slidegossip.com - Kekurangan atau ketidaksempurnaan tubuh bukanlah halangan untuk mencapai cita-cita. Hal ini pula yang dirasakan oleh model cantik bernama Taylor Crisp. Salah satu kaki Taylor harus diamputasi hingga akhirnya ia sempat dijuluki sebagai 'peg-leg' oleh teman-teman sekolahnya. Namun semua pengalaman pahit itu tak menghambat mimpi perempuan satu ini menjadi seorang model terkenal.
Taylor Crisp, model cantik asal Leiscester Inggris yang kini berusia 19 tahun, lahir dengan femur fibula sindrom ulna. Kondisi ini membuat tulang pahanya menjadi lebih pendek pada kaki kanannya, dia juga tidak memiliki tempurung lutut atau pergelangan kaki dan jari kakinya pun hilang.
Kondisi ini membuat kakinya harus diamputasi saat dia berusia 15 karena infeksi MRSA. Setelah bertahun-tahun dibully oleh teman-temannya dan membenci diri sendiri, Taylor akhirnya menemukan kepercayaan dirinya ketika ia bergabung dengan sebuah agensi model.
"Saya belum pernah merasa lebih percaya diri atas tubuh saya. Saya merasa seperti tidak bisa menahan perasaan itu kembali sekarang," katanya.
"Sekarang, saya hanya ingin menginspirasi orang-orang yang merasa berbeda. Saya ingin membuat mereka tahu bahwa mereka tidak sendirian, dan mereka tidak perlu menjadi 'sempurna' untuk mencapai hal-hal besar," tambahnya.
Taylor mengakui bahwa ejekan kejam teman-temannya membuatnya selalu cemas dan merasa sengsara. "Tapi aku mencoba untuk memasang wajah berani dan melebihi mereka," tambahnya.
Dia pun berjuang untuk mendapatkan kaki palsu baru. Dan setelah semua itu didapat, Taylor pun kembali ke sekolah. Dia pernah malu dengan ukuran tubuhnya dan kecacatan hingga membuatnya lebih memilih menyembunyikan diri. Tapi itu semua berubah ketika pada usia 17 tahun dia menemukan Suicide Girls, sebuah agensi model alternatif yang menelurkan model berbakat dari segala bentuk dan ukuran.
Dengan dorongan dari Suicide Girls, Taylor mengambil bagian dalam pemotretan pertamanya pada tahun 2014, di ukuran 16. Kini, Taylor menjadi model gaun pengantin, pakaian alternatif, bahkan model pakaian dalam.
"Modelling benar-benar mendorong saya keluar dari diri saya yang dulu, dan setelah pemotretan pertama saya memutuskan untuk untuk yakin dengan dunia ini," katanya.
Meski begitu, langkahnya menjadi seorang model tak selalu berjalan mulus. Taylor mengisahkan ia mengalami beberapa pengalaman buruk, salah satu yang terburuk adalah saat seorang fotografer mencoba mengedit kakinya dengan Photoshop.
"Orang juga menyasar akun sosial media saya. Padahal saya sudah memberitahu bahwa saya bukan benar-benar model. Ini membuat saya terpukul," ujarnya.
Tapi ia mencoba acuhkan semua itu dan memilih melakukan apa yang membuatnya bahagia. "Sangat mudah untuk melupakan pelecehan, ketika saya membaca semua komentar positif," ujar perempuan yang kini dijuluki dengan nama 'Real Life Pirate', dengan kaki palsu yang dihiasi tengkorak dan tulang bersilang.
Sejak karir modeling terus meningkat, Taylor pun telah memiliki kepercayaan diri untuk mulai berkencan, dan saat ini dia tengah menikmati hubungan dengan mantan teman sekolahnya, Jordan Saliba, 20 tahun, seorang manajer di TopMan.
(dailymail.co.uk)