slidegossip.com - Enam orang warga yang mengaku dari kelompok UMKM (pedagang eceran) mengajukan gugatan kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Seperti dilansir dari detik.com (1/4/2020), keenam pedagang tersebut menuding Jokowi lalai dalam menangani virus corona di Indonesia.
Jokowi (ngopibareng.id)
Karena itulah mereka menuntut ganti rugi kepada Jokowi sebesar Rp 10 miliar. "Betul bahwa saya menggugat Presiden Jokowi karena kelalaian fatal dalam penanganan teror virus covid-19. Kami menganggap orang nomor 1 di Indonesia tersebut telah melakukan kelalaian fatal yang mengancam 260 juta nyawa rakyat Indonesia, kerugian dalam gugatan Rp 10.012.000.000," ungkap salah satu penggugat, Enggal Pamukty, kepada wartawan, Rabu (1/4/2020).
Gugatan terhadap Jokowi itu terdaftar dengan nomor perkara PN JKT.PST-042020DGB tertanggal 1 April 2020. Mereka mendaftarkan gugatannya secara online dan meminta ganti rugi kepada Jokowi sebesar Rp 10 miliar.
Menurut Enggal, adanya virus corona telah membuat pedagang eceran mengalami banyak kerugian karena pendapatan sehari-hari mereka berkurang. Enggal juga mempertanyakan mengapa hingga kini belum ada solusi dari pemerintah untuk pedagang eceran seperti dirinya.
"Kalau saja pemerintah pusat sejak awal serius menangani teror covid-19 ini, tentu saya dan kawan-kawan pedagang eceran dan UMKM lainnya masih bisa mencari nafkah sehari-hari. Ini kan jadi bikin kami kehilangan pendapatan, sementara pemerintah belum juga kasih solusi bantuan seperti apa," kata Enggal.
"Sekarang kalau sudah begini pendapatan kami menurun sangat drastis dan pemerintah belum memberikan solusi atas nasib kami selanjutnya," lanjutnya.
Enggal sudah bertekad tidak akan mundur atau menarik gugatannya. Ia bahkan mengaku sudah mendapat banyak dukungan, mulai dari tenaga medis hingga pedagang kaki lima lainnya untuk menggugat Jokowi.
"Saya tidak akan pernah mundur karena mulai dari para dokter, perawat, ojol, taksi online, pedagang-pedagang kaki lima, dan lain-lain, mereka semua mendukung saya menggugat Jokowi karena mereka pun terancam periuk nasinya. Jadi sampai titik darah penghabisan kita akan tuntut pemerintah untuk bertanggung jawab atas kerugian kami semua," pungkasnya.
Gugatan terhadap Jokowi itu terdaftar dengan nomor perkara PN JKT.PST-042020DGB tertanggal 1 April 2020. Mereka mendaftarkan gugatannya secara online dan meminta ganti rugi kepada Jokowi sebesar Rp 10 miliar.
Menurut Enggal, adanya virus corona telah membuat pedagang eceran mengalami banyak kerugian karena pendapatan sehari-hari mereka berkurang. Enggal juga mempertanyakan mengapa hingga kini belum ada solusi dari pemerintah untuk pedagang eceran seperti dirinya.
"Kalau saja pemerintah pusat sejak awal serius menangani teror covid-19 ini, tentu saya dan kawan-kawan pedagang eceran dan UMKM lainnya masih bisa mencari nafkah sehari-hari. Ini kan jadi bikin kami kehilangan pendapatan, sementara pemerintah belum juga kasih solusi bantuan seperti apa," kata Enggal.
"Sekarang kalau sudah begini pendapatan kami menurun sangat drastis dan pemerintah belum memberikan solusi atas nasib kami selanjutnya," lanjutnya.
Enggal sudah bertekad tidak akan mundur atau menarik gugatannya. Ia bahkan mengaku sudah mendapat banyak dukungan, mulai dari tenaga medis hingga pedagang kaki lima lainnya untuk menggugat Jokowi.
"Saya tidak akan pernah mundur karena mulai dari para dokter, perawat, ojol, taksi online, pedagang-pedagang kaki lima, dan lain-lain, mereka semua mendukung saya menggugat Jokowi karena mereka pun terancam periuk nasinya. Jadi sampai titik darah penghabisan kita akan tuntut pemerintah untuk bertanggung jawab atas kerugian kami semua," pungkasnya.
0 Comments
