slidegossip.com - Apa itu penyakit cacar air? Cacar air secara medis disebut chickenpox atau varisela, karena disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster yang
mengakibatkan munculnya ruam kulit berupa kumpulan bintik-bintik kecil
baik berbentuk datar maupun menonjol, melepuh serta berkeropeng dan rasa
gatal. Cacar air umumnya diderita oleh
anak-anak yang berusia di bawah 10 tahun dan lebih jarang menyerang
orang dewasa, walaupun ada kasusnya. Namun hampir semua orang dewasa yang pernah mengidap cacar air
tidak akan tertular lagi. Penyakit cacar air merupakan penyakit menular yang bisa
ditularkan seseorang kepada orang lain secara langsung.
Orang
yang pernah terkena infeksi virus cacar air maka tubuhnya
akan membentuk antibodi terhadap virus varicella zoster sehingga di masa
depan tidak akan lagi terserang penyakit cacar air dari penularan
yang dilakukan oleh orang lain. Namun cacar air yang tidak diberantas
habis secara tuntas bisa terus hidup di dalam tubuh penderitanya dan
akan muncul menjadi penyakit herpes zoster ketika kekebalan tubuh orang
tersebut sedang tidak baik.
Sumber atau Penyebab Penyakit Cacar Air
Penyebab dari penyakit
cacar air adalah adanya infeksi virus varicella zoster
yang disebarkan manusia melalui cairan percikan ludah maupun dari
cairan yang berasal dari lepuhan kulit orang yang menderita penyakit
cacar air. Seseorang yang terkena kontaminasi virus cacar air varicella
zoster ini dapat mensukseskan penyebaran penyakit cacar air kepada orang
lain di sekitarnya mulai dari munculnya lepuhan di kulitnya sampai
dengan lepuhan kulit yang terakhir mongering.
Selain itu, risiko Anda untuk tertular penyakit cacar air ini juga akan meningkat jika Anda:
- Belum pernah terkena cacar air.
- Belum menerima vaksin cacar air.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Bekerja di tempat umum seperti di sekolah atau rumah sakit.
Pengidap
cacar air biasanya tidak perlu menjalani tes atau pemeriksaan medis
untuk proses diagnosis. Anda kemungkinan besar mengidap cacar air jika
Anda mengalami gejala utama, misalnya demam ringan yang diikuti dengan
kemunculan ruam. Bintik merah akibat cacar air juga memiliki tekstur
signifikan sehingga mudah dikenali.
Hubungi dokter jika Anda merasa ragu atau memiliki kondisi khusus, misalnya:
- Terjadi kontak dengan pengidap cacar air atau Anda mengalami gejala cacar air dan Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang menurun, sedang mengandung, atau memiliki bayi berusia di bawah satu bulan.
- Anda mengidap cacar air saat menyusui. Dokter akan memeriksa dan memutuskan apakah Anda tetap boleh menyusui atau tidak.
Dokter
juga dapat mengadakan tes darah sederhana untuk memastikan gejala Anda
dan melihat apakah Anda memiliki kekebalan terhadap cacar air atau
tidak. Keberadaan antibodi virus cacar air di dalam tubuh menunjukkan
bahwa Anda sudah terlindungi dari penyakit tersebut. Tetapi jika tidak
memilikinya, dokter akan memantau perkembangan kondisi.
Tanda-Tanda atau Gejala Penyakit Cacar Air
Cacar air umumnya ditandai dengan
munculnya ruam merah pada kulit yang menjadi gejala utama. Ruam
tersebut akan berubah menjadi bintil merah berisi cairan yang terasa
gatal yang kemudian akan mengering, menjadi koreng, dan terkelupas dalam
waktu 7-14 hari. Bagian-bagian tubuh yang biasa ditumbuhi bintil cacar
air adalah wajah, belakang telinga, kulit kepala, lengan dan kaki.
- Setelah 10 sampai 21 hari setelah terkena infeksi virus cacar air muncul gejala penyakit seperti sakit kepala, demam sedang dan juga rasa tidak enak badan. Pada anak di bawah umur 10 tahun biasanya tidak muncul gejala, sedangkan pada orang dewasa bisa lebih parah gejalanya.
- Setelah dua atau tiga hari kemudian akan mulai muncul bintek merah datar yang disebut macula, lalu menjadi menonjol yang disebut papula, kemudian muncul cairan didalamnya seperti melepuh disertai rasa gatal yang disebut vesikel, dan yang terakhir adalah mengering sendiri. Lama proses mulai dari macula, papula, vesikel dan kropeng membutuhkan waktu kurang lebih 6 sampai 8 jam. Proses berulang-ulang ini akan berlangsung selama empat hari.
- Pada hari ke lima biasanya tidak ada kemunculan lepuhan baru di kulit.
- Pada hari ke enam semua lepuhan yang tadinya muncul akan kering dengan sendirinya dan akhirnya hilang setelah kurang lebih sekitar 20 hari.
Pada
anak-anak yang terkena cacar air biasanya tidak mengalami kesulitan
yang berarti untuk bisa cepat sembuh, namun pada orang dewasa dan juga
orang yang mengalami gangguan kekebalan tubuh dari penyakit, maka
penyakit cacar air bisa berakibat buruk dan bahkan fatal. Komplikasi
penyakit yang dapat terjadi akibat cacar air adalah seperti berikut ini :
- Pnemounia yang diakibatkan virus lain
- Ensefalitis atau infeksi pada otak
- Peradangan pada jantung
- Peradangan pada sendi
- Peradangan pada hati
Sakit
cacar air bisa memunculkan infeksi bakteri stafilokokus jika terjadi
infeksi luka akibat garukan pada kulit yang gatal. Sakit cacar air juga
bisa saja menyebabkan pembengkaan kelenjar getah bening pada leher
bagian samping. Luka terbuka atau disebut ulkus yang terjadi akibat
papula yang pecah biasa terjadi di bagian mulut, saluran pernapasan
bagian atas, vagina, rectum dan kelopak mata. Jika terdapat papula di
pita suara dan saluran pernapasan atas akan mengakibatkan gangguan
pernapasan.
Tetapi
ada sebagian pengidap yang mengalami cacar air yang lebih parah. Segera
hubungi dokter jika ada gejala tidak biasa yang muncul, misalnya:
- Sakit dada.
- Kesulitan bernapas.
- Kulit di sekitar bintil menjadi merah dan terasa perih akibat terinfeksi.
- Gejala-gejala dehidrasi seperti mulut yang kering dan jarang buang air kecil.
Pengobatan dan Komplikasi Cacar Air
Cacar
air tidak memiliki langkah penanganan khusus. Tujuan pengobatannya
adalah untuk mengurangi gejala. Dua jenis obat yang biasa digunakan
untuk menangani cacar adalah parasetamol untuk menurunkan demam dan
losion atau bedak kalamin untuk mengurangi rasa gatal pada kulit.
Tidak semua anak yang tertular cacar air dapat sembuh dengan sendirinya tanpa penanganan medis. Gejala tidak biasa yang sebaiknya Anda waspadai adalah infeksi yang terjadi pada bintil-bintil di kulit atau jika anak mengalami sakit dada dan kesulitan bernapas. Segera hubungi dokter jika kondisi cacar air anak makin serius.
Tidak semua anak yang tertular cacar air dapat sembuh dengan sendirinya tanpa penanganan medis. Gejala tidak biasa yang sebaiknya Anda waspadai adalah infeksi yang terjadi pada bintil-bintil di kulit atau jika anak mengalami sakit dada dan kesulitan bernapas. Segera hubungi dokter jika kondisi cacar air anak makin serius.
- Banyak minum dan hindari makanan yang dapat membuat mulut sakit, khususnya makanan asin. Pencegahan dehidrasi penting bagi pengidap cacar air, terutama anak-anak. Es juga dapat diberikan untuk meringankan nyeri atau gatal akibat bintil cacar air di dalam mulut.
- Jangan menggaruk bintil cacar air karenadapat meningkatkan risiko infeksi dan menyisakan bekas luka.
- Membungkus tangan dengan sarung tangan atau kaus kaki saat tidur juga dapat mencegah garukan, terutama pada anak-anak. Anda juga dapat mengoleskan losion, bedak kalamin, atau mengonsumsi chlorphenamine (cocok diminum anak-anak berusia satu tahun atau lebih).
- Kenakan pakaian berbahan lembut, seperti katun, dan longgar agar iritasi kulit yang lebih parah akibat bintil cacar air dapat dicegah.
- Gunakan obat pereda sakit atau analgesik jika perlu. Analgesik seperti parasetamol dapat dikonsumsi pengidap yang mengalami nyeri serta demam. Tetapi Anda sebaiknya menghubungi dokter terlebih dulu jika anak Anda berusia di bawah tiga bulan.
- Jangan berikan aspirin kepada anak yang sedang menderita cacar air. Aspirin yang diberikan pada pengidap cacar air anak-anak dapat menyebabkan sindrom Reye. Penyakit ini menyebabkan kerusakan serius pada otak dan hati. Karena itu, jangan pernah memberikan aspirin pada anak Anda yang mengidap cacar air atau menunjukkan gejala-gejalanya.
Tetapi tidak semua pengidap cacar
air dapat sembuh tanpa penanganan medis. Terdapat beberapa kelompok
orang yang rentan mengalami komplikasi akibat penyakit ini sehingga
membutuhkan pengobatan yang lebih intensif. Salah satu langkah
penanganannya adalah obat antivirus acyclovir. Golongan pengidap cacar
air yang mungkin membutuhkannya antara lain ibu hamil, bayi yang baru
lahir, serta orang dengan sistem kekebalan tubuh yang menurun, misalnya
pengidap kanker atau diabetes. Aciclovir bisa meringankan gejala cacar
air jika diberikan dalam kurung waktu 24 jam setelah ruam muncul.
Selain
obat antivirus, dokter juga dapat menganjurkan terapi imunoglobulin,
yaitu pengobatan dengan antibodi yang diambil dari para orang yang
sehat. Dalam terapi ini, varicella-zoster immunoglobulin (VZIG) yang
mengandung antibodi untuk virus cacar air akan diberikan melalui infus.
Khusus
untuk ibu hamil, imunoglobulin memiliki fungsi tambahan karena antibodi
ini juga dapat mengurangi risiko penularan cacar air pada bayi dalam
kandungan.
Cacar air termasuk jarang
menyebabkan komplikasi, khususnya pada anak-anak yang biasanya sehat.
Jika pun ada, komplikasi yang umum terjadi pada pengidap anak-anak
adalah infeksi bakteri yang menyerang bintil dengan indikasi berupa
kulit di sekitar bintil yang memerah dan perih.
Kondisi pengidap cacar
air dewasa cenderung lebih parah dan berisiko mengalami komplikasi.
Obat penangkal virus (antivirus) mungkin bisa efektif untuk mengobati
pengidap cacar air dewasa jika diberikan pada tahap awal penyakit.
Sedangkan cacar
air pada wanita hamil, bayi yang baru lahir, serta orang dengan sistem
kekebalan tubuh yang lemah juga lebih rentan terhadap komplikasi serius.
Mereka sebaiknya mencari bantuan medis secepatnya jika terpajan virus
ini atau mengalami gejala-gejalanya.
Ibu hamil yang terkena cacar air juga lebih
berisiko mengalami komplikasi. Jika mengidap cacar air pada tujuh bulan
pertama kehamilan, bayi dalam kandungan berisiko terlahir dengan berat
badan rendah atau bahkan mengalami sindrom varisela kongenital. Sindrom
ini dapat menyebabkan komplikasi serius pada bayi, antara katarak, luka
pada kulit, atau kerusakan pada otak serta tangan atau kaki yang pendek.
Penularan
cacar air ke bayi juga bisa terjadi ketika sang ibu terinfeksi satu
minggu sebelum atau sesudah melahirkan. Jika ini terjadi, bayi yang baru
lahir akan berisiko terkena cacar air yang lebih parah.
Selain
bayi dan ibu hamil, pengguna obat-obatan steroid dan orang dengan sistem
kekebalan tubuh yang menurun (misalnya, pengidap HIV atau diabetes) pun
dapat mengalami komplikasi akibat cacar air. Beberapa risiko yang dapat
muncul adalah pneumonia, septikemia (infeksi darah), serta meningitis.
Risiko Cacar Api (Shingles).
Risiko Cacar Api (Shingles).
Virus
varisela zoster dapat menetap dalam sel-sel saraf tubuh bahkan setelah
gejala-gejala cacar air sembuh. Di kemudian hari, virus ini memiliki
kemungkinan untuk kembali dan menyebabkan cacar api, khususnya pada
orang dewasa dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang menurun.
Langkah-Langkah Cara Mencegah Cacar Air
Cacar
air dapat dicegah dengan proses vaksinasi. Pemberian vaksin
cacar air biasa dianjurkan untuk melindungi orang-orang yang berisiko
terkena cacar air yang serius atau berisiko menularkannya pada banyak
orang. Misalnya, pekerja medis atau anak yang tinggal serumah dengan
orang tua yang memiliki sistem kekebalan tubuh menurun.
Di Indonesia sendiri, cacar
air tidak termasuk daftar imunisasi wajib untuk anak, tapi tetap
dianjurkan. Penularan cacar air juga umumnya sangat mudah dan cepat
terjadi. Langkah pencegahan penyebaran pertama yang bisa dilakukan
adalah dengan mengisolasi penderita cacar air dari tempat-tempat umum
seperti sekolah atau kantor sampai bintil-bintil mengering dan menjadi
koreng.
Virus cacar air paling mudah menular pada 1-2 hari sebelum ruam muncul hingga seminggu ke depan, ketika bintil-bintil telah mengering dan menjadi koreng.
Virus cacar air paling mudah menular pada 1-2 hari sebelum ruam muncul hingga seminggu ke depan, ketika bintil-bintil telah mengering dan menjadi koreng.
Khusus
bagi wanita yang berencana memiliki anak, tundalah kehamilan Anda selama
setidaknya tiga bulan setelah menerima vaksin cacar air. Vaksin juga
tidak dianjurkan bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang menurun,
misalnya pengidap kanker.
Penularan
cacar air juga sangat mudah terjadi dan dapat menyebar dengan cepat.
Langkah pencegahan penyebaran pertama yang bisa dilakukan adalah dengan
mengisolasi penderita cacar air dari tempat-tempat umum seperti sekolah
atau kantor sebelum semua bintil pecah, mengering, lalu menjadi koreng.
Masa ini biasanya berlangsung selama seminggu setelah kemunculan ruam.
Jika Anda tinggal bersama pengidap cacar air, penularannya dapat Anda cegah dengan cara :
- Mencuci tangan sesering mungkin, terutama setelah terjadi kontak dengan pengidap.
- Mengenakan masker.
- Menggunakan cairan pembasmi kuman untuk menyeka benda atau permukaan yang mungkin terpajan virus.
- Mencuci baju atau seprai pengidap secara rutin dan terpisah.
Diagnosa / Diagnosis Penyakit Cacar Air
Diagnosa dilakukan dengan melihat ruam pada kulit dengan munculnya makula, papula, vesikel dan keropeng.
(Op)