slidegossip.com - Untuk mencegah menyebarnya virus corona atau covid-19, sebuah kampung di Kabupaten Purworejo mengisolasi wilayah dan dijaga pocong. Seperti dilansir dari detik.com (30/3/2020), hal tersebut sengaja dilakukan agar warga terhindar dari corona. Sosok pocong pun sengaja 'diutus' untuk berjaga agar warga ingat dengan kematian.
Desa di Purworejo dijaga pocong (suara.com)
"Pocong itu mengingatkan kita pada kematian, jadi siapa saja yang ngeyel dan tidak bisa ikut mencegah penyebaran virus corona ini ya bisa saja akan dipocong alias mati. Harapannya ya pagebluk (wabah) ini segera berakhir," ungkap salah seorang tokoh masyarakat Dusun Tuk Songo, Kelurahan/Kecamatan Purworejo, Angko Setiyarso Widodo, pada Minggu (30/3/2020).
Di jalan masuk utama Dusun Tuk Songo, Kelurahan, Purworejo, Kecamatan Purworejo, dua pocong ditugaskan untuk berjaga dan mengawasi warga kampung atau luar kampung yang hendak keluar masuk wilayah tersebut.
Karena diisolasi, maka semua jalan masuk kampung sengaja ditutup sehingga warga hanya bisa melewati satu jalan yang dijaga oleh dua 'pocong' itu. Sebenarnya kedua pocong itu bukan hantu sungguhan, mereka adalah warga setempat yang memakai kostum seperti pocong. Isolasi mandiri tersebut rencananya dilakukan sampai waktu yang belum ditentukan hingga suasana kondusif.
"Bersama warga lain, pocong itu akan memeriksa siapa saja yang lewat termasuk menyemprotkan disinfektan. Pocong jaganya hanya malam hari saja, nanti kalau siang dijaga warga lain," lanjutnya.
Menurut Angko, langkah unik tersebut dilakukan sebagai upaya swadaya yang bisa dilakukan dalam rangka memerangi virus corona bersama-sama. "Ini kita gotong-royong melawan corona dari tingkat bawah dengan swadaya di lingkungan masing-masing dengan cara mengisolasi diri," terang Angko.
Di jalan masuk utama Dusun Tuk Songo, Kelurahan, Purworejo, Kecamatan Purworejo, dua pocong ditugaskan untuk berjaga dan mengawasi warga kampung atau luar kampung yang hendak keluar masuk wilayah tersebut.
Karena diisolasi, maka semua jalan masuk kampung sengaja ditutup sehingga warga hanya bisa melewati satu jalan yang dijaga oleh dua 'pocong' itu. Sebenarnya kedua pocong itu bukan hantu sungguhan, mereka adalah warga setempat yang memakai kostum seperti pocong. Isolasi mandiri tersebut rencananya dilakukan sampai waktu yang belum ditentukan hingga suasana kondusif.
"Bersama warga lain, pocong itu akan memeriksa siapa saja yang lewat termasuk menyemprotkan disinfektan. Pocong jaganya hanya malam hari saja, nanti kalau siang dijaga warga lain," lanjutnya.
Menurut Angko, langkah unik tersebut dilakukan sebagai upaya swadaya yang bisa dilakukan dalam rangka memerangi virus corona bersama-sama. "Ini kita gotong-royong melawan corona dari tingkat bawah dengan swadaya di lingkungan masing-masing dengan cara mengisolasi diri," terang Angko.