slidegossip.com - Seperti diketahui sebelumnya, pedangdut Inul Daratista baru saja membuka toko kue kekinian pada hari Sabtu, tanggal 21 November 2017 lalu. Inul memilih kota Surabaya sebagai lokasi toko kuenya. Namun seperti dilansir dari bintang.com (13/11/2017), ada yang mengejutkan dalam acara pembukaan toko kue tersebut. Dalam sesi doa, Inul ternyata memanggil ustadz dan pendeta untuk memimpin doa secara bergantian. Inul menggunakan cara Islam dan Kristen dalam sesi doa tersebut.
Inul Daratista (foto:solopos.com)
Tak hanya mengundang ustadz dan pendeta, dalam acara itu, Inul Daratista juga mengundang anak-anak yatim piatu dari dua yayasan berbasis Islam dan Kristen untuk disantuninya. Usai acara pembukaan toko kuenya, Inul pun menjelaskan alasannya terkait hal tersebut.
Menurut Inul, dirinya memang sengaja menggunakan cara Islam dan Kristen dalam sesi doa karena menghargai keyakinan yang dianut oleh mertua dan rekan bisnisnya. Inul mengaku ingin menghormati mereka yang berbeda agama dengannya. "Banyak orang yang tidak tahu keluarga saya itu gado-gado. Ada muslim ada kristiani, di Surabaya partner saya juga kristiani," ungkap Inul Daratista.
Menurut pelantun lagu 'Buaya Buntung' itu, dirinya sudah terbiasa hidup dalam perbedaan keyakinan sejak lama. Apalagi di bidang bisnis yang ia jalani, Inul juga banyak berinteraksi dan bekerjasama dengan orang-orang yang berbeda agama dengannya. Menurut Inul, apa yang dilakukannya dalam sesi doa tersebut adalah suatu hal yang wajar. Namun Inul meminta maaf jika hal tersebut membuat ada pihak-pihak yang tersinggung.
"Partner saya juga agamanya beda dan saya tetap menghormati dan sayang sama mereka. Nggak ada salahnya kan saya melakukan seperti ini (berdoa dengan dua keyakinan). Mohon maaf jika ada yang tersinggung. Menurut saya ini Indonesia banget, Pancasila," ujar Inul santai.
Bagi Inul, untuk berbuat kebaikan, tidak harus memandang orang lain yang dibantu dari suku, ras dan agama yang dianutnya. Inul sendiri mengaku sudah sering membantu anak-anak yatim piatu dari yayasan Islam dan Kristiani. "Saya selain punya yayasan yatim piatu untuk agama Islam, juga membantu yayasan yatim piatu kristiani. Orang tidak mampu kan tidak melihat agamanya apa. Saya berusaha merangkul mereka saja," pungkas Inul.