slidegossip.com - Polisi melakukan prarekonstruksi terkait kematian Wayan Mirna Salihin, sosialita cantik berusia 27 tahun, usai menenggak es kopi Vietnam di Kafe Olivier, Mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (11/1/2016). Polisi menguasai seluruh bagian kafe selama kurang lebih 3 jam, mulai pukul 10.00-13.00 WIB.
Dua rekan Mirna juga hadir, yakni Jessica (Siska) dan Hani. Hani mengenakan baju pink, sedangkan Siska memakai baju warna krem mengkilap. Keduanya terlihat diinterogasi polisi sepanjang prarekonstruksi. Mereka diminta memperagakan dan menceritakan detik-detik sebelum akhirnya Mirna tewas.
Seperti diketahui, Mirna tewas usai menenggak kopi yang dipesan Siska di kafe itu pada Rabu (6/1/2016). Kemudian hasil autopsi dokter forensik menemukan ada kerusakan di lambung akibat zat korosif. Oleh karenanya polisi melakukan penyelidikan dan kini tengah menunggu hasil autopsi organ hati, lambung, dan empedu korban. Selain itu polisi juga menunggu hasil analisa kopi yang diminum Mirna dari Puslabfor.
Baca juga :
Polisi penyelidik kasus kematian Wayan Mirna Salihin menyebut tas tangan yang ditaruh di atas meja, sehingga menghalangi pandangan kamera CCTV Olivier Cafe disebut sebagai modus oleh polisi. Itu terdengar dalam sebuah rekaman yang bocor saat polisi menginterogasi manajer Olivier Cafe. Di rekaman itu, terdengar polisi mencari gelagat-gelagat aneh Siska yang memesankan es kopi Vietnam untuk Mirna.
Dalam rekaman itu terdengar suara Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang, Komisaris Mustakim dan sejumlah polisi lainnya. Kemudian, terdengar pula suara ayah Mirna, Dermawan Salihin, lalu, manajer kafe, dan seorang lainnya dari pihak Olivier Cafe. Manajer Olivier Cafe, dalam rekaman itu menjelaskan kronologis saat Siska memesan minuman.
Jessica alias Siska hanya sendirian saat tiba di kafe sekitar pukul 16.09 pada Rabu (6/1/2016).
Dia lekas memesan 3 minuman, yaitu es kopi Vietnam yang dicampur sianida, Cocktail dan Fashioned Sazerac. Setelah memesan, Siska langsung ingin membayar. Padahal, minumannya saja belum selesai.
Dia lekas memesan 3 minuman, yaitu es kopi Vietnam yang dicampur sianida, Cocktail dan Fashioned Sazerac. Setelah memesan, Siska langsung ingin membayar. Padahal, minumannya saja belum selesai.
Maka, usai memesan Siska sempat duduk di mejanya sebentar, tetapi lekas kembali untuk membayar bill. Pihak karyawan sempat mempertanyakan, tapi oleh Siska dijawab dia ingin memberikan suprise untuk temannya. Akhirnya, dilayani, lalu, Siska kembali ke meja dengan sebuah tas tangan bertuliskan Olivier Cafe.
"Ini jarang sekali dilakukan pengunjung kami," kata Manajer tersebut dalam rekaman.
Tas tangan bertuliskan Olivier Cafe itu kemudian diletakkan di atas meja oleh Siska. Tas tangan itu masih di atas meja sampai 3 orderan minuman datang. Saat orderan minuman datang, Siska menempatkan minuman di posisinya masing-masing. Es kopi Vietnam untuk Mirna diletakkan di posisi tengah sofa dimana Mirna nantinya duduk. Namun setelah beberapa saat, Siska memindahkan tas tangan ke bawah, lalu dipindahkan lagi ke pinggir jejeran tanaman di samping sofa.
Dalam rekaman polisi juga terdengar heran dengan gaya Siska menaruh tas tangan di atas meja. "Apapun itu, dia (Siska) sudah punya modus itu menaruh handbag di atas meja," kata seorang polisi dalam rekaman tersebut. Sebab, akhirnya tas tangan itu secara sempurna menutupi kopi Vietnam yang disajikan dari rekaman CCTV. Sehingga, tak bisa ketahuan apa yang dilakukan Siska selama beberapa saat bersama es kopi Vietnam usai disajikan.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti membantah rekaman ini. Namun, suara Kanit Reskrim Tanahabang, yang punya suara khas yang sengau setiap bicara, ada di rekaman yang sudha beredar luas di masyarakat itu.
Sebelumnya, Wayan Mirna Salihin tewas usai meminum es kopi Vietnam yang dipesankan rekannya, Siska, 40 menit sebelum Mirna datang pada Rabu (6/1/2016). Kopi itu kini sudah dipastikan mengandung sianida sebanyak 15 gram oleh Puslabfor Mabes Polri. (Op)