slidegossip.com - Memutuskan untuk memeluk agama Islam pada tahun 1995 silam, kisah artis cantik Tamara Bleszynski yang tertarik dengan Islam hingga akhirnya menjadi mualaf memang begitu menarik untuk disimak. Seperti dilansir dari liputan6.com (14/5/2014), Tamara Bleszynski lahir dari kedua orang tua yang berbeda agama. Ayahnya yang berasal dari Polandia adalah penganut agama Katolik yang taat, sedangkan ibunya yang berdarah Indonesia adalah pemeluk agama Islam.
Tamara Bleszynski (foto: instagram.com/tamarableszynskiofficial)
Ketika kedua orang tuanya memutuskan untuk bercerai, Tamara ikut dengan sang ayah sekaligus mengikuti agama yang dianut ayahnya. Tamara mengaku mulai tertarik dengan agama Islam ketika ia sedang menempuh pendidikannya di Australia. Ketika itu, saat ia sedang berkumpul bersama teman-temannya, Tamara tiba-tiba saja ingin memandang ke langit dan melihat bulan sabit serta bintang yang saling berdekatan.
"Suatu senja di Australia, saat saya sedang berkumpul bersama teman-teman di halaman sekolah, saya melihat bulan sabit dan bintang berdekatan. Tak lama kemudian, setelah saya renungkan, saya baru sadar bahwa pemandangan yang amat menakjubkan itu seringkali saya saksikan di tanah air. Tapi, dimana ya? Saya baru ingat bahwa itu adalah lambang yang terdapat di kubah atau menara masjid. Pemandangan inilah yang mengantarkan saya kepada Islam. saya bersyukur dapat hidayah-Nya justru ketika berada jauh di negeri orang. Sejak kejadian itu saya tertarik untuk mengetahui Islam labih dalam. Saya sering mengamati perilaku umat Islam di Australia," ungkap Tamara Bleszynski seperti dilansir dari masuk-islam.com (11/1/2013).
Sejak itu, Tamara pun semakin tertarik untuk mengetahui tentang Islam lebih dalam. Melihat ketaatan pemeluk agama Islam dalam beribadah membuat Tamara semakin yakin untuk terus mendalami Islam. "Ketertarikan saya pada agama Islam juga terpaut pada sisi ketaatan pemeluknya. Hal semacam ini menurut saya jauh berbeda dibanding dengan keyakinan saya yang lama. Saya juga penasaran dengan gambaran sosok Tuhan dan Nabi dalam Islam. Saya mengamati, dalam agama lain, sosok Tuhan dan Nabi digambarkan secara konkret. Walau pun demikian Tuhan dan Nabi sangat dekat dengan mereka, lebih dekat dari urat leher manusia," ujar Tamara Bleszynski.
Hingga akhirnya, Tamara pun banyak mempelajari buku-buku tentang Islam. Ia juga mulai mempelajari kitab suci Al Quran. "Ternyata ajaran-ajaran Al Kitab itu ada juga dalam Al Quran, seperti kisah Nabi Isa. Namun Al Quran lebih komplit, dan sisi pandangannya berbeda dengan keyakinan yang selama ini saya anut. Setelah melalui proses pengamatan dan belajar selama beberapa bulan, akhirnya saya putuskan untuk memeluk agama Islam," ucap Tamara.
Ketika Tamara menyampaikan keinginannya untuk memeluk agama Islam kepada orang tuanya, ibunya yang seorang muslim pun menyambut baik keinginan Tamara. Begitu pula dengan sang ayah yang memahami keputusan putrinya untuk berpindah agama. "Keputusan itu membuat mama bahagia. Mama menyambut baik keputusan saya itu. Papa pun tak menghambat niat baik saya itu. Beliau memahami keputusan saya. Keluarga kami memang sangat demokratis,"paparnya.
Ternyata meskipun ayah Tamara seorang penganut Katolik yang taat, namun beliau yang sudah lama tinggal di Indonesia juga ikut memahami budaya kaum muslim. Bahkan sang ayah punya toleransi yang tinggi terhadap orang-orang muslim. "Papa sering menyumbang untuk pembangunan masjid, dan pada bulan puasa papa suka menyediakan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa. Hal inilah yang membuat saya bangga kepada papa," kenang Tamara.
Setelah menjadi seorang mualaf, Tamara mengaku tidak mudah untuk mempelajari dan menjalani agama barunya, terutama shalat. "Awalnya saya akui cukup berat melakukan penyesuaian dengan agama baru itu. Berbagai cara saya lakukan untuk mempelajari Islam, terutama shalat. Antara lain membaca berbagai buku yang berisi tuntunan shalat. Tak sampai satu bulan saya sudah hafat semua bacaan dan gerakan shalat. Alhamdulillah, saya sudah dapat menjalankan shalat lima waktu," ungkapnya.