slidegossip.com - Belakangan ini nama Ruben Onsu sempat jadi perbincangan publik lantaran banyak yang menilai kalau presenter kondang itu semakin hari terlihat semakin kurus. Seperti diketahui, sebelumnya Ruben Onsu sempat jatuh sakit dan menjalani perawatan selama beberapa hari di rumah sakit. Namun setelah dinyatakan sembuh dan pulang dari rumah sakit, tubuh Ruben Onsu malah semakin kurus.
Ruben Onsu (foto: instagram.com/kapanlagicom)
Sebenarnya penyakit apa yang sedang diderita oleh Ruben Onsu? Menjawab pertanyaan tersebut, seperti yang terlihat dalam postingan di akun gosip Instagram @kapanlagicom (5/3/2018), Sarwendah, istri dari Ruben Onsu akhirnya angkat bicara dan memberikan penjelasan soal kondisi suaminya.
Sarwendah menuturkan bahwa kondisi Ruben Onsu sebenarnya baik-baik saja. Berat badan presenter acara 'Brownis' itu juga kini sudah bertambah meski perlahan. Hanya saja menurut Sarwendah, kulit Ruben Onsu kini terlihat lebih hitam. Hal tersebut dikarenakan Ruben terlalu sering syuting di luar.
"So far dia aman kok. Berat badan udah naik. Cuman mungkin dia iteman kali, soalnya dia shooting outdoor terus. Kena lighting studio juga bisa bikin iteman kan... size celana naik. Gimana ini pada bilang kurus," ungkap Sarwendah.
Menurut Sarwendah, ia sudah membawa suaminya itu untuk check up ke dokter dan menjalani test, termasuk test kanker karena Sarwendah khawatir kalau Ruben Onsu terkena penyakit kanker. Namun dari hasil pemeriksaan dokter, rupanya Ruben Onsu jadi semakin kurus karena kekurangan protein dalam tubuhnya, bukan karena kanker seperti yang dikhawatirkan oleh mantan personil Cherrybelle itu.
"Soalnya kan takutnya (kanker), kita mendingan cek semuanya... Cuma kemarin itu
dia pure kurang protein, kurang istirahat, kecapekan. Kadang aku bawain
breakfast sama lunch... malam itu... kadang dia beli di luar... Yang
pasti makan protein karena kemarin itu dia pure kurang protein. Jadi
makan makanan yang berprotein. Ikan, telur." jelas Sarwendah.
Kini, Sarwendah pun menjadi lebih protektif terhadap Ruben Onsu dan memperhatikan semua makanannya. "Aku lebih protektif. Masalah makanan aku lebih nanyain dia mau
makan apa. Karena takutnya kita enggak tahu da salah makan apa, sakit
perut atau apa. Sekarang lebih concern ke sana," ujarnya.