slidegossip.com - Kisah ini mungkin bisa jadi pelajaran berharga buat para umat Muslim sedunia. Seorang anak sudah selayaknya berbakti dan memperlakukan orang tua dengan penuh kasih sayang. Namun seorang anak dalam kisah berikut ini justru sering kali menyakiti hati orang tuanya.
Ilustrasi pemuda (tempo.co)
Seperti dilansir dari tribunnews.com (18/5/2019), seorang anak di Klantan, Malaysia tega memberikan daging babi kepada orang tuanya untuk berbuka puasa. Sekitar awal tahun 90-an, pemuda berusia sekitar 30an tahun sering menjerit-jerit seorang diri di rumahnya saat menjelang waktu maghrib, terutama di bulan Ramadhan.
Setiap hari ia selalu meraung-raung bagaikan orang yang tengah mengalami siksaan. Akhirnya pemuda tersebut dibawa ke seorang tokoh agama setempat untuk diobati. Di hadapan sang Ustad, pemuda tersebut akhirnya menceritakan satu peristiwa yang menyayat hati.
Beberapa tahun sebelum itu, si pemuda tinggal dengan Ibunya. Dia mengaku kalau dirinya adalah anak yang nakal dan suka melawan dan menghardik ibu kandungnya. Ia juga selalu menolak saat diajak melaksanakan shalat.
Suatu hari sang ibu memintanya untuk membelikan makanan berbuka puasa. Saat itu si pemuda yang sedang asyik tidur merasa kesal.
Setelah berulang kali diperintah, akhirnya si pemuda menuruti kemauan ibunya dengaan perasaan kesal. Di tengah pembicaraan si pemuda sempat terdiam dan menangis melanjutkan ceritanya.
"Pak Ustad, saya waktu itu sangat kesal disuruh beli lauk untuk berbuka puasa, saking kesalnya saya belikan makanan yang mengandung daging babi, pernah juga saya belikan daging ular," ungkap si pemuda dengan wajah penuh penyesalan.
Saat ditanya ibunya soal makanan yang ia beli tersebut, si pemuda menjawab daging sapi. "Perbuatan itu saya lakukan saat bulan puasa Ustad, saya berdosa sekali Ustad," sesalnya lagi.
Kini ia hanya bisa menangis setiap hari mengenang dosa-dosa kepada ibunya yang sudah tiada. "Hidup saya tidak tenang Ustad, mau minta maaf, ibu sudah meninggal, tiap maghrib badan saya panas, seperti tersambar api, apa yang saya harus lakukan Ustad?," tanya si pemuda.
Sang Ustad pun memberikan nasihatnya buat si pemuda. "Alhamdulillah kau menyadari kesalahanmu. Sekarang, kau harus bertobat dan memohon ampunan pada Allah SWT, doakan kedua orangtuamu, mulailah perbaiki diri dengan melakukan perbuatan baik," jawab sang Ustad.
Setiap hari ia selalu meraung-raung bagaikan orang yang tengah mengalami siksaan. Akhirnya pemuda tersebut dibawa ke seorang tokoh agama setempat untuk diobati. Di hadapan sang Ustad, pemuda tersebut akhirnya menceritakan satu peristiwa yang menyayat hati.
Beberapa tahun sebelum itu, si pemuda tinggal dengan Ibunya. Dia mengaku kalau dirinya adalah anak yang nakal dan suka melawan dan menghardik ibu kandungnya. Ia juga selalu menolak saat diajak melaksanakan shalat.
Suatu hari sang ibu memintanya untuk membelikan makanan berbuka puasa. Saat itu si pemuda yang sedang asyik tidur merasa kesal.
Setelah berulang kali diperintah, akhirnya si pemuda menuruti kemauan ibunya dengaan perasaan kesal. Di tengah pembicaraan si pemuda sempat terdiam dan menangis melanjutkan ceritanya.
"Pak Ustad, saya waktu itu sangat kesal disuruh beli lauk untuk berbuka puasa, saking kesalnya saya belikan makanan yang mengandung daging babi, pernah juga saya belikan daging ular," ungkap si pemuda dengan wajah penuh penyesalan.
Saat ditanya ibunya soal makanan yang ia beli tersebut, si pemuda menjawab daging sapi. "Perbuatan itu saya lakukan saat bulan puasa Ustad, saya berdosa sekali Ustad," sesalnya lagi.
Kini ia hanya bisa menangis setiap hari mengenang dosa-dosa kepada ibunya yang sudah tiada. "Hidup saya tidak tenang Ustad, mau minta maaf, ibu sudah meninggal, tiap maghrib badan saya panas, seperti tersambar api, apa yang saya harus lakukan Ustad?," tanya si pemuda.
Sang Ustad pun memberikan nasihatnya buat si pemuda. "Alhamdulillah kau menyadari kesalahanmu. Sekarang, kau harus bertobat dan memohon ampunan pada Allah SWT, doakan kedua orangtuamu, mulailah perbaiki diri dengan melakukan perbuatan baik," jawab sang Ustad.
0 Comments
