slidegossip.com - Sejak kasus pemukulan yang diduga dilakukan oleh artis Riza Shahab kepada kekasihnya, Andi Shyalimar Malik atau Andi Khadijah Shyalimar Tahir, sosok Shyalimar pun semakin dicari-cari. Tak banyak yang tahu kalau Andi Khadijah Shyalimar Tahir ini ternyata juga seorang artis dan pernah bermain di film layar lebar. Sehingga banyak yang penasaran dengan profil dan biodata Andi Khadijah Shyalimar Tahir pacar Riza Shahab, foto-foto cantik terbaru Andi Khadijah Shyalimar Tahir, tanggal lahir Andi Khadijah Shyalimar Tahir, tinggi badan Andi Khadijah Shyalimar Tahir dan semua tentang Andi Khadijah Shyalimar Tahir pacarnya Riza Shahab.
Sebelumnya nama Andi Khadijah Shyalimar Tahir sempat mencuat karena kasus penganiayaan terhadap dua pembantu rumah tanggal. Kala itu, nama Andi Khadijah Shyalimar Tahir dikenal sebagai bintang film horor 'Bidadari Pulau Hantu'. Ia juga beberapa kali tampil sebagai bintang tamu dalam beberapa variety show yang tayang malam hari di layar tv.
Kini, nama Andi Khadijah Shyalimar Tahir muncul lagi setelah ia melaporkan sebagai korban dari aksi pemukulan dan penganiayaan yang dilakukan pacarnya sendiri, Riza Shahab. Dalam kondisi lemah, Andi Khadijah Shyalimar Tahir memaksakan diri menjalani penyidikan di Polsek Kuta, Senin (19/9/2016) di Bali.
"Sebenarnya yang lapor duluan itu si Riza, kan aneh. Klien kami, Syahlimar justru yang teraniaya. Makanya kami buat laporan kemarin dan sekarang sedang dipaksakan untuk jalani pemeriksaan," tutur Agus Nahak SH, Kuasa hukum Shyalimar.
Dituturkannya, pasca kejadian penganiayaan di sebuah Bar di Seminyak itu, Syahlimar mengaku masih sangat trauma. Bahkan, Shyalimar sangat takut untuk bertemu dengan Riza Shahab di hadapan polisi. "Semuanya penuh lebam, terutama pada bagian tangan dan kaki. Juga lebam di wajah. Paling parah pada kakinya hingga tidak bisa jalan. Ini pakai kursi roda dan dipaksakan sekali," ungkap Nahak.
Diakuinya, saat malam itu kliennya juga ikut menenggak minuman. Namun dibantahnya kalau kliennya dalam keadaan mabuk. Bahkan, antara kliennya dengan terlapor ada dalam satu bar sebelum peristiwa penganiayaan itu terjadi. "Pada intinya Syahlimar masih sangat trauma. Masih terasa pusing dan mual. Ya, setelah jalani pemeriksaan kembali ke Rumah sakit Siloam, untuk rawat inap," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada hari Sabtu (17/9) sekira pukul 23.50 wita, Shyalimar bersama temannya yang bernama Resti Amelia Putri pergi ke sebuah club La Favela, Seminyak, Kuta. Saat itu, korban sempat minum-minum dengan Riza Shahab hingga terjadi cekcok.
Informasinya, keributan di dalam bar berlanjut hingga ke luar bar dan dilerai oleh sekuriti setempat. Saat itu juga pagi dini hari Minggu (18/9/2016) Syahlimar dirujuk ke rumah sakit, hingga petang dirinya melapor ke Polsek Kuta, dalam laporan yang bernomor LP/190/IX/2016/Bali/Resta Denpasar.
"Korban sempat minum-minum dan sekitar pukul 02.00 WITA korban sempat bertengkar dengan artis ini bernama Muhamad Riza atau Riza Shahab, dimana Riza juga sempat minum-minum," kata sumber di kepolisian Sektor Kuta.
Menurut keterangan saksi, Andi Khadijah Shyalimar Tahir sempat diludahi mukanya oleh Riza Shahab dan didorong hingga terjatuh. Korban juga melakukan aksi perlawanan dengan menonjok balik. Namun korban mengaku tidak mengetahui siapa yang ditonjoknya.
Menurut keterangan saksi, Andi Khadijah Shyalimar Tahir sempat diludahi mukanya oleh Riza Shahab dan didorong hingga terjatuh. Korban juga melakukan aksi perlawanan dengan menonjok balik. Namun korban mengaku tidak mengetahui siapa yang ditonjoknya.
Sebelumnya, pada bulan Maret, keluarga Andi Khadijah Shyalimar Tahir dilaporkan oleh 2 pembantu rumah tangganya. Dua asisten rumah tangga itu mengaku menjadi korban kekerasan oleh majikannya yang merupakan keluarga dari artis Andi Khadijah Shyalimar Tahir (AS) di Perumahan Prima Lingkar Asri, di Jalan Caman Raya, Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi. Salah satu pembantu, S (43 tahun) mengatakan, bahwa kekerasan itu dilakukan oleh anak pemilik rumahnya, Andi Tahir, yaitu, NS atau kakak kandung AS.
Kekerasan tersebut dilakukan sejak bulan November 2015 hingga Maret 2016. "Kalau dipanggil enggak nyahut, tiba-tiba dijambak majikan," kata S di Mapolresta Bekasi Kota, Kamis (17/3/2016).
Seperti dilansir Merdeka.com, selain dijambak, asisten rumah tangga tersebut juga mengaku pernah dipukul dan ditendang tanpa alasan yang jelas. Jika dia sedang menyetrika dan pakaiannya masih lembab, majikannya NS dengan ringan tangan melakukan pemukulan. "Kalau melawan omongan langsung ditampar," katanya.
Selain mendapatkan kekerasan, S mengaku tak mendapatkan gaji selama empat bulan lebih. Gaji perbulannya adalah Rp 2,7 juta. Hal yang sama juga dirasakan, T (22 tahun). Perempuan asal Tulang Bawang, Lampung itu kerap mendapatkan kekerasan selama bekerja di rumah majikannya. Bahkan, sudah lima bulan gajinya tak dibayar. Karena itu, ia melaporkan majikannya ke Polresta Bekasi Kota untuk ditindaklanjuti.