slidegossip.com - Baru-baru ini, sebuah video yang berisi surat cinta dari virus corona atau covid-19 menjadi viral di media sosial. Seperti dilansir dari suara.com (31/3/2020), video tersebut berisi kalimat renungan tentang keadaan sekarang.
Surat cinta dari corona (suara.com)
Video itu pun menyebar di grup-grup WhatsApp dengan caption mengajak manusia agar tidak stres menghadapi wabah virus corona dan mengingatkan orang-orang untuk tidak sombong. Video berdurasi 4 menit 49 detik itu memperlihatkan ungkapan-ungkapan cinta dari virus corona, yang diiringi lantunan shalawat i'tiraf.
"Yang tercinta manusia, sebelumnya aku minta maaf. Aku datang hanya menjalankan tugas ilahi. Kalaupun kalian meninggalkan dunia karena aku, sungguh itupun sudah tertulis di Lauhul Mahfudz (pohon takdir). Aku hanya sebuah sarana saja. Sarana bagi kalian untuk menemui Yang Maha Cinta. Bukankah seharusnya kalian bahagia?," bunyi surat cinta tersebut.
"Lihatlah. Ketika kalian tidak lagi berkendara menuju kantor, sekolah, dan tinggal di rumah. Bumi tidak begitu sesak dengan asap kendaraan. Kalian juga lebih dekat dengan keluarga. Membantu anak mengerjakan tugas sekolah. Membantu pasangan kalian mengerjakan pekerjaan rumah. Bukankah begitu indah? Aku sungguh senang kalian sekarang lebih peduli dengan kebersihan. Lebih sering cuci tangan dengan sabun," lanjutnya.
"Kalian juga jadi beribadah bersama di rumah. Membaca kitab suci kalian bersama keluarga tercinta. Di mana masa itu mungkin sangat jarang kalian lakukan bersama keluarga. Atau bernyanyi bersama mengisi waktu. Sebelumnya mungkin jarang, atau bahkan tidak pernah. Karena kehadiran aku, hal itupun tercipta," ujarnya.
"Di malam hari kalian merenung. Betapa kecil dan tak berarti apa-apanya diri kalian. Kalian sadari itu. Kesombongan yang ada pun runtuh oleh makhluk seperti aku. Yang hanya berukuran nano meter. Kalian pun lebih sadar akan Sang Maha Kuasa. Sikap peduli kalian pun muncul. Meskipun ada social distance dan tidak bisa pergi ke mana-mana, namun lewat jari dan hape, kalian bisa mengirim donasi. Saling membantu kepada yang membutuhkan," tuturnya.
"Padahal tadinya mungkin kalian kurang peduli. Bahkan cuek. Namun karena merasa sama-sama menderita, jiwa sosial itu muncul. Dari yang tadinya problem finder (penemu masalah) menjadi problem solver (penyelesai masalah). Saling bergandengan tangan, bersatu melawan aku. Jujur aku senang. Salam dari teman-teman virus yang lain untuk kalian. Kalian beribadah dengan cara kalian dan kami bertugas, beribadah, dengan cara sebagai virus ciptaan Tuhan. Sampai jumpa..," pungkasnya.
"Yang tercinta manusia, sebelumnya aku minta maaf. Aku datang hanya menjalankan tugas ilahi. Kalaupun kalian meninggalkan dunia karena aku, sungguh itupun sudah tertulis di Lauhul Mahfudz (pohon takdir). Aku hanya sebuah sarana saja. Sarana bagi kalian untuk menemui Yang Maha Cinta. Bukankah seharusnya kalian bahagia?," bunyi surat cinta tersebut.
"Lihatlah. Ketika kalian tidak lagi berkendara menuju kantor, sekolah, dan tinggal di rumah. Bumi tidak begitu sesak dengan asap kendaraan. Kalian juga lebih dekat dengan keluarga. Membantu anak mengerjakan tugas sekolah. Membantu pasangan kalian mengerjakan pekerjaan rumah. Bukankah begitu indah? Aku sungguh senang kalian sekarang lebih peduli dengan kebersihan. Lebih sering cuci tangan dengan sabun," lanjutnya.
"Kalian juga jadi beribadah bersama di rumah. Membaca kitab suci kalian bersama keluarga tercinta. Di mana masa itu mungkin sangat jarang kalian lakukan bersama keluarga. Atau bernyanyi bersama mengisi waktu. Sebelumnya mungkin jarang, atau bahkan tidak pernah. Karena kehadiran aku, hal itupun tercipta," ujarnya.
"Di malam hari kalian merenung. Betapa kecil dan tak berarti apa-apanya diri kalian. Kalian sadari itu. Kesombongan yang ada pun runtuh oleh makhluk seperti aku. Yang hanya berukuran nano meter. Kalian pun lebih sadar akan Sang Maha Kuasa. Sikap peduli kalian pun muncul. Meskipun ada social distance dan tidak bisa pergi ke mana-mana, namun lewat jari dan hape, kalian bisa mengirim donasi. Saling membantu kepada yang membutuhkan," tuturnya.
"Padahal tadinya mungkin kalian kurang peduli. Bahkan cuek. Namun karena merasa sama-sama menderita, jiwa sosial itu muncul. Dari yang tadinya problem finder (penemu masalah) menjadi problem solver (penyelesai masalah). Saling bergandengan tangan, bersatu melawan aku. Jujur aku senang. Salam dari teman-teman virus yang lain untuk kalian. Kalian beribadah dengan cara kalian dan kami bertugas, beribadah, dengan cara sebagai virus ciptaan Tuhan. Sampai jumpa..," pungkasnya.
0 Comments
