slidegossip.com - Apapun yang prosesnya sulit, pasti layak untuk dihargai mahal jika ditukar dengan materi. Seperti halnya selembar kain batik Dewa Ruci milik seniman batik Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Sapuan, yang sudah ditawar kolektor seharga Rp250 juta. Sang pemilik batik mahal ini, Sapuan, di Pekalongan pada Rabu kemarin mengatakan, masalah harga selembar kain batik Dewa Ruci ini tidak akan lepas dari proses dan bukan sekadar hanya masalah 'printing'.
Sapuan menjelaskan ada batik yang penggarapannya dilakukan dengan cara halus dan mengedepankan seni dan roh penjiwaan dalam membuatnya. Hal itu, katanya, secara otomatis akan menaikkan gengsi suatu produk batik.
Oleh karena itu, ia mengaku tidak heran jika selembar kain batik bertema Dewa Ruci yang menjadi miliknya tersebut pernah ditawar kolektor sampai harga Rp250 juta. "Akan tetapi, karena saat itu untuk mengisi materi pameran di Istana Negara sehingga waktu itu belum saya lepas," katanya.
Bupati Batang Asif Kholbihi mengatakan bahwa harga batik juga akan menjadi fantatis antara lain karena latar sejarah batik yang panjang hingga menjadi budaya di Kabupaten Pekalongan, selain juga faktor corak penggarapannya.
Proses pembuatan batik yang membutuhkan waktu panjang dengan penggarapan yang halus, ketelitian yang tinggi, hingga pesan yang terkandung di dalam karya seni batik, kata dia, membuat kerajinan itu makin diminati oleh para kolektor dan masyarakat umum. Ia menyebut wajar jika memang ada harga batik yang bernilai fantatis tersebut.
"Proses pembuatan kain batik yang butuh waktu panjang dengan penggarapan yang halus, ketelitian yang tinggi hingga pesan yang terkandung di dalam karya seni batik tersebut maka masyarakat akan mengenalnya," ucapnya.
0 Comments
