slidegossip.com - Aksi bom bunuh diri di bandara Ataturk, Turki yang dilakukan oleh tiga orang misterius telah mengguncang dunia. Kronologi kejadian mengerikan tersebut sempat terekam CCTV dan gambar-gambarnya sudah beredar di media sosial.
Dilansir CNN, Rabu (29/6/2016), gambar adegan pertama bom bunuh diri di bandara Turki menunjukkan seorang pria berjaket hitam berjalan masuk ke arah bandara. Dia terlihat tergesa-gesa. Tak lama kemudian, dia terjatuh dan seperti menjatuhkan sebuah barang. Lalu, orang-orang di sekitar pria tersebut berlarian.
Gambar kedua menunjukkan ledakan di sebuah ruangan di bandara. Saat itu, banyak orang yang berdiri di dalam area tersebut. Api pun berkobar dan para pengunjung bandara panik berhamburan.
Gambar ledakan ketiga seperti di dekat area check in bandara. Orang-orang langsung berhamburan keluar gedung seperti melihat pengebom. Tak lama berselang, bom pun meledak.
Sejauh ini, korban tewas bom bunuh diri di bandara Turki tercatat ada 41 orang dan 239 orang lainnya mengalami luka-luka. Sebagian besar korban tewas merupakan warga Turki, namun terdapat juga warga negara asing. Sayangnya, belum diketahui pasti jumlah warga asing yang tewas.
Serangan bom ini memicu penundaan seluruh penerbangan di bandara Ataturk, Turki yang merupakan salah satu bandara tersibuk di daratan Eropa. Presiden Recep Tayyip Erdogan menyerukan perang bersama secara internasional untuk melawan teror.
Ataturk merupakan bandara terbesar di Turki dan juga pusat transportasi bagi warga asing. Berbagai gambar di media sosial menunjukkan para korban luka bom bunuh diri yang tergeletak di lantai, baik di dalam maupun di luar gedung terminal.
Perdana Menteri Turki Binali Yildrim menuding Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) bertanggung jawab atas serangan teror ini. Serangan ini dianggap mirip dengan ledakan bom bunuh diri yang didalangi militan ISIS di bandara Brussels, Belgia pada Maret lalu, yang menewaskan 16 orang. Pada saat yang hampir bersamaan, serangan teror terkoordinir juga melanda salah satu kereta bawah tanah Brussels dan menewaskan 16 orang lainnya.
Pasca ledakan bom bunuh diri di Bandara Ataturk, Istanbul, otoritas Turki menyelidiki rekaman video dan pengakuan para saksi, Rabu (29/6/2016). Tiga terduga anggota ISIS yang meledakkan diri ini menewaskan 41 orang dan melukai 239 lainnya.
Serangan di bandara terbesar ketiga di Eropa tersebut merupakan serangan paling mematikan dalam rangkaian bom bunuh diri yang terjadi di Turki pada tahun ini, lapor Reuters. Presiden Tayyip Erdogan mengatakan bahwa serangan itu harus menjadi titik balik perang global melawan terorisme.
Lima warga Arab Saudi dan dua warga Irak masuk dalam daftar korban tewas, kata otoritas Turki. Selain itu, 13 warga asing lain yang menjadi korban berasal dari China, Yordania, Tunisia, Uzbekistan, Iran, dan Ukraina.
Sebelum meledakkan diri, seorang pelaku menembaki ruang tunggu keberangkatan sehingga memaksa calon penumpang melarikan diri. Setelah itu, ketiga pelaku secara bersamaan meledakkan diri di tempat kedatangan satu lantai di bawahnya.
Kantor Berita Dogan menuliskan bahwa otopsi atas ketiga pelaku sudah selesai dilakukan. Mereka diduga berasal dari negara asing, kata Dogan tanpa menyebut sumber. "Serangan ini menyasar orang-orang yang tidak berdosa. Ini adalah aksi terorisme terencana," kata Perdana Menteri Binali Yildirim kepada para wartawan pada Rabu pagi waktu setempat.
"Ada bukti awal bahwa para pelaku meledakkan diri setelah mengeluarkan tembakan senjata api," katanya serta menambahkan bahwa mereka tiba di bandara dengan taksi dan diduga merupakan anggota ISIS.
Dua pejabat anti-terorisme Amerika Serikat juga mengatakan bukti-bukti awal menunjukkan bahwa kelompok bersenjata ISIS adalah terduga utama meski belum ada bukti konkrit.
Istanbul adalah kota yang menjembatani Eropa dengan Asia sehingga membuat bandara Ataturk menjadi titik transit bagi penumpang dari seluruh penjuru dunia. Gubernur Istanbul menyatakan bahwa 109 dari 239 korban luka kini telah keluar dari rumah sakit.
"Banyak terdengar bayi menangis, orang-orang berteriak, kaca-kaca pecah sementara darah menutupi lantai. Situasi saat itu sangat penuh sesak dan kacau. Ini adalah peristiwa yang traumatis," kata Diana Eltner, 29 tahun, psikolog dari Swiss yang saat itu sedang transit menuju Vietnam.
Otoritas setempat telah membatalkan 340 penerbangan meski keberangkatan kembali normal pada 8:00 waktu setempat atau 12:00 WIB. Serangan di Ankara ini mempunyai banyak kesamaan dengan peristiwa bom bunuh diri di bandara Brussel pada Maret lalu yang telah menewaskan 16 orang.