slidegossip.com - Musisi kenamaan Glenn Fredly meninggal dunia pada Rabu (8/4/2020) malam karena penyakit meningitis (radang selaput otak) yang dideritanya. Kepergian Glenn Fredly untuk selamanya, meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, sahabat dan para penggemarnya.
Glenn Fredly (grid.id)
Bicara soal penyakit meningitis yang menjadi penyebab Glenn Fredly meninggal dunia, seperti dilansir dari suara.com (9/4/2020), ada beragam penyebab seseorang bisa terinfeksi meningitis, salah satunya adalah karena bakteri atau virus.
Namun perlu diketahui bahwa sebenarnya penyakit meningitis itu bisa dicegah dengan vaksin. Usia anak-anak dan remaja disebut lebih berisiko tinggi terinfeksi meningitis. salah satu cara efektif untuk mencegahnya adalah dengan pemberian vaksin meningitis.
Meningitis sendiri adalah penyakit yang jarang terjadi. Namun begitu, penyakit tersebut bisa menyebabkan infeksi serius pada otak, sumsum tulang belakang, dan darah penderitanya. Artis lain yang meninggal karena penyakit meningitis adalah Olga Syahputra.
Perlindungan dari infeksi meningitis sebenarnya sangat penting. Jika tidak dilakukan, infeksi akan cepat berkembang menjadi sangat berbahaya, bahkan dapat mematikan hanya dalam waktu beberapa jam.
Anak-anak dan remaja usia 16 hingga 23 tahun diketahui berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi penyakit meningitis. Itulah sebabnya, Centers for Diease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan remaja usia 11 hingga 12 tahun untuk vaksinasi meningitis dan kemudian melakukan vaksinasi tambahan (booster) saat usianya 16 tahun. Namun, vaksinasi tambahan tidak diperlukan jika vaksin meningitis tahap pertama baru dilakukan setelah anak berusia 16 tahun.
Menurut CDC, cara vaksinasi dapat melindungi 98 persen dari meningitis pada anak-anak. Tapi sayangnya di Indonesia vaksin meningitis tidak masuk dalam daftar 5 imunisasi wajib pada anak. Ini karena salah satu imunisasi wajib disebut-sebut mampu memberikan anak perlindungan dari bakteri Haemophylus influeza tipe B (HiB), salah satu bakteri penyebab meningitis.
Meski begitu, anak-anak masih tetap bisa melakukan vaksin meningitis sebagai imunisasi tambahan. Oleh karena itu, konsultasikan ke dokter terlebih dulu sebelum melakukan vaksinasi meningitis pada anak.
Namun perlu diketahui bahwa sebenarnya penyakit meningitis itu bisa dicegah dengan vaksin. Usia anak-anak dan remaja disebut lebih berisiko tinggi terinfeksi meningitis. salah satu cara efektif untuk mencegahnya adalah dengan pemberian vaksin meningitis.
Meningitis sendiri adalah penyakit yang jarang terjadi. Namun begitu, penyakit tersebut bisa menyebabkan infeksi serius pada otak, sumsum tulang belakang, dan darah penderitanya. Artis lain yang meninggal karena penyakit meningitis adalah Olga Syahputra.
Perlindungan dari infeksi meningitis sebenarnya sangat penting. Jika tidak dilakukan, infeksi akan cepat berkembang menjadi sangat berbahaya, bahkan dapat mematikan hanya dalam waktu beberapa jam.
Anak-anak dan remaja usia 16 hingga 23 tahun diketahui berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi penyakit meningitis. Itulah sebabnya, Centers for Diease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan remaja usia 11 hingga 12 tahun untuk vaksinasi meningitis dan kemudian melakukan vaksinasi tambahan (booster) saat usianya 16 tahun. Namun, vaksinasi tambahan tidak diperlukan jika vaksin meningitis tahap pertama baru dilakukan setelah anak berusia 16 tahun.
Menurut CDC, cara vaksinasi dapat melindungi 98 persen dari meningitis pada anak-anak. Tapi sayangnya di Indonesia vaksin meningitis tidak masuk dalam daftar 5 imunisasi wajib pada anak. Ini karena salah satu imunisasi wajib disebut-sebut mampu memberikan anak perlindungan dari bakteri Haemophylus influeza tipe B (HiB), salah satu bakteri penyebab meningitis.
Meski begitu, anak-anak masih tetap bisa melakukan vaksin meningitis sebagai imunisasi tambahan. Oleh karena itu, konsultasikan ke dokter terlebih dulu sebelum melakukan vaksinasi meningitis pada anak.