slidegossip.com - Penyanyi Drake baru-baru ini membuat kehebohan karena dituduh telah memaksa empat orang penggemarnya melepaskan hijab agar bisa menikmati konsernya. Saat menggelar konser di Eropa, Drake dianggap memberikan seruan yang mengandung unsur rasis dan islamophobia.
Seperti dikutip dari Mirror UK, Drake dikabarkan telah menyuruh empat orang wanita muslim yang merupakan penggemar beratnya untuk melepaskan jilbab mereka di atas panggung konsernya yang digelar di London, Inggris. Seorang penggemar rupanya ada yang sempat merekam kejadian itu. "Kamu yang kepanasan memakai kerudung di sana, kamu mungkin mau melepaskannya," seru Drake kepada empat orang fans-nya itu.
Mendengar seruan Drake yang dinilai tidak beretika, apalagi ia seorang publik figur, sejumlah fans-nya pun menilai rapper berusia 30 tahun tersebut telah melakukan tindakan rasis dan melecehkan agama Islam di depan orang banyak. Tanpa adanya konfirmasi agama ataupun etnis dari keempat wanita tersebut, para penggemar langsung menghujat dan mengecam tindakan Drake di media sosial.
Bukan hanya itu saja, para penggemar juga mengancam akan memboikot musik dan konser Drake. Melihat kemarahan dari para penggemarnya, Drake akhirnya memberikan penjelasan. Lewat akun Instagram-nya, mantan kekasih Rihanna ini pun menceritakan kembali kejadian yang sebenarnya di atas panggung.
"Di pertunjukkan di O2, London, aku berbicara kepada empat wanita, salah satu memakai sebuah jaket dan syal musim dingin. Aku berkomentar untuk mencopot syal karena aku suka beramah tamah dengan fans," jelas Drake
Drake juga menegaskan bahwa ia sangat memahami perbedaan antara sebuah hijab dan syal. Dan ia juga mengerti arti dari seorang perempuan yang memakai hijab, karena ia juga memiliki teman yang berbeda agama. "Aku tahu baik apa itu hijab dan aku tidak akan pernah mengeluarkan komentar tidak sopan seperti itu dalam hidupku kepada orang yang memakainya. Aku bangga teman dekat dan penggemarku berasal dari agama dan ras yang berbeda. Siapa pun yang membuat kisah itu sebaiknya banyak belajar lagi tentang budaya dan kurangi waktu untuk memisah-misahkan kami," ujarnya.