slidegossip.com - Komnas HAM menduga ada motif persaingan bisnis milik Edi Dharmawan Salihin dalam kasus pembunuhan anaknya Wayan Mirna Salihin yang menjerat Jessica Kumala Wongso sebagai tersangka. Dugaan itu terlihat dengan pernyataan-pernyataan Dharmawan yang kerap memojokkan Jessica dalam berbagai kesempatan.
"Dharmawan sering ungkap hal-hal yang tidak boleh diketahui. Puncaknya di acara ILC. Itu bentuk kehakiman yang luar biasa. Meski dia ayah dari korban, tapi kita menyayangkan kejadian terhadap Mirna," kata Komisioner Komnas HAM Siane Indriani, dalam diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/2/2016).
Siane pun menduga adanya persaingan bisnis yang saat ini tengah digeluti Dharmawan itu yang melatarbelakangi pembunuhan Mirna. "Tidak mungkin pelaku dan targetnya orang biasa, apakah ada persaingan bisnis? Harusnya Dharmawan jujur lah," ujar dia.
Keluarga Mirna memang bisa dibilang sebagai keluarga kecukupan. Bagaimana tidak, Mirna pernah beberapa tahun mengenyam pendidikan di Australia. Ayah Mirna mempunyai hubungan keluarga dengan Roosniati Salihin, Wakil Presiden Direktur Bank Panin.
"Iya Itu kakak saya, Panin Bank itu. Roosniati (Salihin)," kata Dharmawan, usai dimintai keterangan oleh penyidik Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kamis (21/01/2016).
"Bu Ros bener itu kakak saya kandung. Kan namanya sama Salihin," ujar Dharmawan kembali menegaskan hubungan kekeluargaan dengan Bos Bank Panin itu.
Dharmawan menambahkan sebetulnya berencana memberikan hadiah kepada anaknya untuk memimpin salah satu perusahaan miliknya. Namun, hal itu urung dilakukan karena Mirna sudah lebih dahulu tewas akibat menenggak kopi beracun.
"Dia kerja setiap hari di salah satu perusahaan saya. Saya mau kasih dia kerja. Baru saja mau mulai, kejadian begini," tandas Dharmawan.
Siane, Komisaris KOMNAS HAM menduga adanya persaingan bisnis yang saat ini tengah digeluti Dharmawan itu yang melatarbelakangi pembunuhan Mirna. Untuk itu, dia berharap Polisi berani melakukan penyelidikan mengenai latar belakang bisnis yang digeluti ayah Mirna itu.
"Harus dilacak, siapa Dharmawan ini, bisnis apa dia, dilacak dong dia. Kalau tidak terjadi dengan Jessica, polisi mau dianggap bodoh? Kalau tidak bisa ungkap, jujur saja enggak bisa ungkap," tandas Siane.
Siena juga menaruh curiga tentang akses Edi Dharmawan Salihin yang mengklaim mempunyai data dari kepolisian Australia. Hal itu diungkapkan Dharmawan sendiri pada program diskusi publik salah satu televisi swasta beberapa waktu lalu.
"Sampai dia (Dharmawan) punya tim yang bisa lakukan investigasi ke polisi Australia. Bagaimana dia punya lobi tingkat tinggi sampai dia punya lakukan investigasi kepada petugas cafe olivier, smpai dia tahu CCTV hasilnya apa. Kan harusnya CCTV disimpan dan hanya ditunjukkan kepada penyidik. Tidak boleh pada korban," tutur Siena.
Menurut Siena, apa yang disampaikan ayah Mirna itu dengan membuka bukti-bukti baru telah melampaui wewenang penyidik. "Yang disampaikan kemarin sudah kebablasan. Ini tidak boleh. Ada seorang keluarga korban ikut investigasi. Akan bias, rancu," tandas dia. (rimanews)