slidegossip.com - Beberapa waktu lalu beredar klaim bahwa calon presiden 2019 nomor urut 02, Prabowo Subianto bersama pasukannya pernah mampu menaklukkan Gunung Everest di Himalaya pada tahun 1997 silam. Konon disebut-sebut kalau Prabowo adalah orang pertama dari Indonesia yang mampu menaklukkan gunung tersebut. Namun sayangnya hal tersebut dibantah oleh seorang ibu yang ternyata sudah lebih dahulu menaklukkan gunung tertinggi di dunia itu.
Capres dan cawapres 2019 (foto: kumparan.com)
Rupanya hal itu kembali dibahas dalam acara 'Mata Najwa' yang dipandu oleh Najwa Shihab. Seperti dilansir dari tribunnews.com (16/10/2018), program tersebut menghadirkan tim sukses dari kedua pasangan capres dan cawapres yang akan berlaga di tahun 2019 mendatang.
Tim sukses Jokowi-Ma'ruf Amin diwakili oleh politikus Asrul Sani, sedangkan di kubu Prabowo-Sandiaga Uno ada Mardani Ali Sera yang merupakan Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Seperti dilansir dari kumparan.com (16/10/2018), masing-masing perwakilan tim sukses dari kedua kubu itu memberikan pernyataan terkait rekam jejak jagoan mereka.
Ketika Najwa Shihab penasaran ingin tahu prestasi yang pernah diraih oleh Prabowo Subianto, Mardani langsung memberikan jawaban bahwa prestasi Prabowo adalah telah berhasil menaklukkan puncak gunung tertinggi Everest di Himalaya.
"Prabowo sudah membuktikan kualitasnya, 26 April 1997 ketika tidak ada satu orang pun dari Asia Tenggara yang mampu menaklukan Everest, Prabowo dengan tim Kopassusnya mampu menaklukkan gunung tertinggi di dunia, itu ciri kepemimpinan utama. Prabowo punya kemampuan membereskan banyak hal," jawab Mardani.
Najwa Shihab kemudian membandingkan prestasi Prabowo tersebut dengan prestasi Jokowi yang sudah dijelaskan oleh Asrul Sani sebelumnya, yakni memulai kariernya dari bawah sebagai Walikota, Gubernur, barulah menjadi Presiden. Perbandingan tersebut tentu saja memunculkan pertanyaan tentang siapa sosok calon presiden yang lebih relevan dan lebih bisa meyakinkan publik bahwa itulah rekam jejak yang diperlukan.
Menanggapi hal tersebut, Asrul Sani langsung melontarkan sindiran menohoknya kepada timses Prabowo dengan mengatakan bahwa Pilpres adalah ajang pemilihan presiden, bukan mencari pendaki gunung yang terbaik. "Ini yang mau saya sampaikan, bahwa Pilpres itu kita bukan melakukan pemilihan pendaki gunung. Pilpres adalah memilih administrator kepemimpinan tertinggi, dan itu sudah dibuktikan oleh Pak Jokowi," jelas Asrul Sani.
Pada sesi selanjutnya, 'Mata Najwa' juga turut menghadirkan narasumber lainnya dari kedua kubu, yakni Budiman Sudjatmiko dari tim pemenangan capres 01 dan Dahnil Anzar Simanjuntak dari tim pemenangan capres 02. Rupanya kedua diajak membahas tema seputar siapa capres yang paling merakyat. Tentu saja wakil dari kedua kubu itu dengan penuh semangat memaparkan alasan mengapa capres mereka yang paling pantas mendapatkan predikat merakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar