slidegossip.com - Selain menyebar, virus corona atau covid-19 juga mengantar cerita pilu dari para tenaga medis, salah satunya adalah perawat. Seperti dilansir dari detik.com (24/3/2020), perawat merupakan salah satu tenaga medis yang berada di garis terdepan dalam perjuangan melawan corona.
Perawat pasien corona tidur di rs (tribunnews.com)
Namun sayangnya, ternyata bukan hanya berjuang membantu merawat pasien corona, namun juga para perawat ini juga mendapat diskriminasi dan ketidakadilan di lingkungan masyarakat. Salah satunya adalah cerita miris yang dialami seorang perawat pasien corona.
Perawat tersebut terpaksa harus tinggal di RS Persahabatan karena diusir dari tempat kos nya. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhilah. Harif menjelaskan bahwa pihak manajemen rumah sakit sedang berusaha mencarikan tempat tinggal untuk perawat yang jadi korban stigma masyarakat tersebut.
"Kami mendapat laporan dari perawat itu bahwa ada teman-temannya tidak kos lagi di sana, di tempat kosnya. Karena setelah diketahui rumah sakit tempat bekerjanya tempat rujukan pasien COVID-19. Mereka sekarang, saya sudah tanya mereka, tinggalnya di rumah sakit dulu," ungkap Harif.
Bukan hanya di Indonesia, di Inggris juga ada kisah miris yang dialami seorang perawat intensive care unit (ICU) salah satu fasilitas kesehatan di York. Perawat bernama Dawn Bilbrough viral di media sosial ketika ia membagikan videonya yang sedang menahan tangis karena susah mendapatkan stok makanan di toko sekitarnya akibat keburu diborong oleh orang-orang (panic buying).
Dawn mengaku baru saja selesai bekerja shift 48 jam dan sulit mendapatkan makanan. "Tidak ada buah, tidak ada sayur. Saya tidak tahu bagaimana caranya bisa tetap sehat," ungkap Dawn dalam video yang ia unggah di Facebook pada tanggal 19 Maret 2020 lalu. "Mereka benar-benar menghabiskan makanan. Tolong hentikan. Hentikan karena masih ada orang-orang seperti saya yang harus merawat kamu ketika kamu sakit," lanjutnya sambil menangis.
Perawat tersebut terpaksa harus tinggal di RS Persahabatan karena diusir dari tempat kos nya. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhilah. Harif menjelaskan bahwa pihak manajemen rumah sakit sedang berusaha mencarikan tempat tinggal untuk perawat yang jadi korban stigma masyarakat tersebut.
"Kami mendapat laporan dari perawat itu bahwa ada teman-temannya tidak kos lagi di sana, di tempat kosnya. Karena setelah diketahui rumah sakit tempat bekerjanya tempat rujukan pasien COVID-19. Mereka sekarang, saya sudah tanya mereka, tinggalnya di rumah sakit dulu," ungkap Harif.
Bukan hanya di Indonesia, di Inggris juga ada kisah miris yang dialami seorang perawat intensive care unit (ICU) salah satu fasilitas kesehatan di York. Perawat bernama Dawn Bilbrough viral di media sosial ketika ia membagikan videonya yang sedang menahan tangis karena susah mendapatkan stok makanan di toko sekitarnya akibat keburu diborong oleh orang-orang (panic buying).
Dawn mengaku baru saja selesai bekerja shift 48 jam dan sulit mendapatkan makanan. "Tidak ada buah, tidak ada sayur. Saya tidak tahu bagaimana caranya bisa tetap sehat," ungkap Dawn dalam video yang ia unggah di Facebook pada tanggal 19 Maret 2020 lalu. "Mereka benar-benar menghabiskan makanan. Tolong hentikan. Hentikan karena masih ada orang-orang seperti saya yang harus merawat kamu ketika kamu sakit," lanjutnya sambil menangis.