slidegossip.com - Imbas dari pernyataan Said Didu dan Faisal Basri soal Luhut Panjaitan, sebanyak 198 tokoh dan aktivis yang terdiri dari Ormas, Forum, Komunitas lintas Generasi, lintas Agama dan lintas suku ikut berontak dan angkat suara.
Faisal Basri, Luhut Panjaitan dan Said Didu (gelora.co)
Seperti dilansir dari eramuslim.com (8/4/2020), ratusan tokoh dan aktivis tersebut mengaku setuju sepenuhnya dengan pernyataan Muhammad Said Didu dan Faisal Basri tentang Luhut Binsar Panjaitan yang menurut mereka secara kasat mata sangat mengutamakan kepentingan materi dalam penanganan wabah virus covid-19 yang sangat membahayakan dan merugikan rakyat Indonesia.
Dalam siaran pers nya, para tokoh dan aktivis itu menyatakan akan berdiri disamping M. Said Didu dan Faisal Basri untuk memberikan dukungan dan pembelaan. Bahkan, mereka juga menuntut agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera memecat Luhut Binsar Panjaitan dipecat dari jabatan Menko Marves karena keberpihakannya terhadap rakyat yang dinilai sama sekali tidak ada.
Para tokoh dan aktivis itu pun memberi ancaman jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. "Jika tuntutan tersebut tak dipenuhi, kami meminta pertanggungjawaban Presiden Joko Widodo terhadap ketidakmampuan dalam menertibkan bawahannya sehingga membahayakan bagi keselamatan bangsa. Baik terhadap penanggulangan bencana pandemik virus covid-19, maupun penanggulangan krisis ekonomi, dimana ditengah-tengah kedua krisis masih tetap diteruskan proyek infrastruktur dan proyek mercu suar pembangunan ibu kota baru," demikian pernyataan para tokoh dan aktivis tersebut.
Diketahui, para tokoh dan aktivis yang membuat pernyataan tersebut antara lain, Dindin Maolani, SH. (Mantan Ketua LBH Jabar), M. Rizal Fadillah, SH (Muhammadiyah Jabar), Soekardi, Drs. SH. Purn TNI Garut, Iwan Sulanjana, Mayjen TNI Purn. (FKP2B), Elyan V Hakim (A.77-78/ Presedium PRAMBOS), Ir. Syafril Sjofyan (Aktivis Pergerakan 77-78), Deddy S Budiman, Mayjen TNI Purn. (FKP2B), Sugeng Waras, Purn. TNI AD (Ketua APIB Jabar).
Selain itu juga ada: Ir. Lily Zuraida (APIB/Alumni ITB), R. Kun Priyambodo Purn. TNI (FKP2B), Ir. Indra Adil (Aktivis 77/78/alumni IPB), Yayat Sudrajat, Purn. Letjen.TNI AD (FKP2B), Radhar Tribaskoro, SE. MSi. (PRAMBOS/Aktivis Bandung), Prof. Dr. Ir. Usman Nasution (A.77/778 Medan), Drs. Hatta Taliwang (A.77-78 Jakarta), Prof. Dr. Musni Umar (A.77-78 Jakarta), Drs. Jimmy H. Siahaan (A. 77-78 Jakarta), dan tokoh lainnya.
Dalam siaran pers nya, para tokoh dan aktivis itu menyatakan akan berdiri disamping M. Said Didu dan Faisal Basri untuk memberikan dukungan dan pembelaan. Bahkan, mereka juga menuntut agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera memecat Luhut Binsar Panjaitan dipecat dari jabatan Menko Marves karena keberpihakannya terhadap rakyat yang dinilai sama sekali tidak ada.
Para tokoh dan aktivis itu pun memberi ancaman jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. "Jika tuntutan tersebut tak dipenuhi, kami meminta pertanggungjawaban Presiden Joko Widodo terhadap ketidakmampuan dalam menertibkan bawahannya sehingga membahayakan bagi keselamatan bangsa. Baik terhadap penanggulangan bencana pandemik virus covid-19, maupun penanggulangan krisis ekonomi, dimana ditengah-tengah kedua krisis masih tetap diteruskan proyek infrastruktur dan proyek mercu suar pembangunan ibu kota baru," demikian pernyataan para tokoh dan aktivis tersebut.
Diketahui, para tokoh dan aktivis yang membuat pernyataan tersebut antara lain, Dindin Maolani, SH. (Mantan Ketua LBH Jabar), M. Rizal Fadillah, SH (Muhammadiyah Jabar), Soekardi, Drs. SH. Purn TNI Garut, Iwan Sulanjana, Mayjen TNI Purn. (FKP2B), Elyan V Hakim (A.77-78/ Presedium PRAMBOS), Ir. Syafril Sjofyan (Aktivis Pergerakan 77-78), Deddy S Budiman, Mayjen TNI Purn. (FKP2B), Sugeng Waras, Purn. TNI AD (Ketua APIB Jabar).
Selain itu juga ada: Ir. Lily Zuraida (APIB/Alumni ITB), R. Kun Priyambodo Purn. TNI (FKP2B), Ir. Indra Adil (Aktivis 77/78/alumni IPB), Yayat Sudrajat, Purn. Letjen.TNI AD (FKP2B), Radhar Tribaskoro, SE. MSi. (PRAMBOS/Aktivis Bandung), Prof. Dr. Ir. Usman Nasution (A.77/778 Medan), Drs. Hatta Taliwang (A.77-78 Jakarta), Prof. Dr. Musni Umar (A.77-78 Jakarta), Drs. Jimmy H. Siahaan (A. 77-78 Jakarta), dan tokoh lainnya.