slidegossip.com - Di tengah tingginya persaingan di industri musik tanah air, sebuah band asal Jakarta yang menamakan diri Vespunk Band mencoba mengusung karya musik beraliran punk dan kini sudah menelurkan dua album. Berbeda dengan album pertamanya yang berjudul 'United Souls' dimana keseluruhan lagunya menggunakan bahasa Inggris, di album kedua Vespunk yang bertajuk 'Salam Damai Mari Berkawan', band yang terbentuk sejak tahun 2013 ini menyiapkan 10 lagu berbahasa Indonesia.
Dari 10 lagu yang terdapat dalam album 'Salam Damai Mari Berkawan', Vespunk sengaja memilih lagu 'Satu Vespa Sejuta Saudara' sebagai lagu andalan dengan alasan lagu ini dinilai paling mewakili perasaan cinta masing-masing personel terhadap skuter Vespa. Lirik lagu 'Satu Vespa Sejuta Saudara' juga memiliki harapan besar terhadap klub-klub Vespa di seluruh Indonesia agar tetap kompak dan bersatu, serta selalu mentaati peraturan lalu-lintas. Video klip untuk lagu ini juga sudah dibuat.
Sementara lagu 'Salam Damai Mari Berkawan' dipilih menjadi judul album karena merupakan motto Vespunk, sekaligus menjadi sebuah slogan yang relevan untuk tetap saling menjaga kekompakan dan persatuan, serta selalu menghindar dari segala macam bentuk pertikaian.
Berikut ini adalah daftar 10 lagu yang terdapat dalam album kedua Vespunk berjudul 'Salam Damai Mari Berkawan' :
- 'Satu Vespa Sejuta Saudara'
- 'Kalem'
- 'Harapan'
- 'Televisi'
- 'Salam Damai Mari Berkawan'
- 'Gila'
- 'Vespa Oi Oi'
- 'Takut Naik Vespa'
- 'Radio Antik'
- 'Harapan' (Akustik)
Lagu 'Televisi' adalah satu-satunya lagu dari album lama yang masuk ke dalam album terbaru Vespunk dengan sebelumnya dilakukan perubahan lirik menjadi berbahasa Indonesia.
Sejarah Terbentuknya Vespunk Band :
Vespunk merupakan band beraliran punk asal Jakarta yang terbentuk pada tahun 2013. Awalnya band ini bernama Scooterhood, yang diambil dari sebuah forum komunikasi persaudaraan antar klub skuter yang sejak tahun 2012 sudah aktif dalam berbagai kegiatan sosial maupun otomotif.
Album pertama berjudul 'United Souls' pun langsung dirilis tak lama setelah band Scooterhood terbentuk, dimana dalam album pertama ini berisi 11 lagu yang seluruh liriknya menggunakan bahasa Inggris. Setelah beberapa kali bongkar pasang personil, nama Scooterhood akhirnya berubah menjadi Vespunk, yang berasal dari kata 'Vespa' dan 'punk' dengan personilnya yang terdiri dari Wawah (Vokal), Ledu (Gitar), Matto (Gitar), Fahri (Drum), dan Farre (Bass). Nama Vespunk sepakat dipilih dengan tujuan untuk menghindari kerancuan penyebutan nama yang sama dengan klub Scooterhood.
Sebagai persiapan ketika beraksi di atas panggung, Vespunk pun menyiapkan lagu-lagu yang sudah dimasukkan ke dalam album kedua mereka yang lebih eksploratif. Bedanya, lagu-lagu dalam album kedua ini seluruhnya menggunakan bahasa Indonesia.
Berbeda dengan album pertama yang hanya menyuguhkan sekitaran musik alternatif dan pop punk, pada album kedua ini Vespunk mulai mengeksplorasi lebih jauh tentang genre punk hingga ke sub-sub genre-nya. Mulai dari sudut gelap hard core punk dan emo, retro ala rockabilly, hingga glamornya sound ala-ala era new wave.
Salah satu lagu yang menampilkan sisi romantis sang vokalis, bisa didengar lewat lagu 'Harapan' (Akustik) yang sangat terasa kesyahduannya. Lagu ini juga menunjukkan keromantisan seorang pria tanpa harus terkesan cengeng.
Di luar musik, punk sebagai sebuah kebudayaan sangatlah erat dengan etika DIY (Do It Yourself), sebuah slogan yang menolak konsumerisme dan memilih untuk bertahan hidup dengan kemandirian. Sebagai band beraliran punk, Vespunk pun menyambut hangat ide tersebut, hingga menerapkannya dalam hasil karya mereka.
Salah satu bukti kemandirian Vespunk bisa dilihat dari beberapa personilnya yang merupakan para profesional yang mendedikasikan hidupnya dalam dunia musik dan sudah sejak lama membangun studio pribadi. Alhasil, untuk urusan rekaman, mereka tidak perlu lagi memikirkan biaya sewa studio yang begitu mahal.
Mereka juga berjualan merchandise seperti stiker, kaos, keytag, dan CD. Barang-barang tersebut dijual dan dikelola sendiri dengan mengaktifkan semua infrastruktur sosial media dan website resmi Vespunk di www.vespunk.com.
Begitu pula dengan urusan pembuatan video klip hingga mengatur acara peluncuran album. Dari album pertama hingga album kedua ini, semua ditangani oleh personil band Vespunk sendiri. Vespunk memang memiliki rasa solidaritas luar biasa tinggi.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang Vespunk di sosial media, bisa dibuka di akun official Vespunk yang terdiri dari :
- Twitter : @vespunker
- Facebook : vespunk dan vespunk jakarta
- Instagram : Vespunk
- YouTube : Video 'Satu Vespa Sejuta Saudara' lewat link https://youtu.be/0_f5b4Wh9U8