slidegossip.com - Terkait kinerja pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dalam menangani kasus corona atau covid-19, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) melakukan survei terhadap masyarakat.
Jokowi (detik.com)
Seperti dilansir dari detik.com (5/4/2020), survei tersebut menggunakan data analyst yang dikumpulkan dari pengguna Twitter yang membicarakan virus corona sebanyak 145.000 orang dan enam portal berita online terbesar. Data tersebut juga sudah diamati sejak bulan Januari-Maret 2020.
Hasil dari survei tersebut, ternyata dari 135.000 masyarakat yang telah disaring menunjukkan sentimen negatif sebesar 66,28% terhadap pemerintah. Salah satu alasannya adalah pemerintah dinilai tidak konsisten dengan perkataannya sendiri dalam menangani pandemi corona di Indonesia.
Sementara itu, ekonom sekaligus peneliti senior INDEF, Didik Rachbini memberikan contoh soal langkah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dipilih pemerintah untuk menekan angka penyebaran covid-19. Namun entah mengapa, di sisi lain pemerintah malah memperbolehkan rakyatnya mudik, di mana kegiatan mudik tersebut dianggap sebagai sumber penularan virus corona.
Menurut Didik, nantinya di bus-bus mudik itulah peternakan corona akan semakin berkembang. "Saya nggak ngerti PSBB itu, pemerintah bilang PSBB tapi boleh mudik. Apa pemerintah ngerti? PSBB tapi boleh mudik kan kacau. Pemerintah membolehkan orang berbondong-bondong untuk mudik, di bus-bus itu lah peternakan virus corona nanti (berkembang)," ungkap Didik melalui telekonferensi, pada Minggu (5/4/2020).
Didik mengatakan, seharusnya pemerintah lebih memperbaiki komunikasi antar kementerian dan lembaga dalam menangani virus corona. Sehingga dari situ dapat diperbaiki sentimen negatif yang timbul di masyarakat.
"Sebelum ada PSBB itu sekolah sudah tutup, sebelum ada PSBB orang sudah di rumah saja. Kalau PSBB saja rakyat itu tidak mengerti, harus lebih dirinci. Sentimen negatif dari masyarakat itu dari komunikasi (pemerintah) yang tidak dimengerti. Saya saja nggak mengerti apalagi rakyat," ujar Didik.
Hasil dari survei tersebut, ternyata dari 135.000 masyarakat yang telah disaring menunjukkan sentimen negatif sebesar 66,28% terhadap pemerintah. Salah satu alasannya adalah pemerintah dinilai tidak konsisten dengan perkataannya sendiri dalam menangani pandemi corona di Indonesia.
Sementara itu, ekonom sekaligus peneliti senior INDEF, Didik Rachbini memberikan contoh soal langkah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dipilih pemerintah untuk menekan angka penyebaran covid-19. Namun entah mengapa, di sisi lain pemerintah malah memperbolehkan rakyatnya mudik, di mana kegiatan mudik tersebut dianggap sebagai sumber penularan virus corona.
Menurut Didik, nantinya di bus-bus mudik itulah peternakan corona akan semakin berkembang. "Saya nggak ngerti PSBB itu, pemerintah bilang PSBB tapi boleh mudik. Apa pemerintah ngerti? PSBB tapi boleh mudik kan kacau. Pemerintah membolehkan orang berbondong-bondong untuk mudik, di bus-bus itu lah peternakan virus corona nanti (berkembang)," ungkap Didik melalui telekonferensi, pada Minggu (5/4/2020).
Didik mengatakan, seharusnya pemerintah lebih memperbaiki komunikasi antar kementerian dan lembaga dalam menangani virus corona. Sehingga dari situ dapat diperbaiki sentimen negatif yang timbul di masyarakat.
"Sebelum ada PSBB itu sekolah sudah tutup, sebelum ada PSBB orang sudah di rumah saja. Kalau PSBB saja rakyat itu tidak mengerti, harus lebih dirinci. Sentimen negatif dari masyarakat itu dari komunikasi (pemerintah) yang tidak dimengerti. Saya saja nggak mengerti apalagi rakyat," ujar Didik.
0 Comments
