slidegossip.com - Virus corona atau covid-19 masih saja membuat was-was masyarakat dunia. Melansir dari halaman worldometer (2/4/2020), virus corona diketahui sudah mengjangkiti 946.875 atau hampir 1 juta orang di dunia dan sudah tersebar di 203 negara. Virus corona juga telah menewaskan lebih dari 48 ribu orang di dunia.
Kim Jong Un dan Donald Trump (sindonews.com)
Namun seperti dilansir dari wowkeren.com (2/4/2020), di tengah kepanikan negara-negara lain yang sudah dijangkiti corona, Korea Utara (Korut) masih tetap ngotot menyatakan bahwa negara mereka terbebas dari virus corona. Sebelumnya pada Januari 2020, Korea Utara memang langsung menutup perbatasan negara usai kasus corona pertama terdeteksi di negara tetangga mereka, Tiongkok.
Menurut Direktur Anti Epidemi Markas Besar Darurat Anti Epidemi Korea Utara, Pak Myong Su, Korea Utara telah melakukan berbagai upaya termasuk mentutup perbatasan dan akhirnya berhasil menahan penyebaran virus corona. Pak Myong Su bahkan mengklaim bahwa tidak ada satupun orang di Korea Utara yang terinfeksi virus corona.
"Sejauh ini tidak ada satu orang pun yang terinfeksi virus corona baru di negara kami. Kami telah melakukan tindakan pencegahan dan ilmiah seperti inspeksi dan karantina untuk semua personel yang memasuki negara kami dan sepenuhnya mendisinfeksi semua barang, serta menutup perbatasan dan memblokir jalur laut dan udara," tegas Pak Myong Su.
Namun sayangnya, pernyataan Korea Utara bahwa negaranya bersih dari covid-19 itu diragukan oleh banyak pihak. Pasalnya, seperti diketahui hampir setiap negara di dunia telah melaporkan kasus corona. Para ahli bahkan menilai bahwa sebenarnya Korea Utara sangat rentan terhadap virus karena sistem dan infrastruktur kesehatan mereka yang lemah.
Sejumlah pihak juga menduga kalau Pyongyang sengaja menutupi kondisi negara tersebut dari wabah corona. Komandan militer Amerika Serikat (AS) di Korea Selatan, Jenderal Robert Abrams, sempat mengungkapkan bahwa dirinya yakin Korea Utara sebenarnya memiliki kasus corona namun ditutupi.
Presiden AS, Donald Trump sempat mengatakan bahwa Korea Utara kemungkinan juga bisa terpapar virus corona. Trump bahkan sudah sempat menawarkan bantuan anti-epidemi virus corona dalam sebuah surat pribadi kepada Pemimpin Korut, Kim Jong-un.
Di sisi lain, kondisi asli Korea Utara terkait wabah virus corona masih menjadi misteri bagi agen mata-mata AS. Apakah Amerika bakal mengirimkan mata-matanya untuk menyelidiki hal tersebut? Sayangnya, lingkaran kepemimpinan tertutup di Korea Utara disebut-sebut membuat sulit mata- mata AS untuk mengontrol informasi.
Menurut Direktur Anti Epidemi Markas Besar Darurat Anti Epidemi Korea Utara, Pak Myong Su, Korea Utara telah melakukan berbagai upaya termasuk mentutup perbatasan dan akhirnya berhasil menahan penyebaran virus corona. Pak Myong Su bahkan mengklaim bahwa tidak ada satupun orang di Korea Utara yang terinfeksi virus corona.
"Sejauh ini tidak ada satu orang pun yang terinfeksi virus corona baru di negara kami. Kami telah melakukan tindakan pencegahan dan ilmiah seperti inspeksi dan karantina untuk semua personel yang memasuki negara kami dan sepenuhnya mendisinfeksi semua barang, serta menutup perbatasan dan memblokir jalur laut dan udara," tegas Pak Myong Su.
Namun sayangnya, pernyataan Korea Utara bahwa negaranya bersih dari covid-19 itu diragukan oleh banyak pihak. Pasalnya, seperti diketahui hampir setiap negara di dunia telah melaporkan kasus corona. Para ahli bahkan menilai bahwa sebenarnya Korea Utara sangat rentan terhadap virus karena sistem dan infrastruktur kesehatan mereka yang lemah.
Sejumlah pihak juga menduga kalau Pyongyang sengaja menutupi kondisi negara tersebut dari wabah corona. Komandan militer Amerika Serikat (AS) di Korea Selatan, Jenderal Robert Abrams, sempat mengungkapkan bahwa dirinya yakin Korea Utara sebenarnya memiliki kasus corona namun ditutupi.
Presiden AS, Donald Trump sempat mengatakan bahwa Korea Utara kemungkinan juga bisa terpapar virus corona. Trump bahkan sudah sempat menawarkan bantuan anti-epidemi virus corona dalam sebuah surat pribadi kepada Pemimpin Korut, Kim Jong-un.
Di sisi lain, kondisi asli Korea Utara terkait wabah virus corona masih menjadi misteri bagi agen mata-mata AS. Apakah Amerika bakal mengirimkan mata-matanya untuk menyelidiki hal tersebut? Sayangnya, lingkaran kepemimpinan tertutup di Korea Utara disebut-sebut membuat sulit mata- mata AS untuk mengontrol informasi.