slidegossip.com - Bulan Ramadan telah tiba. Seluruh umat Islam diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Salah satu aktivitas yang sering dilakukan orang saat berpuasa adalah tidur. Ya, meskipun tidur adalah termasuk ibadah ketika sedang puasa, namun kita tetap harus hati-hati karena tidur yang terlalu lama saat berpuasa juga bisa membahayakan kesehatan tubuh.
Tidur saat puasa (foto:menshealth.com)
Bagi sebagian orang, usai sahur adalah waktu yang tepat untuk melanjutkan tidur. Terkadang tidur malah dilanjutkan dalam waktu yang lama. Padahal sebenarnya tanpa disadari, usai sahur kondisi lambung masih dalam keadaan penuh, sehingga aliran darah yang mengandung oksigen dan sari-sari makanan akan menuju ke daerah sekitar lambung. Jika aliran darah sudah berpusat di lambung, secara otomatis aliran darah yang menuju ke otak, tangan, kaki dan bagian tubuh lainnya akan menurun sehingga aliran darah pun jadi tidak terdistribusi dengan baik. Tubuh akan kekurangan oksigen yang disebabkan karena tidak ada pengantar oksigen dan sari makanan yang menuju ke organ lain.
Rasa kantuk memang biasanya langsung muncul sehabis sahur karena perut terisi, tapi jangan langsung tidur karena ketika tidur, semua organ dalam tubuh akan melambat metabolisme-nya. Seperti usus dan lambung akan lambat dalam mencerna makanan, akibatnya makanan tidak tercerna dengan sempurna dan makanan yang tidak tercerna dengan sempurna ini akan 'dimakan' oleh bakteri buruk atau bakteri jahat. Jumlah bakteri buruk di lambung dan usus akan menjadi dominan, dimana sifat bakteri ini adalah anaerob (miskin oksigen).
Bakteri jahat ini akan menghasilkan zat asam nitrit yang bersifat sangat asam. Asam nitrit sendiri akan meningkatkan derajat keasaman tubuh yang jika meningkat drastis akan membebani sistem metabolisme tubuh. Perlu diingat bahwa asam nitrit ini bersifat sangat beracun untuk liver. Liver akan bekerja keras melawan racun, sementara sel darah putih akan gencar diproduksi untuk melawan racun dari bakteri jahat. Otomatis tubuh pun akan bekerja keras hanya untuk menghilangkan racun.
Jadi bisa disimpulkan bahwa tidur setelah sahur akan bisa merusak liver dan keberadaan bakteri jahat dalam tubuh akan menjadi dominan. Selain itu juga akan menambah derajat PH keasaman tubuh. Keadaan tubuh menjadi anaerob (miskin oksigen). Ingatlah bahwa sel kanker akan tumbuh pesat pada sel tubuh yang paling anaerob. Rasulullah SAW sendiri tidak pernah tidur setelah sahur ataupun setelah shalat subuh. Usahakan melawan kantuk dengan berwudhu dan langsung shalat subuh dilanjutkan dengan melakukan aktivitas yang positif seperti tadarus Al Quran, membaca buku atau berolahraga.
Rasa kantuk memang biasanya langsung muncul sehabis sahur karena perut terisi, tapi jangan langsung tidur karena ketika tidur, semua organ dalam tubuh akan melambat metabolisme-nya. Seperti usus dan lambung akan lambat dalam mencerna makanan, akibatnya makanan tidak tercerna dengan sempurna dan makanan yang tidak tercerna dengan sempurna ini akan 'dimakan' oleh bakteri buruk atau bakteri jahat. Jumlah bakteri buruk di lambung dan usus akan menjadi dominan, dimana sifat bakteri ini adalah anaerob (miskin oksigen).
Bakteri jahat ini akan menghasilkan zat asam nitrit yang bersifat sangat asam. Asam nitrit sendiri akan meningkatkan derajat keasaman tubuh yang jika meningkat drastis akan membebani sistem metabolisme tubuh. Perlu diingat bahwa asam nitrit ini bersifat sangat beracun untuk liver. Liver akan bekerja keras melawan racun, sementara sel darah putih akan gencar diproduksi untuk melawan racun dari bakteri jahat. Otomatis tubuh pun akan bekerja keras hanya untuk menghilangkan racun.
Jadi bisa disimpulkan bahwa tidur setelah sahur akan bisa merusak liver dan keberadaan bakteri jahat dalam tubuh akan menjadi dominan. Selain itu juga akan menambah derajat PH keasaman tubuh. Keadaan tubuh menjadi anaerob (miskin oksigen). Ingatlah bahwa sel kanker akan tumbuh pesat pada sel tubuh yang paling anaerob. Rasulullah SAW sendiri tidak pernah tidur setelah sahur ataupun setelah shalat subuh. Usahakan melawan kantuk dengan berwudhu dan langsung shalat subuh dilanjutkan dengan melakukan aktivitas yang positif seperti tadarus Al Quran, membaca buku atau berolahraga.
Selain itu, kebiasaan untuk tidur-tiduran guna menghabiskan waktu sambil menunggu berbuka puasa adalah hal yang buruk untuk dilakukan. Karena kebiasaan tersebut akan membuat tubuh menjadi lemas dan tidak punya tenaga untuk beraktifitas. Kebiasaan tidur yang terlalu lama saat sedang berpuasa ini akan menyebabkan otot-otot tubuh menjadi lemas.
Kebiasaan mengantuk saat berpuasa di siang hari ini tentunya sangat dipengaruhi oleh jenis-jenis makanan yang disantap saat sahur. Yang paling baik adalah mengurangi menyantap makanan yang mengandung karbohidrat saat sahur. Karbohidrat ini diketahui memiliki kadar gula yang kita merasa cepat lapar lagi. Dan rasa lapar inilah yang membuat orang yang berpuasa jadi merasa mengantuk dan ingin tidur.
Seperti dilansir dari palingseru.com (1/7/2014), kebanyakan orang yang berpuasa memanfaatkan waktunya malah untuk bermalas-malasan. Rasa malas ini disebabkan oleh kondisi perut kosong sehingga tidak ada gairah untuk beraktivitas. Karena itulah banyak orang yang berpuasa memilih untuk tidur daripada melakukan kegiatan lainnya.
Sementara itu, menurut penelitian yang dilakukan oleh University of Warwick, menunjukkan bahwa kebanyakan tidur saat berpuasa itu bahayanya sama dengan ketika orang kekurangan tidur. Dan hal ini lah yang bisa merusak kemampuan kerja otak. Penelitian ini bisa dibuktikan kebenarannya karena telah diuji coba terhadap sekitar 9 ribu orang lansia selama satu bulan. Dan para lansia yang berusia sekitar 65 sampai 89 tahun itu disarankan agar tidak tidur terlalu lama.
Seperti dilansir dari republika.co.id (1/8/2013), Ari Fahrial Syam yang merupakan seorang dokter spesalis penyakit dalam dari rumah sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menyatakan bahwa tubuh bisa menjadi lemas dan tak bertenaga saat berpuasa dikarenakan kurangnya asupan makanan yang masuk. Selain itu, menurutnya kebiasaan tidur-tiduran dalam waktu yang lama saat berpuasa bisa membuat tubuh semakin lemas.
"Pada saat melakukan ibadah puasa, justru sebaiknya tetap melakukan aktivitas sehari-hari. Yang menjadi masalah adalah tidur dilakukan ketika tubuh merasa dalam kondisi on," jelasnya.
Menurutnya, ketika orang yang berpuasa sedang dalam posisi tidur atau sekedar tidur-tiduran, maka tubuh orang tersebut akan mengirimkan pesan ke otak untuk bermalas-malasan. "Otot menjadi tak siap melakukan aktivitas," lanjutnya.
Satu hal yang perlu diingat agar tidak tidur terlalu lama saat berpuasa adalah dengan istirahat yang cukup dan tidak begadang. Kalau perlu, usai shalat tarawih maka bersegeralah untuk tidur agar keesokan harinya saat puasa bisa terhindar dari rasa kantuk.