slidegossip.com - Hasil otopsi terhadap jenazah Wayan Mirna Salimin, 27 tahun, yang meninggal setelah meminum kopi di kafe Olivier, West Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat sudah keluar. Hasilnya, ditemukan pendarahan dalam lambung Mirna. Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Musyafak mengatakan pendarahan di lambung tersebut mengindikasikan ada yang tak wajar dalam kematian Mirna. “Persoalannya, yang bersangkutan tak ada riwayat penyakit lambung,” kata Musyafak, Minggu, (10/01/2016).
Pendarahan di lambung, menurut Musyafak, dapat terjadi ketika lambung kemasukan zat yang bersifat korosif, seperti sianida. Kemungkinan zatnya bersifat asam yang dapat merusak mukosa lambung. Namun, untuk memastikan hal tersebut, hasil otopsi Mirna akan diserahkan ke Puslabfor Mabes Polri untuk dikonfrontasikan dengan kopi yang terakhir diminun Mirna. “Akan dicocokkan dengan zat yang terkandung dalam kopi yang diminumnya,” ujar Musyafak.
Otopsi terhadap jenazah Mirna dilakukan pada Sabtu malam di RS Polri Kramat Jati sekitar pukul 00.00 WIB selama satu jam. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Khrisna Murti dan Kabid Dokkes Komisaris Besar Musyafak menemui keluarga dan meminta otopsi.
Belakangan, ada saksi mata yang menyebutkan bahwa ada rekan Mirna yang memasukkan sesuatu ke gelas Mirna. Polisi pun memeriksa rekaman CCTV di kafe tersebut. Polisi sendiri menyatakan ada satu teman Mirna yang menolak diperiksa polisi.
Belakangan, ada saksi mata yang menyebutkan bahwa ada rekan Mirna yang memasukkan sesuatu ke gelas Mirna. Polisi pun memeriksa rekaman CCTV di kafe tersebut. Polisi sendiri menyatakan ada satu teman Mirna yang menolak diperiksa polisi.
"Yang satu (teman korban) sudah (diperiksa), yang satu lagi nunggu panggilan untuk diperiksa hari Senin. Tadi malam diminta ke kantor tidak mau, tapi tadi malam kita tidak bisa memaksanya membawa ke kantor karena statusnya masih saksi," jelas Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombea Krishna Murti kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (10/1/2016).
Namun, saat ditanya siapa teman korban yang tidak mau diperiksa itu, Krishna tidak mau menyebutkan identitasnya. Selesai otopsi, jenazah Mirna langsung dikembalikan kepada pihak keluarga. Jenazah Mirna akkhirnya dikebumikan dikebumikan di Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/01/2016).
Sebelumnya diketahui, Mirna datang ke kafe tersebut sekitar pukul 16.49 WIB, Rabu (6/1). Mirna saat itu datang bersama temannya, Hani. Sementara satu temannya bernama Jesica tiba lebih dahulu di kafe sekitar pukul 16.09 WIB. Saat itu, Jesica memesankan 3 minuman yang terdiri dari cocktail dan fashioned sazerac serta es kopi Vietnam yang kemudian diminum korban. Mirna langsung kejang-kejang setelah meminum es kopi tersebut.
Sebelumnya diketahui, Mirna datang ke kafe tersebut sekitar pukul 16.49 WIB, Rabu (6/1). Mirna saat itu datang bersama temannya, Hani. Sementara satu temannya bernama Jesica tiba lebih dahulu di kafe sekitar pukul 16.09 WIB. Saat itu, Jesica memesankan 3 minuman yang terdiri dari cocktail dan fashioned sazerac serta es kopi Vietnam yang kemudian diminum korban. Mirna langsung kejang-kejang setelah meminum es kopi tersebut.
Tetapi, saat ditanya apakah betul Jesica telah terbang ke Sydney, Krishna menjawab diplomatis. "Ada di mana, tenang sajalah," jawabnya. Menurut informasi yg beredar, Jesica disebut adalah teman dekat Mirna saat kuliah di Australia.
Krishna mengatakan, pihaknya akan memeriksa ulang saksi-daksi di lokasi kejadian. Tidak hanya teman Mirna yang saat itu bersamanya, tetapi juga pegawai kafe dan keluarga korban akan diperiksa ulang untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat terkait kasus tersebut.
"Saksi-saksi akan kita periksa ulang, temannya yang melihat peristiwa itu, saksi di TKP, pemilik kafe kami akan interview segera karena harus diketahui detail peristiwa sampai tergeletaknya korban Mirna," lanjutnya.
Krishna mengatakan, pihaknya telah mengambil 6 sampel kopi di kafe tersebut, yang salah satunya kopi yang diminum korban. Hasil tes laboratorium diketahui, salah satu sampel kopi yang diminum korban mengandung zat sianida.
Meski demikian, polisi belum bisa menyimpulkan apakah terjadi tindak pidana dalam peristiwa kematian korban ini atau tidak. “Kami belum simpulkan sedemikian jauh, kami masih kumpulkan keterangan dan masih nunggu hasil labfor resmi dan belum bisa sampaikan terjadi tindak pidana atau tidak," tutur Krishna.
Sementara itu, Dharmawan Salihin, ayah dari Wayan Mirna, sosialita cantik yang tewas usai meminum kopi di Restoran Olivier, West Mal, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, mencurigai putrinya menjadi korban pembunuhan yang diduga dilakukan oleh temannya. Oleh karenanya, keluarga memutuskan memberi izin kepada kepolisian untuk mengautopsi jenazah Mirna.
Sementara itu, Dharmawan Salihin, ayah dari Wayan Mirna, sosialita cantik yang tewas usai meminum kopi di Restoran Olivier, West Mal, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, mencurigai putrinya menjadi korban pembunuhan yang diduga dilakukan oleh temannya. Oleh karenanya, keluarga memutuskan memberi izin kepada kepolisian untuk mengautopsi jenazah Mirna.
"Ada yang jahatin, kira-kita begitulah, saya berpikir kalau enggak diautopsi, namanya kriminal harus diautopsi," ujar Dharmawan, di rumah duka RS Dharmais, Jakarta, Minggu (10/1/2016), seperti dilansir dari Tempo.co.
Sementara itu, dari hasil autopsi terhadap jasad Mirna menunjukan adanya pendarahan di lambung, usus dan hati korban. Selain itu, pihak Polda Metro Jaya juga melakukan pengambilan sampel pada kopi yang diminum oleh korban dan rekannya.
"Kita sudah ambil sedikit sampel enam kopi untuk dicek di laboraturium. Diantara enam kopi tersebut ada satu kopi yang ditemukan mengandung zat sianida,” tutur Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombea Krishna Murti, Minggu (10/1/2016).
Dharmawan mengatakan, putrinya datang ke Restoran Olivier, di Grand Indonesia tidak berbarengan dengan temanya yang bernama Jessica. "Anak saya datang belakangan bareng Hani, yang namanya Jessica udah nunggu, jadi tidak bareng,” katanya.
Sebelumnya diketahui, Mirna datang ke kafe tersebut sekitar pukul 16.49 WIB, Rabu (6/1). Mirna saat itu datang bersama temannya, Hani. Sementara satu temannya bernama Jessica tiba lebih dahulu di kafe sekitar pukul 16.09 WIB.
Saat itu, Jesica memesankan 3 minuman yang terdiri dari cocktail dan fashioned sazerac serta es kopi Vietnam yang kemudian diminum korban. Mirna langsung kejang-kejang setelah meminum es kopi tersebut.
Khrisna sendiri menyatakan ada satu teman Mirna yang menolak diperiksa polisi. Namun, saat ditanya siapa teman korban yang tidak mau diperiksa itu, Krishna tidak mau menyebutkan identitasnya. Jessica sendiri diberitakan telah terbang ke Sydney, Australia. Wanita ini disebut teman dekat Mirna selama kuliah di Australia.
Belakangan, ada saksi mata yang menyebutkan bahwa teman Mirna, yang diduga Jesica yang memasukkan sesuatu ke gelas Mirna. Polisi pun memeriksa rekaman CCTV di kafe tersebut. Namun, seperti diberitakann beritasatu.tv, seorang pegawai cafe menyebut, Mirna sendiri yang memasukkan sesuatu ke dalam cangkir es kopinya yang berujung kejang-kejang dengan mulut mengeluarkan busa.
Sosok Jessica Ngadimin kini ramai diperbincangkan publik karena ia disebut memesan es kopi Vietnam terlebih dahulu sebelum Wayan Mirna Salihin (27) dan temannya, Hani sekitar pukul 16.49 WIB di Olivier Cafe, Grand Indonesia, Jakpus pada Rabu (6/1) lalu. Bahkan media nasional banyak yang menyebutkan Jessica terekam CCTV memasukkan sesuatu ke dalam kopi yang kemudian diminum Mirna hingga ia kejang-kejang dan tewas.
Kini, ada sebuah akun Facebook yang mengklaim sebagai keluarga Jessica Ngadimin dan mengeluarkan pernyataan bernada bantahan. Tulisan di wall Facebook Jessica yang diakses pada Minggu (10/1/2016) itu telah ada sejak Sabtu (9/1), pukul 17.48 WIB atau baru dibuat beberapa hari terakhir ini.
Dalam keterangan itu dijelaskan bahwa kabar yang menyebutkan Jessica ngadimin terlibat pembunuhan Wayan Mirna Salihin adalah tidak benar. Pihak Jessica juga memperingatkan kepada pihak-pihak yang menyebarkan berita tersebut untuk meralat dan meminta maaf kepada pihak Jessica.
Hingga saat ini, sudah ada 38 orang yang memberikan tanda ‘like’ pada tulisan di wall Facebook Jessica ini. Tak ada foto yang tersisa dalam akun Facebook Jessica Ngadimin. Keterangan keluarga Jessica Ngadimin soal kasus kematian Mirna menjadi satu-satunya tulisan di wall Facebook Jessica Ngadimin.
Berikut adalah status akun Facebook itu:
"Sehubungan dengan adanya pemberitaan pemberitaan yang tidak benar dan tidak berdasar dengan mengunggah foto keluarga kami yang bernama Jessica Ngadimin dalam berita pesan berantai tentang ” Pembunuhan Wayan Mirna Salihin”, bersama ini kami berikan peringatan keras kepada pihak-pihak yg menyebarkan berita tidak benar ini utk meralat pemberitaanya dan mengajukan permohonan maaf sebelum pihak kami melakukan proses hukum untuk mengungkap pembuat dan pihak pihak yg menyebarkan berita bohong tersebut. Kami memberikan waktu 1×24 jam kepada pihak pembuat dan penyebar berita bohong tersebut utk meralat pemberitaan dan mengajukan permohonan maaf terbuka. Demikian peringatan ini kami sampaikan atas nama keluarga Jessica Ngadimin." (Op)
Berikut adalah status akun Facebook itu:
"Sehubungan dengan adanya pemberitaan pemberitaan yang tidak benar dan tidak berdasar dengan mengunggah foto keluarga kami yang bernama Jessica Ngadimin dalam berita pesan berantai tentang ” Pembunuhan Wayan Mirna Salihin”, bersama ini kami berikan peringatan keras kepada pihak-pihak yg menyebarkan berita tidak benar ini utk meralat pemberitaanya dan mengajukan permohonan maaf sebelum pihak kami melakukan proses hukum untuk mengungkap pembuat dan pihak pihak yg menyebarkan berita bohong tersebut. Kami memberikan waktu 1×24 jam kepada pihak pembuat dan penyebar berita bohong tersebut utk meralat pemberitaan dan mengajukan permohonan maaf terbuka. Demikian peringatan ini kami sampaikan atas nama keluarga Jessica Ngadimin." (Op)