut adalah Karim Shamsi-Basha asal Suriah yang sebelumnya terlahir Muslim dan rajin menjalankan shalat lima waktu. Seperti dilansir dari merdeka.com (2/10/2013), Karim Shamsi-Basha sempat mengalami koma selama sebulan pada tahun 1992 silam. Begitu sadar dari komanya, dia kemudian memutuskan pindah agama Kristen.
Karim Shamsi-Basha sendiri lahir dan tumbuh besar di Suriah sebagai seorang Muslim dan dia tidak pernah terpikir untuk berpindah keyakinan, setelah mengaku sembuh secara ajaib dari penyakitnya.
Dalam perjalanan hidupnya selama 20 tahun menjadi umat Nasrani, dia menulis sebuah buku berjudul 'Paul and Me'. Paul atau Paulus adalah nama tokoh dalam Alkitab yang masuk Kristen di Ibu Kota Damaskus, Suriah.
Selain sebagai penulis, Karim Shamsi-Basha juga seorang jurnalis foto. Dia mengaku selalu menjalankan shalat lima waktu ketika remaja. "Saya salat lima kali sehari. Saya berangkat ke masjid sebelum matahari terbit. Saya berpuasa di bulan Ramadan," ungkapnya.
Di usianya yang ke-18 tahun, Shamsi memutuskan pergi meninggalkan negaranya ke Amerika Serikat untuk kuliah di Universitas Tennessee sebelum akhirnya bekerja sebagai jurnalis foto di media lokal Birmingham Alabama. Ia kemudian menikah dan memiliki seorang putra.
Ketika sedang meliput peristiwa kebakaran di sebuah gereja, Shamsi jatuh pingsan di lapangan parkir yang mengakibatkan gangguan saraf di otaknya hingga membuatnya lumpuh. Setelah sebulan menjalani terapi, Shamsi akhirnya pulih dengan cara yang dia sebut keajaiban.
Pria yang kini tinggal di Kota Nashville, Tennessee, itu mulai membaca Alkitab di masa pemulihannya hingga dia dibaptis pada tahun 1996. Peristiwa tersebut membuat dia harus meninggalkan pernikahannya. Ayahnya kemudian meninggal dan dia menjadi tunawisma.
Shamsi mengatakan Tuhan memberinya ganjaran setelah ia pindah keyakinan. "Rahmat Tuhanlah yang menyelamatkan saya," katanya.
Meski hidupnya sudah sangat berubah, Shamsi mengaku masih tetap menjalin hubungan baik dengan keluarganya yang Muslim. Kakak perempuannya masih tinggal di Damaskus dan kerabatnya yang lain tinggal di Kota Homs.
Karim Shamsi-Basha sendiri lahir dan tumbuh besar di Suriah sebagai seorang Muslim dan dia tidak pernah terpikir untuk berpindah keyakinan, setelah mengaku sembuh secara ajaib dari penyakitnya.
Dalam perjalanan hidupnya selama 20 tahun menjadi umat Nasrani, dia menulis sebuah buku berjudul 'Paul and Me'. Paul atau Paulus adalah nama tokoh dalam Alkitab yang masuk Kristen di Ibu Kota Damaskus, Suriah.
Selain sebagai penulis, Karim Shamsi-Basha juga seorang jurnalis foto. Dia mengaku selalu menjalankan shalat lima waktu ketika remaja. "Saya salat lima kali sehari. Saya berangkat ke masjid sebelum matahari terbit. Saya berpuasa di bulan Ramadan," ungkapnya.
Di usianya yang ke-18 tahun, Shamsi memutuskan pergi meninggalkan negaranya ke Amerika Serikat untuk kuliah di Universitas Tennessee sebelum akhirnya bekerja sebagai jurnalis foto di media lokal Birmingham Alabama. Ia kemudian menikah dan memiliki seorang putra.
Ketika sedang meliput peristiwa kebakaran di sebuah gereja, Shamsi jatuh pingsan di lapangan parkir yang mengakibatkan gangguan saraf di otaknya hingga membuatnya lumpuh. Setelah sebulan menjalani terapi, Shamsi akhirnya pulih dengan cara yang dia sebut keajaiban.
Pria yang kini tinggal di Kota Nashville, Tennessee, itu mulai membaca Alkitab di masa pemulihannya hingga dia dibaptis pada tahun 1996. Peristiwa tersebut membuat dia harus meninggalkan pernikahannya. Ayahnya kemudian meninggal dan dia menjadi tunawisma.
Shamsi mengatakan Tuhan memberinya ganjaran setelah ia pindah keyakinan. "Rahmat Tuhanlah yang menyelamatkan saya," katanya.
Meski hidupnya sudah sangat berubah, Shamsi mengaku masih tetap menjalin hubungan baik dengan keluarganya yang Muslim. Kakak perempuannya masih tinggal di Damaskus dan kerabatnya yang lain tinggal di Kota Homs.
0 Comments
