slidegossip.com - Habib Nabil Al Musawa selaku Pimpinan Majelis Rasulullah melontarkan kritiknya terkait komentar politikus Ruhut Sitompul yang menyinggung soal 'keturunan Arab' saat menanggapi kasus penganiayaan dengan tersangka Habib Bahar bin Smith.
Habib Nabil dan Ruhut Sitompul (foto: repelita.com)
"Kenapa Bahar yang Keturunan Arab itu baru sekarang ditahan?, melihat Kebiadabannya menganiaya Anak dibawah umur Rakyat Indonesia 'Semua Manusia sama dihadapan Hukum' baik itu Rakyat Biasa Habib Ustadz Pendeta Pastor Biksu Jenderal Lawyer Jaksa Siapapun Dia. #01JokowiLagi MERDEKA," tulis Ruhut Sitompul di akun Twitternya.
Seperti dilansir dari republika.co.id (20/12/2018), menurut Habib Nabil, pernyataan Ruhut Sitompul itu sangat tidak etis dan sudah menyinggung SARA. "Tidak etis berkomentar dengan membawa-bawa SARA (sukuisme, agama, rasisme dan antargolongan)," ujar pimpinan dari majelis terbesar di Indonesia itu.
Habib Nabil meminta agar segala kritik atau respon atas kasus pribadi, tidak sepantasnya diarahkan kepada ras, kelompok, apalagi agama tertentu. Terlebih lagi menurutnya yang melontarkan komentar bernada SARA itu adalah orang yang aktif di panggung politik nasional.
Menurut Habib Nabil, akan lebih baik jika ingin melontarkan kritik terkait kasus personal, seharusnya diarahkan secara personal pula. Bukan malah menambah panas situasi dengan menyinggung ras tertentu. Bukan hanya untuk Ruhut Sitompul, Habib Nabil pun meminta semua pihak untuk bisa menahan emosi dan bertindak secara elegan.
"Sebaiknya segala kritik diarahkan pada pribadi bukan pada ras, kelompok, dan agama tertentu. Ini nasihat buat semua orang, bukan hanya buat Ruhut. Mari kita jaga persatuan dan kesatuan negeri kita tercinta, yang dibangun dengan Bhinneka Tunggal Ika. Biasakan elegan dalam mengkritik dan jangan emosional," seru Habib Nabil.
"Keturunan Arab sudah menunjukkan kiprahnya dalam perjuangan membela kemerdekaan Republik ini, juga membangun agama mayoritas yang amat toleran di negeri kita tercinta ini," lanjut Habib Nabil.