slidegossip.com - Seorang perempuan berjilbab menderita kanker pita suara hingga menyebabkan lehernya berlubang. Perempuan tersebut bernama Ike Wijayanti (37 tahun) yang dalam iklan layanan masyarakat kampanye anti rokok yang belakangan sering ditayangkan di televisi terlihat membenahi posisi jilbabnya untuk menutup bagian lehernya yang berlubang. Lubang itu menganga cukup besar, karena kanker pita suara yang dideritanya.
"Saya kehilangan suara saya," tulis Ike di sebuah papan menggunakan kapur tulis.
Ike menderita kanker pita suara disebabkan karena asap rokok. Padahal, ibu dua anak asal Surabaya ini tidak pernah merokok alias perokok pasif. Namun, selama 10 tahun ia terpapar asap rokok di tempat kerjanya.
"Berhentilah merokok, asapmu membunuh mimpi-mimpi orang di sekitarmu," ucap Ike dengan suara serak dan nyaris tak terdengar.
Pengalaman hidup Ike Wijayanti sebagai perokok pasif, ditayangkan dalam ikan layanan masyarakat selama 30 detik, yang diluncurkan Kementerian Kesehatan (Kemkes) RI bersama World Lung Foundation. Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kemkes Lily Sulistyowati mengatakan, iklan layanan masyarakat ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan bahaya paparan asap rokok dan menegaskan bahayanya bagi perokok pasif.
"Ibu Ike ini bekerja di restoran selama 10 tahun yang terpapar asap rokok dari lingkungannya. Jadi, di restoran tersebut selalu banyak perokok," ungkap Lily dalam acara peluncuran iklan layanan kesehatan tersebut di Gedung Kemkes, Jumat (22/5/2015).
Iklan kampanye anti rokok ini sudah ditayangkan di sejumlah televisi swasta sejak tanggal 17 Mei 2015, hingga dua minggu ke depan. Sekretaris Jenderal Kemkes RI Untung Suseno Sutarjo berharap, iklan ini dapat mengajak banyak orang untuk berhenti merokok dan mencegah munculnya perokok baru.
"Iklan kita sekarang baru satu, tapi lawannya iklan yang mendorong untuk merokok lebih banyak. Mudah-mudahan upaya ini bisa berdampak besar, meningkatkan masyarakat bahwa rokok itu berbahaya," kata Untung.
Untung mengungkapkan, jumlah perokok di Indonesia diperkirakan mencapai 53,7 juta orang dewasa. Penelitian Global Adult Tobacco Survey (GATS) tahun 2008-2013 mencatat lebih dari 85 persen orang dewasa di Indonesia terkena paparan asap rokok di rumah, lebih dari 78 persen di tempat makan, dan lebih dari 50 persen di tempat kerja.