slidegossip.com - Virus corona atau covid-19 membuat banyak orang was-was. Pemerintah Indonesia pun sudah menganjurkan untuk tinggal di rumah agar bisa memutus mata rantai penyebaran virus corona. Namun tetap saja masih ada yang membandel pergi ke tempat keramaian.
Cindri Wahyuni di makam Bani Seventeen (jawapos.com)
Hal itulah yang dikeluhkan oleh Cindri Wahyuni, istri dari almarhum Bani Seventeen. Seperti dilansir dari celebrity.okezone.com (27/3/2020), sebagai dokter, Cindri kini menjadi salah satu orang yang berdiri di garis terdepan menangani pasien covid-19, yang jumlahnya semakin berkembang pesat.
Melihat banyaknya korban yang sudah berjatuhan, namun masih banyak saja orang-orang yang tak sadar akan bahaya virus corona, membuat ibu Cindri merasa miris. Lewat akun Instagramnya, Cindri menuliskan pesan haru yang berisi nasihat dan perumpamaan jika suatu saat nanti dirinya terpaksa tertular virus mengerikan tersebut.
"Aku single mom dari 2 putri yang sehat, cantik dan lincah. Sebagai dokter di garda terdepan, tiap hari menerima ODP dan PDP dari wabah covid 19," ungkap Cindri dalam unggahan fotonya.
Cindri sangat menyadari, profesinya sebagai seorang dokter membuat ia sangat beresiko tinggi bakal tertular virus corona. Jika itu sampai terjadi, Cindri tak bisa membayangkan bagaimana nasib kedua anaknya. Cindri pun mengingatkan orang-orang yang masih membandel agar lebih punya hati nurani.
"Sedih rasanya jika aku nanti sakit tertular virus yang jahat ini, karena banyaknya orang yang tidak bertanggung jawab masih berkeliaran di luar sana tanpa kepentingan. Anak-anakku gimana? Siapa yang akan mengurus mereka jika aku tertular? Dimana hati nurani kalian?," lanjutnya.
Cindri tak habis pikir dengan banyaknya masyarakat, khususnya di Jakarta, yang justru memanfaatkan peraturan pemerintah terkait social distancing sebagai ajang liburan. Bahkan beberapa tempat wisata di luar daerah diketahui cukup ramai didatangi para pelancong untuk sekedar berfoto-foto.
"Jakarta diliburkan bukannya pada diem di rumah, ini malah berbondong-bondong pada mudik ke kampung halaman, jalan-jalan ke mol, karena mol di sini pada sepi, dengan bangganya berfoto asyik di tempat-tempat wisata lainnya," ujar Cindri.
Cindri berharap agar masyarakat bisa lebih mengerti dan memahami keadaan saat ini yang cukup berbahaya. Tak lupa, ia juga mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak bersikap acuh, egois dan lebih peduli dengan keselamatan dan kesehatan orang lain.
Melihat banyaknya korban yang sudah berjatuhan, namun masih banyak saja orang-orang yang tak sadar akan bahaya virus corona, membuat ibu Cindri merasa miris. Lewat akun Instagramnya, Cindri menuliskan pesan haru yang berisi nasihat dan perumpamaan jika suatu saat nanti dirinya terpaksa tertular virus mengerikan tersebut.
"Aku single mom dari 2 putri yang sehat, cantik dan lincah. Sebagai dokter di garda terdepan, tiap hari menerima ODP dan PDP dari wabah covid 19," ungkap Cindri dalam unggahan fotonya.
Cindri sangat menyadari, profesinya sebagai seorang dokter membuat ia sangat beresiko tinggi bakal tertular virus corona. Jika itu sampai terjadi, Cindri tak bisa membayangkan bagaimana nasib kedua anaknya. Cindri pun mengingatkan orang-orang yang masih membandel agar lebih punya hati nurani.
"Sedih rasanya jika aku nanti sakit tertular virus yang jahat ini, karena banyaknya orang yang tidak bertanggung jawab masih berkeliaran di luar sana tanpa kepentingan. Anak-anakku gimana? Siapa yang akan mengurus mereka jika aku tertular? Dimana hati nurani kalian?," lanjutnya.
Cindri tak habis pikir dengan banyaknya masyarakat, khususnya di Jakarta, yang justru memanfaatkan peraturan pemerintah terkait social distancing sebagai ajang liburan. Bahkan beberapa tempat wisata di luar daerah diketahui cukup ramai didatangi para pelancong untuk sekedar berfoto-foto.
"Jakarta diliburkan bukannya pada diem di rumah, ini malah berbondong-bondong pada mudik ke kampung halaman, jalan-jalan ke mol, karena mol di sini pada sepi, dengan bangganya berfoto asyik di tempat-tempat wisata lainnya," ujar Cindri.
Cindri berharap agar masyarakat bisa lebih mengerti dan memahami keadaan saat ini yang cukup berbahaya. Tak lupa, ia juga mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak bersikap acuh, egois dan lebih peduli dengan keselamatan dan kesehatan orang lain.