slidegossip.com - Artis cantik yang kini aktif di dunia politik tanah air, Nurul Arifin berbagi cerita saat menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan. Nurul Arifin yang menikah beda agama dengan suaminya itu mengaku ada 2 jenis makanan yang ia haramkan tersaji di rumahnya saat bulan puasa.
Nurul Arifin (mediaindonesia.com)
Dua makanan yang diharamkan Nurul Arifin saat bulan puasa tiba adalah jengkol dan petai. Padahal dua jenis makanan itu sebenarnya adalah favoritnya. "Ada satu yang terpaksa saya tinggalkan kalau bulan puasa, petai dan jengkol. Harus jauh-jauh sekarang," ungkap Nurul Arifin.
Nurul Arifin rupanya punya alasan sendiri mengapa ia mengharamkan jengkol dan petai saat bulan Ramadhan. Menurutnya, jengkol dan petai jadi 'haram' ketika berpuasa karena baunya yang menyengat. Hal tersebut tentunya akan membuat perasaan jadi tak enak jika mulut beraroma tak sedap. "Apalagi kalau puasa, susah hilanginnya. Jadi nggak dulu deh," kata Nurul Arifin.
Meski begitu, Nurul Arifin punya santapan khas kala berpuasa. Makanan tersebut adalah kolak, yang selalu hadir di meja makan rumahnya saat berbuka puasa. Bagi Nurul, kolak terasa berbeda di kala puasa. "Kolak itu terasa lebih nikmat disantap ketika bulan puasa dibandingkan hari-hari lainnya," ujarnya.
Selain kolak, tidak ada tradisi khusus lain yang dilakukan keluarga Nurul Arifin karena ia adalah satu-satunya orang dalan keluarganya yang menjalankan ibadah puasa. Suaminya, Mayong Suryolaksono, bersama dua anaknya adalah penganut agama Katolik.
Namun, Nurul Arifin tak pernah mempermasalahkan hal tersebut, meski ia harus bersantap sahur dan berbuka puasa seorang diri di rumahnya. "Nggak masalah kalau itu, kalau buka puasa sendiri nggak apa-apa, sahur sendiri juga nggak masalah," pungkasnya.
Nurul Arifin rupanya punya alasan sendiri mengapa ia mengharamkan jengkol dan petai saat bulan Ramadhan. Menurutnya, jengkol dan petai jadi 'haram' ketika berpuasa karena baunya yang menyengat. Hal tersebut tentunya akan membuat perasaan jadi tak enak jika mulut beraroma tak sedap. "Apalagi kalau puasa, susah hilanginnya. Jadi nggak dulu deh," kata Nurul Arifin.
Meski begitu, Nurul Arifin punya santapan khas kala berpuasa. Makanan tersebut adalah kolak, yang selalu hadir di meja makan rumahnya saat berbuka puasa. Bagi Nurul, kolak terasa berbeda di kala puasa. "Kolak itu terasa lebih nikmat disantap ketika bulan puasa dibandingkan hari-hari lainnya," ujarnya.
Selain kolak, tidak ada tradisi khusus lain yang dilakukan keluarga Nurul Arifin karena ia adalah satu-satunya orang dalan keluarganya yang menjalankan ibadah puasa. Suaminya, Mayong Suryolaksono, bersama dua anaknya adalah penganut agama Katolik.
Namun, Nurul Arifin tak pernah mempermasalahkan hal tersebut, meski ia harus bersantap sahur dan berbuka puasa seorang diri di rumahnya. "Nggak masalah kalau itu, kalau buka puasa sendiri nggak apa-apa, sahur sendiri juga nggak masalah," pungkasnya.
0 Comments
