slidegossip.com - Mungkin masih banyak orang yang heran, bagaimana bisa satu buah sepeda dibandrol dengan harga Rp 300 juta sampai Rp 600 juta. Namun kenyataannya memang seperti itu. Para miliarder asal Eropa dan sebagian Amerika Serikat akhir-akhir ini sedang keranjingan menaiki sepeda listrik berharga ratusan juta itu.
Sebagai tunggangan santai para orang kaya, sepeda listrik atau e-bike ini mendapatkan pasokan energi dari baterai yang memungkinkan mereka melahap tanjakan tanpa perlu bercucuran keringat. Namun mereka masih bisa diberi pilihan untuk mengayuh seperti sepeda pada umumnya.
Menurut laporan, model yang paling murah sudah populer di kalangan komuter Eropa. Lebih dari satu juta unit saat ini telah dijual di wilayah tersebut setiap tahun. Produsen e-bike saat ini tengah gencar memasuki pasar baru yakni para pemilik kapal pesiar mewah. Dengan membawa e-bike ini, para pelancong atau pemilik kapal pesiar bisa menggunakannya untuk berkeliling di pelabuhan tujuan.
Trefecta, salah satu pembuat e-bike di Eropa, telah menjual 500 unit sejak peluncuran pada bulan Maret lalu. Produknya tampak seperti persilangan antara sepeda dan sepeda motor, dan yang paling murah harganya mulai dari US$ 25 ribu atau setara Rp 300 juta lebih.
Pendiri Trefecta, Haiko Visser seperti dikutip laman money.cnn, Selasa (7/7/2015), mengatakan alasan kliennya sangat suka e-bike buatannya karena ramping, kuat dan mudah untuk disimpan di kapal pesiar.
Penjualan di Eropa memang sedang ramai, tapi peluang penjualan untuk tumbuh datang dari Amerika Serikat. Penjualan e-bike di AS menyumbang pada kira-kira sepertiga dari tingkat penjualan di Eropa. Karbon Kinetics, produsen e-bike GoCycle, berharap bisa untuk memanfaatkan pertumbuhan pasar sepeda listrik ini di AS. Perusahaan Inggris ini berharap bisa menjual sekitar 2.500 unit tahun ini, naik 60 persen dari tahun lalu. Satu unit GoCycle yang paling murah dibanderol US$ 4999 atau setara Rp 66 juta lebih.
Tapi sepeda ini tidak akan ditemukan di toko-toko sepeda pada umumnya. Armin Oberhollenzer, pendiri Leaos, mempromosikan e-bikenya di pameran mobil dalam upaya untuk melakukan penetrasi pasar individu ultra-kaya.
"Pelanggan ultra-kaya tidak pergi ke toko sepeda normal, jadi kami harus kreatif dalam penempatan produk," kata Oberhollenzer.
Oberhollenzer membanderol e-bikenya mulai dari US$ 7.600 atau setara Rp 100 juta lebih, tetapi harga bisa jauh lebih tinggi jika klien meminta kustomisasi. Sebagai contoh, Leaos dapat menambahkan kristal Swarovski, inlays kayu dan kulit untuk e-bike mereka.
(Ism;dream.co.id)