slidegossip.com - Kecurigaan dunia internasional bahwa virus corona atau covid 19 berasal dari pasar tradisional di Wuhan, China, pelan-pelan mulai terkuak. Kini, sebuah fakta baru yang bakal membuat masyarakat dunia terkejut, akhirnya terungkap.
Laboratorium Wuhan (cnnindonesia.com)
Seperti dilansir dari gelora.co (18/4/2020), fakta baru tersebut diungkap oleh media-media barat terkait pengakuan peneliti senior di Institut Virologi Wuhan, China. Peneliti senior itu membongkar soal ancaman virus corona terhadap manusia.
Seorang virologis utama bersama timnya di Institut Virologi Wuhan memberikan peringatan soal kemungkinan wabah corona virus mirip SARS di China 11 bulan sebelum epidemi virus corona melanda kota itu.
Prediksi yang tidak menyenangkan juga datang dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Shi Zhengli dan rekan-rekannya di Institut Virologi Wuhan saat mereka menekankan pentingnya melakukan penyelidikan virus dari kelelawar.
Institut Virologi Wuhan, sebuah lembaga senilai 34 juta poundsterling yang berafiliasi dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, telah menjadi pusat kontroversi di tengah krisis global. Teori mengejutkan mengklaim bahwa virus yang secara resmi dikenal sebagai SARS-CoV-2 itu berasal dari institut, yang memiliki laboratorium berlantai empat dengan tingkat keamanan hayati tertinggi P4.
Presiden AS Donald Trump juga mengatakan bahwa Washington sedang mencoba untuk menentukan apakah virus corona pertama kali menyeberang ke manusia secara tidak sengaja selama percobaan dengan kelelawar di lab Wuhan.
Sementara itu, Cina bersikeras bahwa WHO tidak menemukan bukti bahwa virus corona itu buatan manusia. Sebuah tim yang dipimpin oleh Shi telah menemukan pada 2018 bahwa manusia mungkin dapat terpapar virus corona langsung dari kelelawar setelah melakukan penelitian, menurut Beijing News.
Institut Virologi Wuhan, yang menyimpan lebih dari 1.500 jenis virus mematikan, mengkhususkan diri dalam penelitian 'patogen paling berbahaya', khususnya virus yang dibawa oleh kelelawar.
Seorang virologis utama bersama timnya di Institut Virologi Wuhan memberikan peringatan soal kemungkinan wabah corona virus mirip SARS di China 11 bulan sebelum epidemi virus corona melanda kota itu.
Prediksi yang tidak menyenangkan juga datang dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Shi Zhengli dan rekan-rekannya di Institut Virologi Wuhan saat mereka menekankan pentingnya melakukan penyelidikan virus dari kelelawar.
Institut Virologi Wuhan, sebuah lembaga senilai 34 juta poundsterling yang berafiliasi dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, telah menjadi pusat kontroversi di tengah krisis global. Teori mengejutkan mengklaim bahwa virus yang secara resmi dikenal sebagai SARS-CoV-2 itu berasal dari institut, yang memiliki laboratorium berlantai empat dengan tingkat keamanan hayati tertinggi P4.
Presiden AS Donald Trump juga mengatakan bahwa Washington sedang mencoba untuk menentukan apakah virus corona pertama kali menyeberang ke manusia secara tidak sengaja selama percobaan dengan kelelawar di lab Wuhan.
Sementara itu, Cina bersikeras bahwa WHO tidak menemukan bukti bahwa virus corona itu buatan manusia. Sebuah tim yang dipimpin oleh Shi telah menemukan pada 2018 bahwa manusia mungkin dapat terpapar virus corona langsung dari kelelawar setelah melakukan penelitian, menurut Beijing News.
Institut Virologi Wuhan, yang menyimpan lebih dari 1.500 jenis virus mematikan, mengkhususkan diri dalam penelitian 'patogen paling berbahaya', khususnya virus yang dibawa oleh kelelawar.