slidegossip.com - Zayn Malik adalah salah satu artis Muslim yang hidup, berkembang dan berkarier di Amerika Serikat. Sebagai bagian dari kaum Muslim yang minoritas di Amerika, Zayn Malik tidak menampik kalau dirinya sering diperlakukan secara tidak menyenangkan.
Zayn Malik (Image:thefashionisto.com)
Zayn Malik menceritakan pengalamannya waktu pertama kali menginjakkan kaki di Amerika. Saat itu Zayn Malik sempat ditaham selama 3 jam oleh bagian imigrasi di bandara. Pihak imigrasi tersebut hanya memberi penjelasan kepada Zayn Malik bahwa namanya telah ditandai secara acak, tapi tidak menjelaskan untuk urusan apa namanya ditandai, padahal saat itu umurnya masih 17 tahun.
"Pertama kali aku datang ke Amerika, aku mendapat tiga pemeriksaan keamanan sebelum naik ke pesawat. Pertama, mereka mengatakan bahwa aku telah dipilih secara acak, kemudian mereka mengatakan itu ada hubungannya dengan namaku, itu menandai sesuatu pada sistem mereka. Lalu ketika aku mendarat, itu seperti sebuah film, mereka menahanku di sana selama tiga jam, menanyaiku tentang berbagai hal gila. Umurku masih baru 17, pertama kalinya aku di Amerika, turun dari pesawat, bingung," ungkapnya dalam wawancara dengan Evening Standart beberapa waktu lalu.
Menurut kekasih Gigi Hadid ini, hal yang sama juga ia alami di lain kesempatan. "Hal yang sama juga terjadi di lain waktu," ujar Zayn Malik.
Zayn Malik sendiri sebenarnya bisa memahami akan kewaspadaan dari pihak imigrasi, terutama beberapa waktu belakangan ini. Karena itulah Zayn Malik memilih untuk tidak menghadapi hal tersebut dengan emosi karena tidak akan ada manfaatnya.
"Aku mengerti tingkat kehati-hatian yang perlu diperhatikan, terutama sekarang, mengingat kejadian di tempat tinggalku. Aku rasa tidak ada manfaatnya untuk marah. Aku mengerti mengapa mereka harus melakukannya," ucap Zayn Malik.
Ketika disinggung soal adanya orang-orang yang mengaku Muslim tapi melakukan teror di mana-mana, Zayn Malik mengaku bingung mengapa orang-orang Muslim tersebut harus melakukan aksi teror. "Aku tidak tahu bagaimana cara mengetahui psikologi seseorang, mengapa orang itu melakukannya. Dan aku tidak tahu obatnya untuk itu. Aku hanya berharap orang memiliki lebih banyak cinta, perhatian dan kasih sayang untuk manusia lain," jelas Zayn Malik.
Sebagai artis Muslim yang hidup di Amerika, Zayn Malik mengaku Islam akan selalu ada bersamanya, namun ia tidak ingin orang menilai dirinya karena agama yang dianutnya. "Aku dibesarkan dalam keyakinan Islam. Jadi itu akan selalu bersamaku. Tetapi aku tidak ingin didefinisikan oleh agamaku atau latar belakang budayaku," pungkasnya.