slidegossip.com - Banyak yang mengatakan kalau daging babi itu rasanya enak dan lezat. Namun dalam ajaran Islam, daging babi itu haram untuk dikonsumsi manusia.Lalu, jika daging babi itu katanya punya rasa yang enak, mengapa Islam mengharamkannya?
Daging babi (sehatq.com)
Seperti dilansir dari republika.co.id (4/3/2012), Islam punya alasan kuat melarang umatnya untuk mengkonsumsi daging babi. Yang pertama, babi dikenal sebagai hewan container (tempat penampung) penyakit. Beberapa bibit penyakit yang dibawa babi seperti cacing pita, cacing spiral, cacing tambang, cacing paru, cacing usus, cacing schistosoma, bakteri tuberculosis (TBC), bakteri kolera, bakteri brucellosis suis, virus cacar, virus kudis, parasit protozoa balantidium coli, serta parasit protozoa toxoplasma gondii
Kedua, daging babi itu katanya empuk. Namun meskipun terlihat empuk dan terkesan lezat, lantaran banyak mengandung lemak, daging babi itu sebenarnya sulit dicerna. Akibatnya, nutrien (zat gizi) yang ada di dalamnya tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh.
Kedua, daging babi itu katanya empuk. Namun meskipun terlihat empuk dan terkesan lezat, lantaran banyak mengandung lemak, daging babi itu sebenarnya sulit dicerna. Akibatnya, nutrien (zat gizi) yang ada di dalamnya tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh.
Ketiga, menurut Prof. A.V. Nalbandov, kantung urine (vesica urinaria) babi sering bocor, sehingga urine babi merembes ke dalam daging. Akibatnya, daging babi tercemar kotoran yang mestinya dibuang bersama urine. Keempat, lemak punggung (back fat) daging babi itu tebal dan mudah rusak oleh proses ransiditas oksidatif (tengik), serta tidak layak dikonsumsi manusia.
Kelima, babi merupakan carrier virus/penyakit flu burung dan flu babi. Di dalam tubuh babi, virus AI (H1N1 dan H2N1) yang semula tidak ganas bisa bermutasi menjadi H1N1/H5N1 yang ganas, mematikan dan menular ke manusia.
Kelima, babi merupakan carrier virus/penyakit flu burung dan flu babi. Di dalam tubuh babi, virus AI (H1N1 dan H2N1) yang semula tidak ganas bisa bermutasi menjadi H1N1/H5N1 yang ganas, mematikan dan menular ke manusia.
Keenam, menurut Prof Abdul Basith Muh. Sayid menyebutkan berbagai penyakit yang ditularkan dari babi seperti, pengerasan urat nadi, naiknya tekanan darah, nyeri dada yang mencekam, dan radang (nyeri) pada sendi-sendi tubuh.
Ketujuh, Dr. Murad Hoffman. menulis bahwa memakan babi yang terjangkiti cacing babi tidak hanya berbahaya, tapi juga menyebabkan peningkatan kolesterol tubuh dan memperlambat proses penguraian protein dalam tubuh.
Ditambah lagi, cacing dalam tubuh babi bisa mengakibatkan penyakit kanker usus, iritasi kulit, eksim, dan rheumatic serta virus-virus influenza yang berbahaya hidup dan berkembang di musim panas karena medium (dibawa oleh) babi. Kedelapan, penelitian ilmiah di Cina dan Swedia menyebutkan bahwa daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan usus besar.
Ditambah lagi, cacing dalam tubuh babi bisa mengakibatkan penyakit kanker usus, iritasi kulit, eksim, dan rheumatic serta virus-virus influenza yang berbahaya hidup dan berkembang di musim panas karena medium (dibawa oleh) babi. Kedelapan, penelitian ilmiah di Cina dan Swedia menyebutkan bahwa daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan usus besar.
Kesembilan, Dr Muhammad Abdul Khair juga menuliskan bahwa daging babi mengandung benih-benih cacing pita dan trachenea lolipia. Cacing tersebut bisa berpindah kepada manusia yang mengkonsumsi daging babi. Kesepuluh, DNA babi mirip dengan manusia, sehingga sifat buruk babi dapat menular ke manusia. Beberapa sifat buruk babi antara lain, binatang paling rakus, kotor, dan jorok di kelasnya.