slidegossip.com - Bocah perempuan 12 tahun berinisial Ms asal Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur mengalami kejadian memilukan. Ia menjadi korban perkosaan saat sedang mencari ayah kandungnya di Makassar.
Ilustrasi bocah diperkosa (tribunnews.com)
Seperti dilansir dari merdeka.com (30/6/2020), selama 4 bulan lamanya, Ms bersama ibunya berinisial St (39) luntang-lantung mencari sang ayah di Makassar setelah meninggalkan kota asalnya. Nasib Ms berakhir tragis setelah menjadi korban pemerkosaan seorang pria bernama Herman (40), warga Jalan Kodingareng, Kecamatan Wajo, Makassar, yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh.
Saat ini, korban bersama ibu dan seorang adiknya yang berusia 2 tahun berada di rumah aman, dalam perlindungan tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Makassar.
Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) dari P2TP2A Kota Makassar, Makmur menjelaskan bahwa korban saat ini telah menjalani visum di RS Bhayangkara. Dari hasil visum tersebut diketahui ada luka di alat vital korban. Ms dan adiknya berada di Makassar diboyong oleh ibunya, setelah ayah kandungnya menikah lagi dengan adik sepupu St.
Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) dari P2TP2A Kota Makassar, Makmur menjelaskan bahwa korban saat ini telah menjalani visum di RS Bhayangkara. Dari hasil visum tersebut diketahui ada luka di alat vital korban. Ms dan adiknya berada di Makassar diboyong oleh ibunya, setelah ayah kandungnya menikah lagi dengan adik sepupu St.
Mereka ke Kota Makassar ikut dengan temannya di Kutai Kertanegara yang kebetulan akan ke Makassar. Di Makassar, awalnya St dan anak-anaknya mengontrak kamar di Jalan Kodingareng, Kecamatan Wajo. Di lokasi tersebut, korban dan ibunya bertetangga dengan pelaku Herman, pria yang sudah memiliki tiga istri.
Karena korban dan ibunya belum ada pekerjaan, pelaku pun sering membantu memenuhi kebutuhan St dan anak-anaknya. Herman juga kerap membawa anak-anak St jalan-jalan keliling kota. Namun tak lama kemudian, Herman memindahkan kontrakan St dan anak-anaknya ke Jalan Veteran Utara, Kecamatan Makassar. Rupanya kebaikan Herman itu karena ada udang di balik batu.
"Rupanya pelaku Herman berminat memperistri perempuan St. Lima kali menyatakan niatnya tapi ditolak karena perempuan St belum resmi lepas dari suaminya. Dan pelaku Herman, rupanya sengaja memindahkan kontrakan St ke Jalan Veteran Utara agar jauh dari pantauan istrinya. Karena gagal dapatkan St, Ms putri St yang dilirik. Dengan dalih belikan paket data, gadis kecil ini dibawa ke hotel dan diperkosa," terang Makmur.
Makmur menjelaskan, peristiwa pemerkosaan itu terjadi pada Selasa (23/6/2020) dan ketahuan pada Jumat (26/6/2020). Awalnya, kata Makmur, St bersama Ms putrinya jalan-jalan di Jalan Kodingareng, lokasi kontarakan sebelumnya. Saat itu St bermaksud mencari kontakan murah karena sudah nyaris kehabisan uang. Rupanya ada seorang warga yang melihat cara berjalan Ms yang menurutnya aneh.
Makmur menjelaskan, peristiwa pemerkosaan itu terjadi pada Selasa (23/6/2020) dan ketahuan pada Jumat (26/6/2020). Awalnya, kata Makmur, St bersama Ms putrinya jalan-jalan di Jalan Kodingareng, lokasi kontarakan sebelumnya. Saat itu St bermaksud mencari kontakan murah karena sudah nyaris kehabisan uang. Rupanya ada seorang warga yang melihat cara berjalan Ms yang menurutnya aneh.
"Saat itu, seorang warga, ibu-ibu melihat cara jalan gadis kecil Ms yang terkesan lain. Ibu itu lalu memanggil Ms, kenapa bisa begitu dan Ms mengaku kalau selang*angannya sakit karena sudah ditiduri secara paksa oleh Herman. Ibu tersebut kemudian melapor ke ibu RW. Selanjutnya, St dan Ms pun dipanggil. Akhirnya terungkap ada kejadian perkosaan. Ibu RW lalu membawa Ms bersama ibu dan adiknya ke posko P2TP2A," urai Makmur.
Dari pengakuan korban Ms, pelaku Herman menjemput Ms dengan sepeda motornya, pada Selasa (23/6/2020) pagi, untuk dibelikan paket data. Namun setelah dibelikan paket data, Ms malah dibawa ke hotel secara paksa. Di kamar hotel, korban dilucuti pakaiannya disertai ancaman akan dibunuh dan diminta tidak melapor ke ibunya. Gadis kecil itu kemudian dibawa pulang pada siang harinya.
"Seorang ibu, warga di jl Kodingareng itu yang melihat cara jalan korban sampai terungkap kasus pemerkosaan ini. Telah kami laporkan dan koordinasikan ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar. Kami belum ada informasi dari penyidik unit PPA mengenai progresnya," pungkas Makmur.