slidegossip.com - Kabar meninggalnya Kobe Bryant meninggalkan duka mendalam untuk banyak orang. Namun di tengah empati dan ucapan bela sungkawa yang terus berdatangan, Evan Rachel Wood tiba-tiba saja mengungkit masa lalu Kobe Bryant semasa hidup yang pernah terseret kasus pelecehan dan pemerkosaan.
Kobe Bryant dan Evan Rachel Wood (en24.news)
Seperti dilansir dari hot.detik.com (29/1/2020), lewat aku Twitter nya, Evan Rachel Wood tiba-tiba saja menyerang Kobe Bryant lewat kicauannya. Awalnya Evan Rachel Wood memang memberikan pujiannya buat mendiang Kobe Bryant yang ia sebut sebagai pahlawan olahraga. Namun setelah itu ia menuding Kobe sebagai pemerkosa.
"Sungguh kejadian yang tragis. Aku turut berduka dengan keluarga Kobe. Dia adalah seorang pahlawan di bidang olahraga (dan) ia juga seorang pemerkosa. Dan semua hal kebenaran itu bisa ada dalam dirinya," tulis artis cantik itu.
Gara-gara pernyataannya itu, Evan Rachel Wood pun langsung diserang netizen dengan beragam komentar miring. Mereka mengingatkan Rachel agar segera menghapus tweet tersebut karena dianggap tak etis untuk diungkapkan. Adapula yang menudingnya rasis karena merasa superior sebagai aktris kulit putih.
"Ini adalah komentar paling menjijikan dari seorang feminis kulit putih, (yang) narsis dan agak rasis. Kau membuat tragedi ini untuk kepentinganmu sendiri," protes seorang netizen. "Seorang anak berusia 13 tahun telah tiada, seorang ibu kehilangan anaknya, tiga lainnya juga tiada. Mungkin ini bukan waktu yang tepat (untuk tweetnya)," sahut yang lainnya.
Meski begitu, ada pula netizen yang mendukung pernyataan Evan Rachel Wood dengan mengatakan bahwa apa yang diutarakannya itu memang benar dan bukanlah sebuah ujaran kebencian.
"Dia tak mengatakan jika Kobe tak berhak untuk ditangisi, ia menjelaskan terkadang pahlawan kita tak selalu beraksi heroik dan kita harus paham momen-momen tersebut dengan baik," bela seorang netizen.
Tahun 2003 silam, Kobe Bryant memang pernah tersandung kasus pelecehan seksual. Ia dituntut oleh seorang gadis remaja berusia 19 tahun yang bekerja di sebuah hotel di Colorado atas tuduhan pelecehan dan pemerkosaan. Saat itu, Kobe mengakui jika dirinya memang berhubungan intim dengan gadis tersebut, namun ia membantah kalau itu disebut pelecehan.
Kobe Bryant pun akhirnya meminta maaf dan menyampaikan penyesalannya kepada publik atas kasus tersebut dan ia mengaku mendapatkan pelajaran berharga untuknya dan keluarganya dari kasus itu.
"Pertama aku ingin meminta maaf kepada gadis muda yang terlibat dalam insiden ini. Aku ingin meminta maaf kepadanya atas kelakuanku pada malam itu dan konsekuensi yang dideritanya selama beberapa tahun ini. Tahun ini menjadi yang terberat untukku secara pribadi, aku bisa membayangkan rasa sakit dan kesulitan yang harus ditanggungnya," ucap Kobe Bryant kala itu.
"Aku juga ingin meminta maaf kepada orangtua dan keluarganya, untuk keluarga ku serta teman dan pendukungku, dan untuk masyarakat Eagle, Colorado," lanjutnya.
Sebenarnya, bukan hanya Evan Rachel Wood saja yang bermasalah dengan ucapan dukanya terhadap Kobe Bryant. Wartawan Washington Post dan CNN juga sempat dikritik karena tweet mereka yang mengungkit soal kasus pelecehan seksual tersebut.
"Sungguh kejadian yang tragis. Aku turut berduka dengan keluarga Kobe. Dia adalah seorang pahlawan di bidang olahraga (dan) ia juga seorang pemerkosa. Dan semua hal kebenaran itu bisa ada dalam dirinya," tulis artis cantik itu.
Gara-gara pernyataannya itu, Evan Rachel Wood pun langsung diserang netizen dengan beragam komentar miring. Mereka mengingatkan Rachel agar segera menghapus tweet tersebut karena dianggap tak etis untuk diungkapkan. Adapula yang menudingnya rasis karena merasa superior sebagai aktris kulit putih.
"Ini adalah komentar paling menjijikan dari seorang feminis kulit putih, (yang) narsis dan agak rasis. Kau membuat tragedi ini untuk kepentinganmu sendiri," protes seorang netizen. "Seorang anak berusia 13 tahun telah tiada, seorang ibu kehilangan anaknya, tiga lainnya juga tiada. Mungkin ini bukan waktu yang tepat (untuk tweetnya)," sahut yang lainnya.
Meski begitu, ada pula netizen yang mendukung pernyataan Evan Rachel Wood dengan mengatakan bahwa apa yang diutarakannya itu memang benar dan bukanlah sebuah ujaran kebencian.
"Dia tak mengatakan jika Kobe tak berhak untuk ditangisi, ia menjelaskan terkadang pahlawan kita tak selalu beraksi heroik dan kita harus paham momen-momen tersebut dengan baik," bela seorang netizen.
Tahun 2003 silam, Kobe Bryant memang pernah tersandung kasus pelecehan seksual. Ia dituntut oleh seorang gadis remaja berusia 19 tahun yang bekerja di sebuah hotel di Colorado atas tuduhan pelecehan dan pemerkosaan. Saat itu, Kobe mengakui jika dirinya memang berhubungan intim dengan gadis tersebut, namun ia membantah kalau itu disebut pelecehan.
Kobe Bryant pun akhirnya meminta maaf dan menyampaikan penyesalannya kepada publik atas kasus tersebut dan ia mengaku mendapatkan pelajaran berharga untuknya dan keluarganya dari kasus itu.
"Pertama aku ingin meminta maaf kepada gadis muda yang terlibat dalam insiden ini. Aku ingin meminta maaf kepadanya atas kelakuanku pada malam itu dan konsekuensi yang dideritanya selama beberapa tahun ini. Tahun ini menjadi yang terberat untukku secara pribadi, aku bisa membayangkan rasa sakit dan kesulitan yang harus ditanggungnya," ucap Kobe Bryant kala itu.
"Aku juga ingin meminta maaf kepada orangtua dan keluarganya, untuk keluarga ku serta teman dan pendukungku, dan untuk masyarakat Eagle, Colorado," lanjutnya.
Sebenarnya, bukan hanya Evan Rachel Wood saja yang bermasalah dengan ucapan dukanya terhadap Kobe Bryant. Wartawan Washington Post dan CNN juga sempat dikritik karena tweet mereka yang mengungkit soal kasus pelecehan seksual tersebut.