slidegossip.com - Kisah Mak Lampir menjadi sangat terkenal karena diangkat menjadi cerita dalam sinetron di salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia yang berjudul 'Misteri Gunung Merapi'. Namun seperti dijelaskan dalam tayangan video di youtube.com/YtCrash (24/5/2017) lalu, mungkin belum banyak yang tahu kalau sebenarnya kisah tentang Mak Lampir dalam sinetron tersebut sama sekali berbeda dengan versi legendanya.
Legenda Mak Lampir (foto: tribunnews.com)
Sosok Mak Lampir mempunya nama asli Siti Lampir Maemunah. Dia mempunyai guru bernama Nenek Srintil, guru yang sangat sakti mandraguna dari aliran hitam Anggrek Jingga, yang memuja Dewa Batara Kala, dan berasal dari Pulau Jawa. Banyak orang yang salah menduga jika sosok Mak Lampir hanya melegenda di Gunung Merapi Yogyakarta. Padahal legenda Mak Lampir sendiri adalah sebuah cerita yang berasal dari Gunung Marapi, Bukit Tinggi, Sumatera Barat dan kemudian diadaptasi di Jawa karena di sana ada Gunung Merapi. Namun banyak versi lain yang kurang bisa dibuktikan keakuratannya karena telah disesuaikan dengan daerah-daerah tertentu.
Legenda Mak Lampir ini ternyata juga sangat berkaitan dengan legenda 7 manusia harimau yang juga berasal dari Sumatera Barat, sebagian ke Provinsi Bengkulu dan Lampung. Diceritakan Siti Lampir Maemunah merupakan seorang putri dari kerajaan kuno yaitu Champa, yang namanya diambil dari bahasa Vietnam, Chiem Thanh, dengan arti kerajaan yang pernah menguasai daerah yang sekarang termasuk Vietnam Tengah dan Selatan, diperkirakan antara abad ke-7 sampai dengan tahun 1832.
Pada dasarnya, pada waktu remaja Siti Lampir Maemunah ini adalah gadis yang cantik, baik namun sangat pemalu seperti wanita pada umumnya. Saat dewasa, Siti Lampir juga pernah merasakan jatuh cinta, sampai suatu hari Siti Lampir berjumpa dengan seorang pengembara yang dipanggil Datuk Panglima Kumbang. Ia seorang bangsawan yang bergelar Datuk dan sebutan Panglima Kumbang karena ia adalah panglima dari pasukan alam kegelapan.
Saat itulah cinta pertama Siti Lampir jatuh pada seorang Datuk Panglima Kumbang dan tidak ada yang tahu pasti siapa nama asli pemuda itu. Yang jelas, sang Datuk sebenarnya juga diam-diam suka terhadap Siti Lampir Maemunah walaupun tanpa sepengetahuan sang putri. Tapi walaupun mereka berdua saling suka, sayangnya hubungan tersebut tidak direstui oleh orang tuanya Datuk Panglima Kumbang hingga membuat sang putri sakit hati. Karena sakit hati, maka sang putri pun pergi bertapa ke Gunung Marapi.
Saat pertapaan tersebut, sang putri bertemu dengan seorang guru. Guru tersebut memberikan banyak sekali ilmu dan membuat sang putri jadi sakti mandraguna tanpa tanding, Putri tersebut kemudian mendapat julukan Mak Lampir dari warga sekitar gunung yang ketakutan mendengar suaranya. Di sisi lain, walau tidak mendapatkan restu dari orang tua Datuk Panglima Kumbang, tetapi Mak Lampir tetap saja terus mencari pujaan hatinya tersebut. Akan tetapi dia tidak pernah menemukannya. Hingga pada suatu hari, Mak Lampir dan Datuk Panglima Kumbang akhirnya bertemu, namun mereka bertemu dalam medan pertempuran. Dan sayangnya Datuk Panglima Kumbang tewas dalam pertempuran tersebut.
Mak Lampir pun menyesali kematian Datuk Panglima Kumbang, apalagi akhirnya ia mengetahui kalau Datuk juga masih mencintainya. Tidak rela orang yang sangat ia cintai mati, akhirnya Mak Lampir pun berusaha menghidupkan kembali dengan mengikat jiwa Datuk Panglima Kumbang di bumi. Kesaktian yang dimiliki Mak Lampir akhirnya berhasil membuat Datuk Panglima Kumbang hidup kembali, namun ilmu yang digunakan membuat wujud Mak Lampir menjadi buruk rupa dan sangat menyeramkan. Dengan wujud tersebut, Mak Lampir berharap Datuk Panglima Kumbang masih menyadari cintanya dan mau menerimanya dengan tulus.
Namun yang terjadi justru sebaliknya. Pengorbanan yang dilakukan oleh Mak Lampir tidak dianggap oleh Datuk Panglima Kumbang. Pujaan hati Mak Lampir itu malah menganggap jika wanita yang telah menghidupkannya itu adalah sang peneror warga dengan wajah buruknya. Dan sejak saat itu, pertempuran gaib terus terjadi dan membuat banyak warga menjadi ketakutan dengan Mak Lampir.
Sementara itu, cerita tentang Mak Lampir di Pulau Jawa menyebutkan bahwa Mak Lampir yang sudah berumur ratusan tahun memilih pindah ke Pulau Jawa. Tujuan pindahnya adalah untuk membuat ilmu yang dimilikinya semakin sempurna. Di Pulau Jawa, Mak Lampir bersemayam di Gunung Merapi dan mendirikan sebuah kerajaan gaib yang sangat luas. Ia juga bersekutu dengan iblis untuk mewujudkan harapannya. Karena hal tersebut, Mak Lampir berhasil hidup hingga ratusan tahun dan menjadi siluman. Dia tidak bisa mati dan terus akan mengganggu manusia.
Legenda Mak Lampir memang sangat membahana. Akan tetapi belum ada yang bisa membuktikannya. Banyak sekali cerita gaib yang menyesatkan tentang Mak Lampir. Akan tetapi, sekali lagi itu hanya cerita dan belum bisa menjadi bukti nyata.