slidegossip.com - Tak bisa dilawan dan dipungkiri, kematian adalah hal yang sudah pasti dan nyata adanya. Siapapun pasti akan meninggalkan dunia ini pada saatnya, meski pasti meninggalkan luka buat orang-orang yang ditinggalkan. Seperti halnya yang dialami oleh pria ini. Karena cinta mati, ia rela tidur bersama jenazah istrinya selama 17 tahun.
Le Van (grid.id)
Seperti dilansir dari grid.id (5/2/2020), pria bernama Le Van dari distrik Than Binh, provinsi Quang Nam, Vietnam ini sepertinya tak bisa menerima kenyataan bahwa istri tercintanya sudah meninggal dunia. Bahkan demi cintanya, ia berusaha menghidupkan kematian sang istri agar tetap bisa menemani hari-harinya.
Le Van nekat melakukan hal gila dan mengerikan pada jenazah istrinya. Le Van yang kini sudah duduk di kursi roda mengatakan bahwa ia sangat sedih dengan kematian istrinya. Ia mengaku tidak bisa mengikhlaskan jenazah istrinya berada di dalam liang lahat. Alhasil, Le Van nekat membongkar makam istrinya dan mengambil jenazahnya secara paksa. Jenazah tersebut kemudian ia awetkan untuk tinggal bersamanya selama 17 tahun.
Saat ditemui awak media, Le Van menuju ke sebuah ruangan, disana ada ranjang kayu yang diatasnya ada sosok yang diakui oleh Van sebagai istrinya. Van mengaku masih merawat istrinya meski ia telah meninggal. Bahkan Van mengaku sering bermain dan bercanda dengan istrinya. Tak hanya itu, dia juga tidur selama 17 tahun dengan jenazah istrinya tersebut.
Kisah tentang Le Van berawal pada tahun 1975, saat Van menikah dengan istrinya, setelah kembali dari dinas militer. Usai menikah, dia hidup bahagia dengan istrinya hingga dikaruniai 7 anak. Meski saat itu kehidupannya sulit, Le Van mengaku sangat bahagia dan menjalani rumah tangganya dengan penuh tawa.
Hingga pada Februari 2003 ketika Van bekerja sebagai karyawan serabutan di Gia Lai, menerima kabar bahwa istrinya meninggal karena sakit. Setelah istrinya dimakamkan, hal itu tidak serta merta membuatnya dengan mudah mengikhlaskan kepergian sang istri yang amat dicintainya.
Sejak dimakamkan, tiap malam Van memilih tidur di atas makam istrinya karena ia sangat merindukannya. Bahkan saking rindunya yang tak tertahankan, Van nekat menggali terowongan ke kuburan untuk lebih dekat dengannya.
Awalnya anak-anaknya sempat mencegahnya, namun ia tetap nekat melakukannya. Meski sudah dikecam dan dilarang banyak orang, Le Van tetap mencoba melakukan berbagai cara untuk bisa terus bersama istrinya. Hingga pada November 2004, ia diam-diam menggali makam istrinya dan mengambil jenazahnya, kemudian membungkusnya dalam tas kain dan menyembunyikannya.
Le Van kemudian membuat patung plester dengan semen dengan wujud fisik yang sama dengan istrinya kemudian meletakkan jasad sang istri di dalam patung itu. Setelah menyelesaikannya, Van membawanya pulang dan meletakkannya di tempat tidur. Mengetahui kejadian itu, anak-anaknya mengecamnya dengan keras, namun Van tidak mempedulikannya.
Pihak berwenang bahkan sampai turun tangan untuk meminta Van mengembalikan jenazah istrinya, tetapi dia menolaknya. Van mengatakan bahwa ia sangat mencintai istrinya, dan rela melakukan apa yang oleh banyak orang disebut "gila". "Di dalam patung itu ada jenazahnya. Saya masih tidur dengannya setiap malam," tegas Van.
Le Van nekat melakukan hal gila dan mengerikan pada jenazah istrinya. Le Van yang kini sudah duduk di kursi roda mengatakan bahwa ia sangat sedih dengan kematian istrinya. Ia mengaku tidak bisa mengikhlaskan jenazah istrinya berada di dalam liang lahat. Alhasil, Le Van nekat membongkar makam istrinya dan mengambil jenazahnya secara paksa. Jenazah tersebut kemudian ia awetkan untuk tinggal bersamanya selama 17 tahun.
Saat ditemui awak media, Le Van menuju ke sebuah ruangan, disana ada ranjang kayu yang diatasnya ada sosok yang diakui oleh Van sebagai istrinya. Van mengaku masih merawat istrinya meski ia telah meninggal. Bahkan Van mengaku sering bermain dan bercanda dengan istrinya. Tak hanya itu, dia juga tidur selama 17 tahun dengan jenazah istrinya tersebut.
Kisah tentang Le Van berawal pada tahun 1975, saat Van menikah dengan istrinya, setelah kembali dari dinas militer. Usai menikah, dia hidup bahagia dengan istrinya hingga dikaruniai 7 anak. Meski saat itu kehidupannya sulit, Le Van mengaku sangat bahagia dan menjalani rumah tangganya dengan penuh tawa.
Hingga pada Februari 2003 ketika Van bekerja sebagai karyawan serabutan di Gia Lai, menerima kabar bahwa istrinya meninggal karena sakit. Setelah istrinya dimakamkan, hal itu tidak serta merta membuatnya dengan mudah mengikhlaskan kepergian sang istri yang amat dicintainya.
Sejak dimakamkan, tiap malam Van memilih tidur di atas makam istrinya karena ia sangat merindukannya. Bahkan saking rindunya yang tak tertahankan, Van nekat menggali terowongan ke kuburan untuk lebih dekat dengannya.
Awalnya anak-anaknya sempat mencegahnya, namun ia tetap nekat melakukannya. Meski sudah dikecam dan dilarang banyak orang, Le Van tetap mencoba melakukan berbagai cara untuk bisa terus bersama istrinya. Hingga pada November 2004, ia diam-diam menggali makam istrinya dan mengambil jenazahnya, kemudian membungkusnya dalam tas kain dan menyembunyikannya.
Le Van kemudian membuat patung plester dengan semen dengan wujud fisik yang sama dengan istrinya kemudian meletakkan jasad sang istri di dalam patung itu. Setelah menyelesaikannya, Van membawanya pulang dan meletakkannya di tempat tidur. Mengetahui kejadian itu, anak-anaknya mengecamnya dengan keras, namun Van tidak mempedulikannya.
Pihak berwenang bahkan sampai turun tangan untuk meminta Van mengembalikan jenazah istrinya, tetapi dia menolaknya. Van mengatakan bahwa ia sangat mencintai istrinya, dan rela melakukan apa yang oleh banyak orang disebut "gila". "Di dalam patung itu ada jenazahnya. Saya masih tidur dengannya setiap malam," tegas Van.