slidegossip.com - Dulu, sosok Titin Sumarni dikenal sebagai artis tercantik di Indonesia. Bahkan kabarnya, kecantikan Titin Sumarni sampai membuat Presiden pertama RI, Soekarno tergila-gila. Seperti dilansir dari grid.id (19/4/2020), Titin Sumarni memang menjadi artis yang paling diidolakan pada zamannya.
Titin Sumarni (grid.id)
Titin Sumarni yang berdarah Sunda, tampil pertama kali dalam film berjudul 'Putri Solo'. Kehadiran Titin di dunia hiburan tanah air kala itu langsung merebut hati penonton. Artis yang memiliki tahi lalat di bibirnya itu mampu membuat penonton tergila-gila dengan aura kecantikannya.
Kehadiran Titin Sumarni ikut memajukan perfilman nasional yang saat itu bersaing ketat dengan film Malaysia dan India. Bahkan, Bung Karno disebut-sebut sangat mengagumi Titin Sumarni. Namun sayang, karir Titin Sumarni yang gemilang di dunia hiburan malah tak berlangsung lama, begitu pula dengan nasib rumah tangganya.
Film terakhir yang dibintangi Titin Sumarni berjudul 'Janjiku' tayang pada tahun 1956. Di awal ketenarannya, Titin memilih bercerai dari suami pertamanya yang hanya seorang pegawai negeri biasa. Setelah itu, Titin sampai 5 kali mengalami kawin cerai. Dari masing-masing suaminya, Titin memiliki satu anak-laki. Salah satu mantan suaminya adalah seorang perwira tinggi. Sayangnya, perwira tinggi itu tidak pernah mau mengakui pernah jadi suami Titin Sumarni.
Mirisnya, di tahun 1966 secara tidak sengaja seorang wartawan menemukan Titin Sumarni berada di salah satu rumah sempit di sekitar stasiun Kota Bandung. Dia ditemukan dalam keadaan sakit parah dan sudah tidak berdaya. Ada yang menyebut, Titin menderita sakit paru-paru, tapi ada juga yang menyebut sang artis itu menderita penyakit kotor yang sudah sangat akut.
Nasib Titin Sumarni sangat berubah drastis. Dia hidup bersama lima putranya yang mengandalkan belas kasihan orang dan sebagian kecil penghasilan yang diperoleh Titin berasal dari seorang mucikari bernama Mamih Aceng.
Padahal, saat masih aktif menjadi aktris, Titien Sumarni terkenal dengan kekayaannya. Dia memiliki mobil lebih dari satu, beberapa rumah, serta perhiasan emas dan mutiara yang senantiasa menghiasi penampilannya.
Namun sesesudahnya dia hanya memiliki 4 lembar pakaian yang sudah lusuh.
Demikian pula kelima putranya yang juga hanya punya beberapa lembar
pakaian. Berkat bantuan dari sesama artis dan kakeknya, Titin akhirnya bisa dirawat di Rumah Sakit Boromeous.
Hanya beberapa hari dirawat sejak tanggal 15 Mei 1966, Titin Sumarni menghembuskan napas terakhirnya dalam pelukan kelima putranya. Jenazahnya hanya diantar tak lebih dari sepuluh orang termasuk kakek, nenek, dan kedua orangtuanya. Sedangkan para mantan-mantan suaminya sama sekali tak menunjukkan batang hidungnya.