slidegossip.com - Nasib malang sekaligus miris harus dialami oleh mahasiswi cantik bernama Sindi Sandora yang masih berusia 20 tahun. Seperti dilansir dari pojoksatu.id (13/12/2018), Sindi ditemukan tewas di ruang karaoke sebuah kafe di Palembang. Namun hingga kini penyebab kematiannya masih menjadi misteri dan polisi masih terus melakukan penyelidikan.
Sindi Sandora (foto: instagram.com/sindisandora00)
Sindi Sandora sendiri diketahui merupakan warga Desa Bandu Agung Kecamatan Muara Payang Kabupaten Lahat. Gadis cantik tersebut pergi ke Palembang untuk kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta. Sindi tinggal di sebuah tempat kos di Jalan Pakri dekat Simpang Golf. Sambil menjalani kuliahnya, Sindi juga nyambi bekerja di sebuah kafe di Jalan M Isa, Kelurahan 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur III, Palembang. Tugasnya di kafe itu adalah melayani dan menemani tamu minum-minum di ruang karaoke.
Namun malang, pada hari Kamis (13/12/2018), Sindi ditemukan dalam keadaan tewas di ruang karaoke setelah ia melayani seorang tamu. Jenazah Sindi pertama kali ditemukan oleh salah satu pegawai kafe bernama Feri. Awalnya Feri mengira Sindi hanya tertidur di ruang karaoke tersebut. Namun saat coba dibangunkan, ternyata kondisi Sindi sudah tidak bernyawa. Dari mulutnya juga mengeluarkan busa.
Feri pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek IT II Palembang. Korban kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk divisum. Kanit Reskrim Polsek IT II Palembang, Ipda Novel mengatakan bahwa pihaknya masih terus melakukan penyelidikan kasus kematian Sindi dengan memeriksa para saksi dan menunggu hasil visum dokter.
"Kami masih menyelidikinya, tapi untuk dugaan sementara itu keracunan atau overdosis. Jadi memang korban ini pemandu dan tinggalnya juga tidak terlalu jauh dari kafe tersebut," jelas Novel.
Sindi ternyata pada malam itu menemani tamu langganannya. Ia melayani tamunya yang bernama Kuyung Heri di ruang karaoke. "Tamu itu biasa dipanggil Kuyung Heri. Itu tamu langganan dia," ungkap salah seorang teman korban yang enggan disebutkan namanya.