slidegossip.com - Presenter kondang Choky Sitohang diketahui menikah dengan wanita cantik bernama Melissa Aryani atau Caca pada tanggal 8 Juni 2010 lalu. Saat itu pernikahan Choky dan Caca sempat jadi kontroversi karena orang tua Caca kabarnya tidak merestui pernikahan tersebut lantaran Caca yang tadinya seorang muslim memilih untuk pindah agama sebelum menikah dengan Choky. Namun dalam video kesaksiannya di youtube.com/KANURRU (24/9/2018), Caca justru mengaku kalau ia masuk Kristen jauh sebelum ia mengenal Choky Sitohang.
Choky Sitohang dan Melissa Aryani (foto: kapanlagi.com)
"Saya lahir dari keluarga muslim. Saya anak bungsu dari 5 bersaudara, dan sampai saat ini semua keluarga saya masih tetap muslim. Jadi waktu itu tahun 2001 awal, saya bekerja di sebuah perusahaan penerbangan nasional di Indonesia dan saya ditempatkan di Bali. Jadi saya di sana kontrak untuk bekerja selama lima tahun, saya waktu itu sebagai pramugari. Jadi saya tinggal di apartemen bareng teman-teman saya yang seangkatan pada waktu itu. Saya memilih untuk tinggal bersama teman saya yang Kristen. Jadi kami punya satu ruangan di apartemen sebagai ruang baca, ruang musik, ruang buku, taruh-taruh CD di situ, untuk kami sama-sama baca tuker-tukeran. Jadi teman saya ini punya banyak buku-buku rohani, terus alkitab dia pajang juga di situ," ungkap Caca mengawali ceritanya.
Suatu hari, Caca yang jauh dari keluarganya di Jakarta merasa sangat kesepian. Dari situlah ia mulai mengenal lagu rohani Kristen. "Suatu hari saya lagi nggak terbang, nggak kerja, diam di rumah sendirian. Sayang yang nggak biasa jauh dari keluarga, saat itu ngerasa lagi kesepian banget. Akhirnya saya ke ruang musik, memilih untuk dengar musik instrumen, karena saya suka musik. Saya pilih lagu instrumen rohani, lalu saya dengerin di kamar dan di mobil. Saat itu saya udah mulai suka lagu rohani, entah kenapa kok ini bikin damai sejahtera ya. Lalu saya pinjam alkitab teman saya, dia kaget tapi akhirnya diizinin bawa. Terus saya baca alkitab itu karena menurut saya seru banget," ujarnya.
"Dari situ saya mulai bawa-bawa alkitab kalau lagi terbang, tapi masih diam-diam karena nggak enak sama teman-teman yang tahu saya muslim, masa baca alkitab. Dan selama enam bulan itu saya merasa udah dijamah oleh roh kudus dan udah nggak kesepian lagi. Mungkin teman-teman saya melihat saya agak menarik diri dari mereka, tapi saya nggak merasa sendirian. Pada waktu itu saya udah belajar berdoa dan saya udah nggak menjalankan ibadah agama saya yang dulu. Waktu itu udah ada pergumulan dalam hati karena pasti akan ada banyak tekanan banget buat saya.Saya sempat berpikir, udahlah saya simpan dalam hati aja yang penting Tuhan tahu dan saya aman dengan keluarga dan teman-teman," lanjutnya.
Hingga akhirnya Caca pun dibaptis di sebuah gereja di Bali, meski keluarganya belum ada yang tahu. "Sampai akhirnya saya datang ke gereja besar di Bali dan saya dibaptis. Waktu itu tanggal 13 September 2003 akhirnya saya dibaptis. Dan ternyata itu bukanlah akhir tapi awal dari segalanya, termasuk tekanan dan permasalahan. Tekanan pertama adalah dari keluarga karena akhirnya teman-teman saya tahu saya dibaptis di gereja, bahkan sebagian dari mereka menjauhi saya pada saat itu. Saya jadi bahan gosip di kantor. Kakak saya kan pramugari juga di Garuda jadi gampang banget dia dengar semua tentang saya di Bali. Akhirnya keluarga saya datang ke Bali, menanyakan saya langsung. Waktu itu saya belum berani menyatakan iman saya akhirnya saya memilih untuk berbohong, saya ke gereja untuk temenin temen saya dan jemput lagi, jadi orang-orang lihat sepertinya saya ke gereja, tapi saya bohong sebenernya. Tapi Tuhan bilang sama saya kalau saya harus berani ngomong walaupun memang sulit," ujarnya.
"Kemudian saya ditarik pulang ke Jakarta, tapi di rumah saya memilih untuk diam aja. Semua barang-barang pribadi saya ditahan termasuk alkitab saya, handphone saya juga selalu dicek sama keluarga. Sampai akhirnya papa saya bilang, karena saya keras banget jadi saya mau dibawa ke Pesantren. Saya waktu itu takut banget, nggak mau dibawa ke sana. Akhirnya waktu kumpul keluarga, papa saya kasih pilihan, saya mau balik lagi dan kita anggap semua masalah selesai atau saya keluar dan gak dianggap lagi sebagai anak. Akhirnya saya bilang saya mau pulang ke Bali dalam artis tetap dengan iman saya. Papa saya marah banget dan dia bilang, 'Oke garis keturunan saya terputus sampai di kamu dan jangan pernah datang ke sini lagi.'," kenang Caca.
"Tiba di Bali saya ngerasa sedih banget tapi ada suka cita yang luar biasa yang Tuhan kasih. Waktu itu saya masih umur 20 tahun, muda sekali, dan saya nggak punya siapa-siapa karena semua teman juga udah menjauh. Sampe saya nggak punya uang buat makan. Tapi untungnya masih bisa makan di pesawat kalau lagi terbang. Kakak saya masih terus aktif untuk bikin saya jera mungkin ya, sampai akhirnya saya diberhentikan setelah kontrak selesai, harusnya ada perpanjangan.lagi satu tahun. Teman-teman saya lanjut, saya sendiri dan satu teman saya yang tiba-tiba nggak diperpanjang. Jadi saat itu saya sendirian, nggak kerja, nggak punya penghasilan. Sampai akhirnya saya dikenalkan teman saya dengan seorang ibu, dia manggilnya tante, untuk membantu saya. Akhirnya saya dekat banget sama tante ini dan keluarganya, mereka sekeluarga pelayanan," cerita Caca.
Dari situlah Caca mengaku baru mengenal sosok Choky Sitohan saat mereka sama-sama melakukan pelayanan. "Akhirnya dia nyuruh saya ke Jakarta dan tinggal sama dia. Nah di situ saya pertama kali ketemu dengan suami saya, kita sama-sama pelayanan. Selama 2,5 tahun saya tinggal sama keluarga ini sampai akhirnya saya boleh dipertemukan lagi dengan keluarga kandung saya. Saat itu kakak saya telpon kalau mama saya sakit dan saya disuruh pulang. Sebenernya saya masih trauma takut ditahan lagi, tapi akhirnya saya datang ke mama saya. Akhirnya setelah ketemu saya, mama langsung sehat, mereka nggak singgung lagi soal selama 2,5 tahun saya kemana aja. Mereka cuma bilang, 'Kamu Lebaran tahun ini pulang ya ke rumah.' Waktu itu saya merasa doa saya yang ingin berkomunikasi lagi dengan keluarga saya, dijawab Tuhan," sambung Caca.
Setelah keluarga mulai menerimanya, Caca dan Choky pun mengutarakan niatnya untuk menikah. "Akhirnya Choky juga bisa kenal dengan keluarga kandung saya yang selama 2,5 tahun itu dia nggak pernah tahu. Singkat cerita, kami akhirnya memutuskan untuk menikah dan keluarga juga nggak ada masalah karena mereka tahu saya menikah dengan pilihan saya bukan karena dia yang bikin saya jadi Kristen, karena saya ketemu dia jauh sebelum itu," jelas Caca.
Seperti dilansir dari tribunnews.com (13/12/2017), saat pernikahan Caca digelar pada tahun 2010 lalu, ayah Caca, Haji Ansori mengungkapkan rasa bahagia sekaligus kesedihannya melihat sang putri sudah berpindah keyakinan. ""Ya buat saya ini ada bahagianya ada juga sedihnya ya begitulah kalau jadi orang tua. Saya yakin, umpama tidak diberikan kebebasan sekarang toh nanti akan menikah juga. Saya muslim, jadi saya serahkan ke keluarga, jadi tidak ada masalah," ucap Haji Ansori pasrah.
Meski sang putri sudah memutuskan untuk pindah agama, namun keluarga Chaca tetap hadir saat ia menikah dengan Choky Sitohang. "Itu sudah ketentuan Allah, apapun yang terjadi saya yakini Allah. Kita semua sudah ada ketentuan. Semua itu bukan kehendak kita masing-masing," lanjut sang ayah.
Kini, meski berbeda keyakinan, hubungan Caca dengan keluarganya tetap berjalan baik. "Sekarang hubungan saya dengan keluarga sudah jauh lebih baik. Kita sering kumpul, karena mereka di luar kota jadi kalo ke Jakarta pasti sukanya tinggal di rumah saya dan Choky," ujar Caca.
Memilih untuk memeluk suatu agama memang sudah menjadi hak pribadi setiap manusia, termasuk para artis atau pasangannya. Jika Caca mengaku bersuka cita dan damai saat masuk Kristen, ada juga artis lain seperti Rina Diana dan Natalie Sarah yang mengaku lebih tenang dan nyaman setelah pindah agama Islam dan menjadi mualaf.