slidegossip.com - Kabar meninggalnya Ashraf Sinclair yang mendadak, begitu mengejutkan banyak orang. Pasalnya, Ashraf diketahui tak pernah mengeluh sakit dan selalu menjaga pola hidup sehat. Seperti dilansir dari grid.id (18/2/2020), lewat akun Instagramnya, Ashraf bahkan sering membagikan momen aktivitas olahraganya.
Ashraf Sinclair (tribunnews.com)
Suami artis Bunga Citra Lestari (BCL) itu juga dikenal rajin melakukan perawatan tubuh, salah satunya menggunakan stimulator sit up. Selain itu, Ashraf juga menjalankan bisnis sanggar kebugaran (gym) bernama CrossFit Equator.
CrossFit sendiri merupakan program kebugaran bermerk yang dibuat oleh Greg Glassman dan Lauren Jenai pada tahun 2000 silam. CrossFit sudah sangat dikenal di berbagai negara dan dipromosikan menjadi latihan fisik dan olahraga fitness kompetitif.
Namun mungkin belum banyak orang yang tahu kalau pada tahun 2018 silam terdapat kasus instruktur CrossFit meninggal dunia. Sang instruktur bernama Harley Fowler dilaporkan meninggal dunia di usia 32 tahun karena serangan jantung saat berolahraga di Thailand, tempat ia merayakan pernikahan keduanya.
Harley dikabarkan meninggal mendadak, dan menyebabkan keluarga dan teman-teman syok karena ia diklaim tidak memiliki riwayat penyakit apapun sebelumnya.
Sementara itu, pemilik CrossFit Hibiscus sekaligus rekan kerjanya, John Taurua mengatakan bahwa kematian tersebut 'sangat tidak disangka'. "Yang kami tahu hanya dia pergi berolahraga, jatuh pingsan dan kemudian mereka tidak dapat menyelamatkannya. Dia berlatih setiap hari, tidak meminum alkohol. Dia dalam kondisi paling prima dalam tubuhnya," ujar John Taurua.
CrossFit sendiri sudah banyak dicurigai sebagai penyebab kondisi mematikan yang mengancam nyawa manusia. Banyak peneliti memberi peringatan akan adanya kondisi ginjal yang fatal, yang berkaitan dengan CrossFit.
Kondisi itu disebut rhabdomyolysis, yang sebabkan otot bocor dan melepas protein bernama myoglobin ke darah. Bahayanya, kondisi tersebut dapat menyebabkan gagal ginjal bahkan kematian. Rhabdomyolysis bisa disebabkan oleh latihan ekstrim, dan bisa terjadi karena rendahnya tingkat energi di sel.
Jika sel kekurangan energi maka tugas seperti menjaga keseimbangan elektrolit tidak akan terlaksana dan dinding sel akan bocor. Kondisi kebocoran otot itu biasanya menyerang orang tua, tetapi juga bisa menyerang orang muda yang melakukan olahraga berlebihan.
Selain menyebabkan gagal ginjal, rhabdomyolysis juga bisa mengakibatkan ritme jantung jadi tidak teratur, hingga akhirnya terjadi serangan jantung dan kematian. Kondisi tersebut sudah sering dikaitkan dengan CrossFit, tetapi sayangnya, dalam komunitas CrossFit sendiri justru menganggapnya sebagai lelucon semata.
CrossFit sendiri merupakan program kebugaran bermerk yang dibuat oleh Greg Glassman dan Lauren Jenai pada tahun 2000 silam. CrossFit sudah sangat dikenal di berbagai negara dan dipromosikan menjadi latihan fisik dan olahraga fitness kompetitif.
Namun mungkin belum banyak orang yang tahu kalau pada tahun 2018 silam terdapat kasus instruktur CrossFit meninggal dunia. Sang instruktur bernama Harley Fowler dilaporkan meninggal dunia di usia 32 tahun karena serangan jantung saat berolahraga di Thailand, tempat ia merayakan pernikahan keduanya.
Harley dikabarkan meninggal mendadak, dan menyebabkan keluarga dan teman-teman syok karena ia diklaim tidak memiliki riwayat penyakit apapun sebelumnya.
Sementara itu, pemilik CrossFit Hibiscus sekaligus rekan kerjanya, John Taurua mengatakan bahwa kematian tersebut 'sangat tidak disangka'. "Yang kami tahu hanya dia pergi berolahraga, jatuh pingsan dan kemudian mereka tidak dapat menyelamatkannya. Dia berlatih setiap hari, tidak meminum alkohol. Dia dalam kondisi paling prima dalam tubuhnya," ujar John Taurua.
CrossFit sendiri sudah banyak dicurigai sebagai penyebab kondisi mematikan yang mengancam nyawa manusia. Banyak peneliti memberi peringatan akan adanya kondisi ginjal yang fatal, yang berkaitan dengan CrossFit.
Kondisi itu disebut rhabdomyolysis, yang sebabkan otot bocor dan melepas protein bernama myoglobin ke darah. Bahayanya, kondisi tersebut dapat menyebabkan gagal ginjal bahkan kematian. Rhabdomyolysis bisa disebabkan oleh latihan ekstrim, dan bisa terjadi karena rendahnya tingkat energi di sel.
Jika sel kekurangan energi maka tugas seperti menjaga keseimbangan elektrolit tidak akan terlaksana dan dinding sel akan bocor. Kondisi kebocoran otot itu biasanya menyerang orang tua, tetapi juga bisa menyerang orang muda yang melakukan olahraga berlebihan.
Selain menyebabkan gagal ginjal, rhabdomyolysis juga bisa mengakibatkan ritme jantung jadi tidak teratur, hingga akhirnya terjadi serangan jantung dan kematian. Kondisi tersebut sudah sering dikaitkan dengan CrossFit, tetapi sayangnya, dalam komunitas CrossFit sendiri justru menganggapnya sebagai lelucon semata.