slidegossip.com - Komedian Ade Juwita yang merupakan salah satu pemain sinetron 'Si Manis Jembatan Acol' meninggal dunia pada hari Jumat tanggal 6 November 2015 sekitar pukul 07.40 pagi di Sorong, Papua. Penyebab Ade Juwita meninggal dunia adalah karena penyakit maag kronis dan komplikasi kelenjar getah bening yang dideritanya. Kabar kematian Ade Juwita yang beragama Kristen ini juga telah dibenarkan oleh sahabatnya, Harry de Fretes.
"Benar (Ade Juwita), meninggalnya tadi pagi. Di Sorong, Irian. Sejak sebulan terakhir dirawat di RS di Sorong," ucap Harry de Fretes yang cukup dekat dengan Ade ketika dihubungi lewat telepon, Jumat (06/11/2015).
Harry mengaku terakhir kali berhubungan dengan Ade Juwita sekitar tiga minggu silam melalui pesawat telepon. Menurutnya, Ade Juwita pindah ke Papua karena di sana ia cukup sering mendapatkan pekerjaan off air.
"Yang saya tau seperti itu, keluarganya lebih banyak di Sorong. Karena kegiatan syuting di sini juga Ade gak terlalu sering. Sementara di Sorong ada Raja Ampat, nah Mba Ade Juwita sering isi acara di sana off air. Makannya dia lebih sering di sana," jelas Harry.
Dalam waktu singkat, kabar meninggalnya Ade Juwita langsung menyebarkan duka mendalam. Berbagai ucapan duka dan bela sungkawa pun langsung membanjiri media sosial, termasuk Twitter. Kesedihan banyak orang atas kematian Ade Juwita terlihat dari munculnya tagar #AdeJuwita di Twitter. Dalam waktu singkat, hastag tersebut langsung melesat dan menempati posisi 10 besar trending topic dunia.
Profil Ade Juwita :
Ade Juwita yang berjenis kelamin laki-laki ini memulai karier di dunia hiburan melalui program komedi 'Lenong Rumpi' di RCTI yang sangat fenomenal. Ade Juwita ikut dalam Lenong Rumpi tahun 1991 dan 1992. Nama Ade Juwita semakin dikenal ketika ikut bermain di sinetron 'Si Manis Jembatan Ancol'. Sikapnya yang kemayu memang masih jarang saat itu, wajar jika kariernya cukup bersinar. Selepas tahun 2000, wajah Ade Juwita memang tak terlalu banyak muncul di layar televisi namun sesekali ia main di film layar lebar seperti 'Dendam Arwah Rel Bintaro' dan 'Catatan Si Emon'. (Op)