slidegossip.com - Pasangan beda agama, Yama Carlos dan Arfita Dwi Putri akhirnya memutuskan rujuk setelah sebelumnya rumah tangga mereka sempat nyaris berakhir dengan perceraian. Sebelumnya, Arfita sering mencurahkan isi hati lewat akun Instagramnya. Dari situ publik pun mulai sering membicarakan tentang kemelut rumah tangga Yama Carlos dan Arfita, termasuk soal gosip hamil di luar nikah.
Yama Carlos dan Arfita Dwi Putri (Image:cumicumi.com)
Seperti dilansir dari bintang.com (21/9/2017), Arfita pun sempat menanggapi isu hamil di luar nikah itu dengan memposting bukti surat nikahnya dengan Yama Carlos. Namun dari situ, publik malah jadi semakin tahu kalau Yama Carlos dan Arfita menikah di atas perbedaan agama. Isu yang menyebut kalau Arfita pindah agama mengikuti keyakinan Yama Carlos pun jadi terbantahkan.
Kini, setelah memutuskan untuk rujuk, Yama Carlos dan Arfita pun mulai memasuki perjalanan baru dalam rumah tangganya. Sebelum rujuk, Yama yang sudah pernah merasakan pahitnya perceraian, akhirnya memberikan waktu buat Arfita agar bisa mempertimbangkan kembali keputusannya untuk bercerai. Selama empat bulan berpisah, Yama Carlos dan Arfita sama-sama menyadari bahwa mereka sebenarnya masih saling membutuhkan. Apalagi Arfita juga memikirkan tentang kelangsungan masa depan anak mereka, Marco. Lewat proses mediasi, Yama dan Arfita akhirnya mau berbicara dari hati ke hati dan mencari jalan keluar untuk permasalahan yang nyaris membuat mereka berpisah. Hingga akhirnya mereka sama-sama menyimpulkan bahwa sang anak, Marco masih sangat membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya.
"Prosesnya sebenarnya tidak terlalu panjang dan pendek juga. Prosesnya itu dua minggu, tapi kita pisah rumah selama 4 bulan. Mulai proses itu kurang lebih dua minggu, prosesnya bagaimana ya berkomunikasi dengan jalur pengacara kami," ungkap Yama Carlos.
Arfita pun menceritakan bahwa proses rujuk mereka diwarnai dengan perasaan yang mengharu biru. "Ya haru biru, akhirnya keinginan dari hati yang terdalam untuk berkumpul memiliki keluarga kecil yang utuh bisa kembali terwujud. Karena saya juga sempat berpikir, apa iya sampai di sini. Apalagi saya baru jadi ibu. Jadi, akhirnya kami putuskan rujuk," ungkap Arfita.
Meski masih berbeda keyakinan, Yama Carlos dan Arfita akhirnya memutuskan untuk rujuk demi sang anak, Marco. Yama dan Arfita lebih memikirkan nasib Marco jika harus menghadapi kenyataan bahwa kedua orang tuanya berpisah hanya karena masing-masing mempertahankan egonya. Yama Carlos pun akhirnya angkat bicara tentang rumah tangga yang ia jalani bersama Arfita di tengah perbedaan agama.
"Masyarakat di negara ini sangat sensitif ketika unsur itu (perbedaan agama) dibicarakan, apalagi berbicara perbedaan kayaknya sudah paling benar sendiri. Kubu satu dengan kubu yang lain, padahal yang menjalankan kami berdua. Yang ikut komentar seperti paling suci sendiri hidupnya padahal belum tentu. Sempat saya tanggepin karena sudah semakin ngawur, cuma saya nanggepinnya tidak merujuk suatu nama tapi untuk semua tapi tidak memojokkan. Saya berpikir simple saja, oke ini ada unsur yang berbeda (keyakinan) tapi ketika kita menjalankannya dengan cinta kasih, semua niat baik, Tuhan pasti akan kasih jalan, memberkati dan merestui. Buat apa Tuhan menciptakan perbedaan kalau untuk dikotak-kotakan lagi. Tuhan bukan punya salah satu unsur atau agama, Tuhan milik kita semua," ujar Yama Carlos panjang lebar.
Bahkan Yama dan Arfita pun masih dibebani dengan tanggung jawab untuk membuktikan kepada masing-masing keluarganya bahwa mereka bisa menjalani rumah tangganya dengan bahagia meskipun berbeda keyakinan. Yama dan Arfita pun punya cara sendiri untuk masalah yang satu ini.
"Lebih baik kita bicara bagaimana kita ingin membuktikan kepada keluarga, kami bisa menjadi keluarga yang bahagia. Sebenarnya sih simple cuma tidak mudah dijalankan juga kalau menurut saya, cara membuktikan kami ke keluarga masing-masing, kami buktikan kami bisa hidup berkeluarga secara mandiri dan bahagia. Anak bahagia kami besarkan bersama-sama. Itu yang akan menjadi barang bukti bahwa perbedaan itu dikesampingkan. Yang penting kami bertiga bahagia. Tapi kalau perbedaan itu selalu diungkit-ungkit, ya selesai," ujar Yama Carlos.
Yama Carlos dan Arfita juga punya konsep sendiri dalam rumah tangga mereka tentang bagaimana mendidik anak soal agama di tengah perbedaan keyakinan kedua orang tuanya.
"Kalau saya dari (anak) lahir bilang ke istri saya, silahkan anak kita, kamu didik sesuai dengan (keyakinan) ibunya dulu, tapi ketika besar nanti biarkan dia memilih mana yang dia yakini. Mau a, b, c atau d. Tapi kalau buat saya yang penting dia takut sama Tuhan dan memilih salah satu keyakinannya yang cocok dengan dia. Jangan terlalu fanatik terhadap ajaran tapi kamu lupa sama Tuhan. Tapi kalau kamu takut sama Tuhan, ajaran akan mengalir," pungkas Yama Carlos.